Chap 10

2.2K 347 33
                                    


"Hallo, ada apa Jungkook?" Jawab Namjoon melalui ponselnya.

"Kau sudah di Apartment kan?"

"Tidak... aku dirumah sakit"

"Hah? Apa yang terjadi? Rumah sakit mana? Aku akan kesana"

"Tidak perlu. Bukan aku yang sakit, tetapi seseorang. Sudah, kututup panggilannya"

Namjoon mengakhiri panggilan itu secara sepihak, meninggalkan Jungkook dengan berbagai pertanyaan.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Namjoon pada seorang dokter. Saat ini dia berada di samping brankar UGD sebuah rumah sakit. Diatas brankar tersebut terdapat seorang lelaki yang masih terbaring tak sadarkan diri.

"Dia kelelahan. Mungkin karena terlalu memaksakan tenaganya sehingga drop. Apa anda wali dari pasien? Ada sesuatu hal yang ingin saya tanyakan" Jelas Dokter.

"Bukan, saya bukan siapa-siapanya. Memangnya ada apa?"

"Pasien memerlukan pemeriksaan lebih detail terkait kondisinya. Sepertinya ada yang salah dengan kondisi matanya"

Namjoon menyeritkan dahinya. Dia tidak mengenal sosok lelaki yang barusan dia tolong. Walaupun lelaki tersebut merupakan karyawannya, tetapi Namjoon tidak mengenalnya. Siapa yang bisa mengingat seluruh karyawannya yang memiliki jumlah hingga ratusan tersebut?

"Apakah itu parah?" Tanya Namjoon penasaran.

"Saya tidak bisa memastikan. Untuk lebih detailnya pasien bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut"

Namjoon memandangi lelaki dibrankar tersebut. Dalam pikiran Namjoon, Seokjin hanyalah karyawan biasa. Mengantarnya ke rumah sakit dimalam hari begini saja sudah lebih dari tanggung jawab Namjoon. Tetapi mengapa perasaan Namjoon seperti tidak enak ketika memandangnya? Hal itu mengganggu hati serta pikiran Namjoon.

"Kim Seokjin.... siapa sebenarnya dirimu?" Batin Namjoon.

.

.

.

03.00 AM

Seokjin mengedipkan matanya kala kesadarannya mulai kembali. Matanya memandangi sekelilingnya, hingga dirinya menyadari bahwa sekarang dia berada dirumah sakit dan tangan kirinya terpasang selang infus.

Seokjin mencoba untuk bangun perlahan. Kepalanya masih terasa nyeri, hingga akhirnya dia berhasil bangun dan mendudukkan dirinya sejenak diatas brankar.

"Kim Seokjin ssi? Akhirnya anda sadar juga. Apa yang anda rasakan?" Tanya seorang perawat yang menghampirinya.

"Ini rumah sakit mana? Bagaimana saya bisa disini?"

"Teman anda yang membawamu kesini. Anda tidak sadarkan diri selama 5 jam"

"Teman? Siapa?"

"Maaf, teman anda tidak menyebutkan namanya. Anda bisa pulang setelah cairan di tabung infus ini habis"

Tanpa menunggu lama, Seokjin melepas infus yang berada ditangan kirinya dengan perlahan. Seokjin sempat meringis kesakitan saat melepasnya, hingga membuat darah keluar dari tangan kirinya.

"Seokjin ssi.. tunggu-..." Sang perawat tidak sempat mencegahnya saat Seokjin tiba-tiba pergi dengan keadaan yang menurutnya belum pulih betul.

Seokjin berjalan cepat menuju bagian administrasi, lalu menanyakan formulir data tentang dirinya.

"Bagaimana bisa tidak ada nama wali yang tercantum disini?" Tanya Seokjin sedikit kesal.

"Maaf tuan, lelaki tadi tidak ingin menyebutkan namanya" Jawab perempuan dibagian resepsionis.

I Can See Your Heart [ NamJin Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang