Namjoon dengan panik berlari dan masuk ke dalam rumah Seokjin. Dia menghampiri Ibu Seokjin yang tengah memangku kepala Seokjin. Keadaan Seokjin kini tidak sadarkan diri dipangkuan sang Ibu.
"Seokjin!"
"Nak, kenapa denganmu ini?" Ujar sang Ibu sambil menepuk pipi Seokjin.
"Ahjumma, apa Seokjin memiliki penyakit?" Tanya Namjoon pada Ibu Seokjin. Pasalnya hidung Seokjin tiba-tiba mimisan dan itu membuat mereka semua panik.
Ibu Seokjin hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis.
"Kita harus membawanya ke rumah sakit"
"Rumah sakit terdekat jaraknya cukup jauh dari sini" Ucap Ibu Jin.
"Ahjumma tunggu disini sebentar, saya bawakan mobil saya kesini" Ujar Namjoon, lalu sebelum pergi Namjoon menyempatkan menggendong tubuh Seokjin dan diletakkan di sofa ruang tamu.
Setelah sekitar 10 menit menunggu, akhirnya Namjoon telah kembali dengan membawa mobilnya. Mereka segera membawa Seokjin ke rumah sakit.
-Hospital-
Namjoon kini tengah mengurus administrasi, setelah mendengar penjelasan dokter mengenai kondisi Seokjin.
"Tekanan darah Seokjin sangat rendah. Sepertinya dia sedang kelelahan atau tertekan hingga membuatnya mimisan. Tetapi karena Seokjin memiliki kondisi yang special pada matanya, lebih baik melakukan pemeriksaan lebih detail lagi dirumah sakit di Seoul, saya khawatir ada hal lain yang menyebabkan pasien tiba-tiba collapse seperti ini"
Perkataan sang dokter membuat Namjoon khawatir. Pertama kali Namjoon merasakan perasaan takut akan kehilangan seseorang.
"Perasaan apa ini..." Ucap Namjoon dalam hati, sambil tangan satunya menyentuh dadanya.
Seokjin masih diruang UGD, ditemani oleh sang Ibu yang sedari tadi mengkhawatirkannya. Namjoon kembali dari ruang administrasi dan menghampiri Ibu Seokjin.
"Ahjumma tidak usah khawatir, Seokjin akan baik-baik saja"
"Ne, terimakasih Namjoon"
Sekitar 2 jam lamanya, akhirnya Seokjin telah sadar. Sang Ibu langsung berdiri dan mendekatkan wajahnya pada wajah Seokjin.
"Seokjin, nak bagaimana keadaanmu?" Tanya sang Ibu sambil menggenggam tangan Seokjin.
"E-eomma?"
"Ya ini Eomma sayang. Apa ada yang sakit?"
"Ini.... Dimana?"
"Ini rumah sakit. Kau perlu sesuatu?"
"Eomma... aku ingin pulang, aku tidak apa-apa. Kenapa Eomma membawaku kesini?" Ujar Seokjin yang mencoba untuk bangun.
"Kau pingsan dan membuat semua orang khawatir. Appa mu sedang dalam perjalanan kesini"
Seokjin menggelengkan kepalanya dengan panik.
"Tidak perlu Eomma. Bilang pada Appa bahwa kita akan pulang sekarang. Eomma tahu biaya rumah sakit sangat mahal" Ujar Seokjin.
Namjoon sengaja diam karena tidak ingin membuat Seokjin merasa tidak nyaman.
"Baiklah nak. Eomma urus beberapa hal dulu ne. Kau tunggu disini dulu" Seokjin mengangguk lemah, dan sang Ibu membantu Seokjin untuk berbaring kembali lalu pergi.
Sepeninggalan sang Ibu, Seokjin hanya diam sambil memainkan jarinya yang bergerak gelisah. Raut wajahnya yang masih pucat dan gelisah itu membuat Namjoon iba.
![](https://img.wattpad.com/cover/146725321-288-k340458.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can See Your Heart [ NamJin Fanfic]
FanfictionSeorang tuna netra atau buta bernana Kim Seokjin berjuang melawan kerasnya hidup. Di dampingi oleh orangtua yang merupakan satu-satunya keluarga yang dia punya. Seokjin sudah biasa mendapat kalimat, bahkan olokan yang memojokkan dirinya yang cacat p...