Chap 9

2.1K 328 74
                                    

6 Bulan kemudian....

Seokjin keluar dari Gedung rumah sakit yang berada di Seoul. Matahari yang begitu cerah menyilaukan mata Seokjin. Seokjin langsung mencari kacamata hitamnya ditasnya, lalu memakainya.

Semenjak Seokjin mendapatkan pengelihatannya lagi, dia masih belum terbiasa jika berhadapan dengan sesuatu yang terlalu terang.

Seokjin kini bekerja sebagai cleaning service disebuah hotel bintang lima di Seoul. Orangtuanya pun juga ikut pindah ke Seoul agar bisa bersama dengan Seokjin.

Orangtua Seokjin memahami tujuan Seokjin yang bertekad memulai hidupnya di Seoul, yaitu.... Namjoon.

Shift siangnya hari ini masih sekitar 1 jam lagi, tetapi Seokjin sengaja berangkat lebih awal agar bisa berjalan-jalan sebentar di taman.

Mungkin segelas kopi bisa menenangkan pikirannya, yang baru saja mendapat kabar mengejutkan sepulang dari rumah sakit. Sebenarnya Seokjin tidak begitu terkejut. Dia sudah mengira hal ini akan terjadi cepat atau lambat.

.

.

Kini Seokjin sudah tiba disebuah taman, dengan segelas kopi ditangannya. Ditangan satunya terdapat sebuah amplop yang terdapat logo rumah sakit dihalaman depannya.

Seokjin meremas amplop tersebut sambil mengigit bibir bawahnya. Masih banyak yang ingin dia lakukan di dunia ini. Bahkan dia belum sempat membahagiakan orangtuanya. Pindah ke Seoul pun sebenarnya merupakan tekad yang berat untuk kedua orangtuanya, tetapi Seokjin berjanji akan membahagiakan orangtuanya disini.

Seokjin memandangi dedaunan pohon yang bergerak karena tiupan angin, sambil duduk dikursi taman tersebut.

"Andaikan kau disini... aku ingin melihat wajahmu sekali saja sebelum waktuku tiba..." Batin Seokjin. Tak terasa setets air mata jatuh di pipi lembutnya.

Hasil checkup yang barusan dia ambil membuat dunianya runtuh.

"Jangan khawatir Seokjin... aku akan disini selalu" Suara-suara tersebut selalu berada di telinga Seokjin sejak 6 bulan lalu.

"Kau pembohong..." Lirih Seokjin.

Seokjin hendak beranjak dari tempatnya dan berencana untuk segera pergi ke tempat kerjanya.

Baru beberapa langkah Seokjin berjalan, dirinya dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba menabrakknya. Naas, kopi yag sedari tadi ditangannya tumpah.

"OhMyGod... maafkan aku..." Seru orang yang menabrak Seokjin.

"Suara itu..." Batin Seokjin.

Seokjin segera melepas kacamatanya, lalu memandang wajah orang yang barusan menabraknya. Seokjin menatapnya dengan lekat, lelaki bertubuh lebih tinggi darinya dengan memakai baju olahraga.

"Mianhae... aku akan menggantinya" Ujar lelaki itu sambil mengambil dompet dari sakunya.

"Tunggu!!" Seokjin mencekram lengan lelaki dihadapannya itu, hingga membuat lelaki tersebut terheran-heran.

"Kau tidak mengenalku?" Tanya Seokjin dengan tatapan penuh harapan.

"Maaf. Sepertinya ini pertama kali kita bertemu" Jawab lelaki itu.

Belum sempat Seokjin bertanya lebih lanjut, sang lelaki harus menerima panggilan pada ponselnya.

"Oh Sekertaris Jeon, ada apa?"

"..."

"Seperti biasa"

"..."

"Arasseo, antarkan mobilnya kesini"

I Can See Your Heart [ NamJin Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang