Part 4

226 5 9
                                    

[NO EDIT!!! MAAF KALO BANYAK TYPO]

"Tidak ada orang yang benar-benar jahat didunia ini, hanya saja situasi yang membuat mereka terlihat seperti itu "

🎉 Happy Reading 🎉

Terlihat satu pasangan pengantin turun dari sebuah mobil yang mereka kendarai, yang ingin segera pergi menuju sebuah rumah sederhana yang jauh dari kebisingan kota hadiah dari kedua orang tua mereka.

Mereka adalah Vian dan Dila sepasang suami istri yang baru sah beberapa jam yang lalu tersebut, mereka berjalan ke rumah tersebut.

"Oh iya, Vian bagaimana dengan bajuku?" Dila teringat akan dia yang tidak membawa apa-apa kesani.

"Tenanglah Dila, semua sudah kedua orangtua kita yang siapkan"Vian tersenyum menanggapi dila.

"Oh baiklah mari masuk"Dila yang merasa gugup akan senyum Vian lantas langsung masuk kerumah tersebut.

Dila juga lupa bahwa ia menikah tidak mengabari teman-temannya ia mungkin akan merahasiakannya.

"Dila disana kamar kita mari"Vian mendahului Dila untuk berjalan.

Dengan perasaan gugup Dila mengikuti suaminya.

Clek..

Begitu suaminya itu membukakan kamar yang akan mereka tempati Dila hanya bengong melihat pemandangan dikamarnya itu. Bagaimana tidak Vian pun bereaksi sama halnya dengan Dila mereka memastikan kembali mereka syok tentu saja. Dila melihat lagi dengan seksama, bunga diatas tempat tidur, lampu yang diredupkan, lilin dimana-mana jangan lupakan bau mawar yang menyeruak di dalam kamar tersebut,dan ini masih siang ingat SIANG. Oh ayolah, Dila sudah tau siapa yang merencanakan ini pasti Sang Ibu yang diberi nasihat oleh para Sepupunya yang menjengkelkan.

Vian tersenyum kikuk menatap Dila sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Sepertinya Umi tidak benar-benar membereskan tempat ini, tempat ini malah keliahatan seperti tempat sesajen bukannya pengantin baru!" Vian berkata sambil mengamati kamar dengan wajah datarnya.

Oh, jangan lupakan wajah cengo Dila saat mendengar perkataan Vian.

"Ini namanya kamar pengantin baru Vian bukan tempat sesajen!!"Dila masuk kekamarnya langsung meninggalkan Vian yang aneh tersebut.

"Dil, kamu mandi duluan yah aku setelah kamu"seru Vian yang baru masuk ke kamar itu.

"Baiklah"Dila masuk ke kamar mandi sambil mengambil handuk dan bajunya.

Sementara Dila mandi Vian menghampiri kasur dan melihat kelopak mawar yang berserakan, ia mengambil tong sampah lalu memungut semua kelopak mawar yang banyak tersebut.

"Biasanya juga kan kamar pengantin itu hanya dihias bukannya dikasih ginian, ini sih kesannya kayak yang mau apa gitu"Vian terkekeh.

30 menit kemudian, Dila keluar kamar mandi ia melihat Vian sedang mengambil kelopak mawar dan memasukannya kedalam tong sampah.

Dila menepuk jidatnya.

'Oh tuhan memang adil, Vian ganteng-ganteng kok bodoh yah'

"Vian mandi sana"Vian menoleh lalu langsung menuju kamar mandi.

---

"Kawan, mari kita hentikan balas dendam ini dan hiduplah bahagia"

"Hentikan cihhh... hanya dengan melihat mereka bahagia, lalu mengingat bahwa mereka membuangku saja ingin rasanya aku membunuh mereka semua"

"Tapi kau sudah memiliki keluarga sempurna sekarang bukan?"

"Omong kosong!!! Jika kau tidak mau membantuku matilah kau di neraka sana"

"Hehhh baiklah aku akan membantumu"

Lalu mereka tertawa bahagia.

-Kembali ke kediaman Arvian dan Dila-

"HUAAAA.....BEDEBAH SIALAN ENYAHLAH KAW CECUNGUK GILA MATI"

"Adila jangan mengumpat!!" Sahutan penuh ketegasan terdengar dari mulut Vian, yang hanya dibalas cengiran oleh Dila.

"Kalo kamu takut gak usah mengumpat dila, hanya teriak" sambungnya kembali.

"Yaudah maafin Dila" Dila menunnduk.

"Minta maafnya sama Alloh aja" Vian tidak berekspresi

"YA ALLOH MAAFKAN DILA" teriak Dila sembari menengadahkan wajah dengan tangan terkepal didepan dada.

"Astagfirulloh" Vian geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya yang absurd menurutnya.

"Kamu mau kemana?" Tanya Dila yang melihat Vian berpakaian kayak mau ke pengajian.

"Shalat" Vian tersenyum.

Malam harinya pukul 21.00

"Maaf bos sepertinya kita mendapatkan masalah, orang yang bos kirim kesana tertangkap polisi"

"Sialan kau"

Dorr...

"Ini untuk berita sialanmu"

Dorr...

"Ini untuk dia yang tidak berguna"

Dorr..

"Dan yang terakhir agar aku bahagia hahahaha"

Seserorang yang melapor tadi mendapatkan 3 tembakan sekaligus, di kepala, mata, dan tepat dijantungnya.

"Bunuh orang yang ku kirim kesana sekarang"

"Baik bos"

"Lihat saja kalian!! Tak akan pernah ku biarkan kalian hidup tenang. Welcome to the hell, ini saatnya aku membalas dendam dengan umur yang sudah matang." Smirk tercetak dibibirnya.

   ---

Vian sedang menonton tv dan Dila? Oh tuhan ia sedang mondar-mandir seperti setrikaan dikamarnya. Jangan tanya kenapa karena jawabannya hanya satu! Ia dan suaminya oh astaga bahkan ia terlalu gugup dengan hanya mengingat bahwa ia sudah bersuami.

Clek..

Vian masuk kedalam kamarnya, ia melihat Dila dengan tatapan heran. Lalu ia langsung beranjak ke kamar mandi untuk berwudhu dan langsung pergi ke tempat tidur membaca do'a dan langsung tidur.

Dila yang melihatnya hanya melebarkan mata dan jangan lupakan mulutnya yang menganga lebar, tatapannya pun tak kalah.

'Sialan aku memikirkan yang aneh-aneh dari tadi sedangkan ia begitu cuek dengan itu'  batin Dila.

Dila yang kesal segera pergi ketempat tidur jangan lupa Dila juga memberi pembatas tempat tidur mereka, oh tuhan ternyata Vian sudah tertidur pulas.

TBC

Ini buat cast temennya Dila(:

Ceritanya makin aneh aja yah🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceritanya makin aneh aja yah🤣🤣

Bring Me To Jannah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang