Sepuluh tahun kemudian
Acara pernikahan sederhana yang hanya dihadiri keluarga dan kerabat dekat itu dilaksanakan dengan indah di halaman belakang mansion keluarga Ares.
Hari ini putra pertamanya, Christian, menikah dengan seorang wanita Amerika bernama Clara yang mengaku telah menjadi kekasih Christian sejak mereka masih dalam kandungan.
Sifat Clara yang humoris membuat seluruh anggota klan Russo langsung setuju ketika Clara tiba-tiba datang di acara makan malam Natal mereka dan mengutarakan niatnya untuk menikahi Christian. Ya, Clara-lah yang melamar pemuda yang bernama sama dengan nama depan Ares—Christian.
"Sudah kubilang apa, gadis ini pasti jodohmu. Mengingat ia selalu mengintilimu semenjak awal kuliah," ledek Caspian.
Christian menyebik kesal. "Di mana pasanganmu, Caspian? Sudah usia 30, masih tetap sendiri saja," ledeknya balik.
Caspian yang kesal meninggalkan saudaranya dan iparnya sendiri.
Chloe datang menghampiri pengantin baru itu. Ia langsung memeluk Clara. "Aku sangat senang kau yang menjadi kakak iparku," katanya kemudian melepaskan pelukannya, "aku tak habis pikir kalau Chris sampai memilih Jennifer. Ia adalah mimpi buruk keluarga kami," lanjutnya disertai tawaan wanita cantik bernama Clara di hadapannya.
---
"Di mana menantu kesayanganku?" tanya pria berambut putih itu, menatap Chloe.
Sementara si bungsu hanya terdiam sambil tersenyum tipis.
"Astaga, maafkan Papa, Chloe. Papa sudah mulai pikun. Maafkan Papa, ya?"
"Tidak masalah, Pa. Aku maklumi usia Papa dan Mama yang tak lagi muda," jawab Chloe sambil terkekeh.
"Hei, kenapa Mama ikut terbawa? Mama belum pikun," sahut sang ibu tak terima.
"Oh ya? Apa mencari kacamata sementara Mama sedang memakainya tidak termasuk pikun?" Caspian berucap, diiringi cengiran Aphrodite dan tawaan klan Russo.
"Tapi aku salut," kata Chloe, "meski Mama dan Papa sudah setengah abad lebih, cinta kalian tampak abadi. Tatapan cinta itu masih ada."
Ucapan sang putri bungsu membuat wajah pasangan orangtua itu bersemu malu.
"Walau.. yah.. ada beberapa kendala. Misalnya saat Mama digoda tetangga atau Papa yang digoda dokter kandungan Chloe. Aku masih ingat bagaimana Mama merengek ingin berganti dokter dan Papa yang ingin pindah rumah," ujar Christian dengan tertawa.
Aphrodite tersenyum. Ia menatap sang pengantin baru. "Mama harap kalian bisa mencontoh kami—pasangan terbaik di dunia," katanya dengan penuh percaya diri. Ares terkekeh dan mengecup pipi istrinya yang tak sekencang dulu lagi.
Cinta mereka abadi.
---
"Hai," seorang pria tampan duduk tanpa izin di ayunan sebelah Chloe. Ayunan mansion keluarga Russo yang berdiri di atas bukit dan menatap langsung ke pemandangan kota di bawah sana dan bintang yang bertebaran di atasnya.
Chloe hanya melirik tanpa membalas sapaan pria yang menurutnya tak menarik itu.
"Acaranya sudah selesai beberapa jam lalu. Kenapa kau masih di sini?" tanya pria itu.
Chloe yang tersinggung pun akhirnya menoleh. "Ini rumahku. Harusnya aku yang bertanya, siapa kau dan apa yang kau lakukan di sini? Sudah pukul 1 malam, tamu-tamu sudah berpulangan."
Pria itu mengulurkan tangannya, "Namaku Casillas."
Nama itu mengingatkan Chloe akan seseorang di masa lalunya. Seseorang yang menjadi cinta pertamanya dan patah hati pertamanya. Seseorang yang ia cintai sekaligus ia benci. Seseorang yang Chloe ingin lupakan, namun ia tak bisa.
"Maaf, aku harus pergi." Chloe dengan menahan air matanya pergi dari sana.
Sementara pria tampan itu menatapnya sendu.
---
SELESAI.
Terima kasih buat yang udah selalu mendukung His Goddess. Cerita ini untuk kalian!!! <333
KAMU SEDANG MEMBACA
His Goddess
Short StoryAres adalah milik Aphrodite. Begitulah mindset wanita itu beberapa tahun lalu. Untungnya sekarang ia sudah dapat merelakan pria itu dan kembali membuka hatinya. Kebalikannya, Aphrodite adalah milik Ares. Begitulah mindset pria itu hari ini. Dan Ares...