Part 2

341 10 6
                                    

[NO EDIT!!! MAAF KALO BANYAK TYPO]

"Kalian diciptakan untuk beribadah, bersyukur dan menjaga pemberiannya bukan malah untuk menghina apa yang diberikannya"

🎉 ~ Selamat Membaca ~ 🎉

Keesokan harinya...

"Dila nanti jam 7 malam kita makan malam diluar yah" ucap papa dila menghentikan dila yang ingin menyuapkan makanan kedalam mulutnya itu.

"Tidak biasanya, memangnya ada apa pa?" Heran dila.

"Hanya ada sesuatu nak" papa dila tersenyum.

"Hm.. baiklah pa. Kalau begitu dila pergi dulu pa" dila mencium papanya

"Hati-hati nak"sahut mamanya dari dapur.

Sementara dilain tempat.

"Vian nanti malam bisa abi dan umi mengajakmu keluar nak?"

"Tentu saja abi vian bersedia" sahut vian pada abinya-Sahlan adi kusuma-

"Kalau begitu vian pergi sekolah dulu abi, umi assalamualaikum?" Pamit vian sembari mencium tangan abi dan uminya-Syarah-

"Waalaikumsalam"jawab serentak orangtua vian menjawab.

❣❣❣

At-Sekolah

"Dilaaaaaaa.......!!" Sira berteriak sambil berlari ke arah dila.

"Apasih ra berisik tau" sewot dila.

"Itu dil astaga itu dilapangan!" Sira langsung menarik dila menuju ke lapangan.

Sesampainya mereka disana dila melihat seorang yang ia kenal yaitu aksal dan vian. Mereka sedang berdiri ditengah lapangan basket.

"Itu ada apaan sih ra?" Tanya dila heran.

"Katanya sih si aksal nantang si vian buat tanding basket!! Gara-gara masalah kemarin itu lho aksal gak terima" seru dila semangat

"Eh bocah, dila kira ada apa!!" Sebel dila

"Yeh lu itu kan lu seb..mmmfffhhh..." ucap sira belum selesai, mulutnya sudah ditutup oleh dila, sebagai gantinya dila melotot tajam ke arah sira.

"Ya maafin dil" sira senyum polos.

"Yeh dasar kuda bunting" seru dila

"Apa!! Lu ae anoa beranak kadal" seru sira gak kalah

"Eh kalian sesama monyet menyusui dilarang mengumpat" sahut zela yang entah datang dari mana.

"ZERAAAAAA" seru dila dan sira bersamaan. Zera hanya tertawa lebar dengan wajah polosnya.

Kembali ke lapangan.

"Oy... anak baru gue nantang lu main basket disini! Tapi yang gue liat lu cuma sendiri cihh" seru aksal sambil berdecih.

"Tapi maaf, untuk apa gunanya ini? Dan saya disini tidak sendiri! Lihat sekelilingmu bukankah banyak orang?" senyum vian.

Aksal menatap tajam vian sambil meremas bola basket yang ada ditangannya.

"Sialan" umpat aksal

"Saya tau maksud anda mengundang saya kesini, tapi maaf saya tidak mau dan juga saya tidak tertarik untuk mengajak orang bermusuhan karena orangtua saya menyuruh saya kesini niatnya hanya untuk belajar dan menjadi orang sukses dimasa depan bukan menjadi berandalan"ucapan vian seketika membuat aksal mematung.

Bola yang ada ditangan aksal terlepas begitu saja, aksal melihat vian dengan tatapan yang tidak bisa diartikan dan aksal pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, LAGI!!.

Dila, sira dan zela yang melihat kejadian tersebut sekali lagi mengaga.
Karena tak seperti biasanya aksal meninggalkan perdebatan seperti itu, biasanya aksal akan babak belur, dipanggil guru bk dan akhirnya orang tuanya yang datang.

"Wahh dil liat tuh gila" zela geleng-geleng kepala

"Si Aksal diem coey" sira nyengir-nyengir gak jelas

"Heh cicak terbelah dua udah puas liatinnya!! Ayok pergi" dila berkata dengan kesal

Mereka berdua menatap dila tajam dan dibalas cengiran polos dari dila sambil mengangkat kedua jarinya dan mengatakan viss..

Dilain tempat

Seorang pemuda terlihat melamun, dia menatap ke arah langit sambil berkata 'aku memang pantas dibenci semua orang! karena aku hanya anak yang tidak dinginkan, karena aku hanya pembawa sial! Semua orang bahkan tidak menginginkanku!! Dunia memang tak adil' dia memejamkan matanya, setetes air mata lolos begitu saja tanpa bisa ditahan.

Dikelas-

Vian kembali kedalam kelas dengan keadaan biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Semua memandanginya tak terkecuali dila,sira dan zela.
Terutama para siswi yang melihat vian dengan tatapan memujanya!!

"Untuk kalian kaum perempuan berhentilah melihatku, itu perbuatan dosa!!"ucapan vian bagaikan sambaran petir disiang bolong semua terdiam bahkan ada yang langsung pura-pura tidur

'Semakin kau seperti itu sepertinya aku semakin ingin mengenalmu'

TBC_

Hola berjumpa lagi dengan cerita absurdnya yah ehe..
Semoga suka yah maaf pendek

BUAT WAJAHNYA INI DIA:

Muhamad Azril Arvian

Ini baru babang vian dulu yah(:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini baru babang vian dulu yah(:

Aku pake cast nya dia buat vian buat cast yang lain akan di kasih di part-part selanjutnya(:

Bring Me To Jannah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang