10

62 8 0
                                    


“kalian berdua.. sedang apa di sana?” suara guanlin memecah suasana tenang mereka berdua [daehwi-jinyoung]  daehwi membali badanya dan

menemukan guanlin dan jihoon yang berdiri di belakannya
“hanya melihat bulan..”
“ayo ke mari.. kita membuat api unggun.. sangat dingin.. tapi kita tidak mungkin pulang sekarang kan.. “

jelas jihoon yang di balas senyuman oleh baejin, hal itu membuat hati daehwi terasa sakit tapi satu yang bisa di lihat adalah senyum manis daehwi yang tidak pernah memudar walau air matanya jatuh, jihoon menarik tangan daehwi untuk berjalan lebih cepat lalu berjalan di depan guanlin dan jinyoung,

sampainya di sana bisa mereka lihat semua orang sudah berkumpul mengitari api unggun yang tidak terlalu besar itu, daehwi segera berari ke arah samuel, samuel meyambutnya dengan senyuman

“hwi dari mana? Muel nyariin dari tadi juga.. “
“hehe mian.. tadi nyasar bentar.. “ muel ngerangkul pundak daehwi dan tersenyum walau ada sesuatu yang terus menghantui hatinya..

“ayo kita buat harapan.. “ suara samuel membuat senyap seketika, mereka mulai memejamkan matanya dan memebuat harapan bersama
Harapan daehwi= tidak ada yang aku inginkan selain kebahagiaan untuk orang2 yang aku sayangi, aku ingin muel tersenyum, aku ingin dia selalu bahagia.. dann aku ingin baejin hyung bahagia.. wlau bukan aku alsanya.. setidaknya aku snagat berharap aku bukan alsanya untuk bersedih..

Harapan samuel= tuhan.. lindungi dia selalu untukku.. tidak apa kau bisa mengambil semuanya asal lindungi dia untukku, jangan biarkan dia menangis dan hatinya terluka.. kau bisa menyakitiku sebanyak yang kau mau tapi tolong biarkan dia tersenyum bahagia.. aku tidak memiliki harapan lain, aku hanya ingin kau tetap menjaganya saat waktuku sudah habis..

Beberapa detik kemudian mereka membuka matanya, sejauh acara berlanjut mereka hanya mengobrol dan bercanda dan satu yang bisa di sadari oleh daehwi adalah samuel yang terus terdiam

“muel kenapa? Nggak enak badan?”
“hoh..?? nggak nggak apa apa .. cuman dingin aja.. “ daehwi meluk pinggang samuel supaya dia ngerasa cukup hangat , jujur di sini samuel bohong, entah kenapa sedari tadi samuel terus kepikiran antara baejin dan daehwi, samuel memiliki perasaan yang lebih pada daehwi,

perasaan itu terus tumbuh walau dia tau daehwi menganggapnya tidak lebih dari seorang sahabat yang terus berada di sampingnya, hal itu cukup menyakiti samuel tapi samuel tidak bisa menolak perasaan yang terus tumbuh itu, satu yang menjadi pegangan hidup nya adalah kebahagiaan daehwi, seakan hal itu adalah hidupnya, tidak perduli apa yang akan terjadi padanya dia akan baik baik saja selama daehwi tetap tersenyum cerah

“eheyy.. gua bawa gitar loh.. selama ini siapa yang jarang nyanyi..?? pokoknya hari ini harus mau nyanyi.. “ semua orang langsung natap samuel dan samuel manah noleh kanan kiri nggak mudeng
“muel nyanyi gih.. suara nya kan bagus.. “

“samuel mah pemalu bener.. “
“yaa suara ku kan nggak se bagus suara kalian semua.. “
“eeyyyhhhh.. nggak lah.. suaramu bagus tauk muel.. lo nya aja yang suka ngerendah.. suara lo tuh bagus.. nyanyi gih.. jangan ngedance mulu.. “akhirnya samuel megang gitar yang di bawa jaehwan dan metik gitar itu satu per satu hingga mulai bernyanyi

= amu maldo haji mothago [aku tidak bisa mengatakan apapun]
Keudael baraboneun na [aku yang menatapmu..]
Bureugo tto bulleo boado [tidak perduli berapakali aku memanggilmu]
Deulliji anhneun keudaeui moksori [aku tidak bisa mendengar suaramu]

Meomchul su eopneun sarang [cinta yang tidak terbendung]
Nareul salge haejun saram [seseorang yang membuatku hidup]
Nae moksumboda sojunghan [yang lebih berharga di banding diriku sendiri]
Keudael bonaeji mothae [aku tidak dapat menjauhimu]

Please don't make me cryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang