Takdir

17 9 0
                                    

Setelah selesai mengobati luka ku ia tiba-tiba pergi sambil mencoba mendirikan sepeda yang terbaring di tanah.

Aku pun hanya bisa memandangnya tanpa Sepatah kata pun. Oh inikah bidadari tak bersayap yang sering orang-orang katakan. Sangat baik.
Dia sangat membuatku merasa terkesan.

Dan, Oh tidak siapa namanya, tiba -tiba dia telah pergi jauh. Aku belum sempat bertanya nama nya.
Aku memang bodoh. Gimana bisa aku melewatkan ini.

Memang, jika memang takdirnya pasti kita akan dipertemukan kembali. Itulah kata ku dalam hati ini.

Aku mencoba berdiri meskipun lutut ku masih terasa sakit, sambil menuntun sepedah. Namun kaki ku sekarang lebih baik, karena bidadari surga telah datang menolong.

Dan ya allah kurang 2 menit lagi. Aku lebih cepat berjalan meskipun dengan kaki yang terpincang-pincang.

Dari tempat ku jatuh tadi sampai ke sekolah aku tak bisa melupakan wajah gadis manis itu. Ya allah, ampuni hamba jika hamba sedikit memandang orang yang bukan mahram hamba.

Sesampainya disekolah, teman satu kelas ku menoleh dan bertanya banyak hal kepada ku.
"kamu kenapa yan?"
"kaki lo kenapa,?"
"lo habis jatuh ya bro?"
"Itu kenapa kaki lo kok berdarah? "
"Elo jatuh dimana,  aduh kasihan sekali"

Udah tau kaki aku sakit masih aja nanya. Di tolong duduk dulu kek, ini malah digerombolin doang.

Aku pun menceritakan kronologis kecelakaan yang terjadi. Sampai belum habis cerita eh bel berbunyi.. Kriiiinnngggg...

Aku pun diajak salah satu teman ku ke ruang UKS supaya luka ku cepat diobati dengan obat supaya tidak infeksi. Dan plus nya aku bisa gak ikut upacara yang cukup lama nanti :P.

Sesampainya di ruang UKS. Gak ada orang. Sepi. Jadinya aku tiduran sendiri di tempat tidur. Bosan.

Saat aku mau tidur setelah beberapa menit jenuh karena sendiri. Tiba tiba seorang gadis dibawa menggunakan tandu dan dibaringkan di tempat tidur sebelah ku.

Aku tak bisa melihat wajahnya. Karena dia menoleh ke arah lain sehingga membuat ku penasaran siapa wanita itu. Namun, tiba-tiba guru datang sambil membawa kotak obat. Guru itu terlihat panik.

Jangan MelemahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang