(8) - He's Dangerous

188 26 1
                                    

❤❤❤
Don't forget for comment and vote
❤❤❤

6 Juli 2017, 13:45 KST, Cheongju
(Gudang)

"Apa semuanya sudah siap ?" tanya seseorang, yang tak lain adalah Bujangnim.

"Ya semuanya sudah siap Bujangnim. Tidak ada yang tertinggal. Nanti malam paket-paket ini akan siap untuk dikirim" Jelas anak buahnya yang berprofesi sebagai panjangnim di sini.

Brukkkk

Suara yang membuat semua orang berada di gudang barang tersebut langsung melihat.

"Ada keributan apa disini? Mwoya igo?" tanya sang panjangnim yang terkejut karena pegawainya yang tak sengaja menjatuhkan paket-paket yang nantinya akan siap dikirim.

"Jeosonghamnida, maaf karena saya kelelahan, saya tak sengaja menjatuhkannya. Jeongmal jeosonghamnida."

karyawan yang tadi memang tak sengaja menjatuhkannya kemudian meminta maaf.

"Haish, kau ini. Yasudah kau istirahatlah dulu , daripada kau nantinya malah mengacaukan semuanya."

"Gamsahamnida, sekali lagi saya minta maaf, saya benar benar tak sengaja melakukannya."

"Geunyang ka" usirnya.

Tanpa diketahui sang panjangnim, sedari tadi ada yang menatap karyawan rendahannya dengan tatapan tak suka, siapa lagi kalau bukan bujangnim

"Yak, sini kau!"

"Nde, ada apa bujangnim ?"

"Ada apa kau bilang?"

Bukkkkk bukkkk

Akkk

"Ampun bujangnim!"

karyawan rendahan itu meminta ampun pada sang empunya. Memang, sedari tadi bujangnim memanggilnya hanya untuk menghajar karyawan tersebut. Karena keteledorannya ia mendapat hukuman yang menurutnya setimpal dengan apa yang ia lakukan. Kakinya ditendang beberapa kali hingga ia terjatuh dan kakinya pun di injak dibagian tibia (tulang kering). Bujangnim tetap tak peduli, entah tulangnya akan retak atau tidak tetap dia akan melakukannya hingga ia merasa puas melihat karyawannya kesakitan setengah mati. Sadis? Hal itu sudah biasa dilakukannya. Masih untung hanya bujangnimnya yang bertindak seperti ini. Bagaimana jika seorang sajangnim sendiri yang menanganinya. Mungkin karyawan rendahan seperti dia langsung ditembak dan mati ditempat.

"Ampun? (Tersenyum remeh). Kau tau barang yang kau jatuhkan itu harganya berapa?"

"Ti-tidak Bujangnim. Akkkhh! Jaebal ampun bujangnim. Saya minta maaf, saya tidak akan mengulanginya lagi." lagi lagi ia semakin keras menginjak tibia-nya.

"Neo arra, harganya setara dengan kau jual ginjalmu!"

"Kali ini kau ku maafkan. Sekali lagi kau ulangi. Aku tidak akan segan segan mengampunimu, masih untung kau bisa hidup hari ini. Cihh!" lanjutnya.

Ia pun meninggalkan karyawan rendahan tersebut dan pergi dari gudang dengan rasa tak bersalah, sekalipun ia berumur lebih muda dari karyawan itu tapi tetap saja, siapa pun dia jika jabatannya lebih tinggi ia pun bebas untuk melakukan apa saja terhadap karyawannya.

"Aigoo, pak tua neo gwaenchana? Hei kalian bantu aku!"

orang-orang yang berada di gudang memang melihat pemandangan tak mengenakan tadi termasuk sang panjangnim. Mereka tak berani menolong saat bujangnim menghajarnya, karena mereka tahu seperti apa bujangnimnya itu. Dia berbahaya. Sedikit saja kesalahan siapapun dia tak segan segan ia akan menghambisi orang tersebut.

Karyawan rendahan itu adalah seorang pak tua usianya yang sudah memasuki kepala lima. Ia memang seorang yang berjuang keras akan hidupnya dalam mencari sesuap nasi. Tak peduli apapun itu pekerjaannya yang terpenting ia bisa mendapatkan uang untuk makannya dan cucunya.

Bagaimana dengan anaknya ? Ya walaupun mereka bekerja dan menyisihkan uang untuk ayahnya dan anaknya tapi tetap saja pak tua itu tetap bekerja mencari tambahan uang. Setidaknya untuk tabungan masa depan cucu kesayangannya.

"Jangan heran bujangnim memang seperti itu, dia berbahaya. Kau harus hati hati pak tua. Istirahatlah, dan obati kaki mu, jika kakimu masih sakit kau harus kedokter, aku akan mengantarkannya. Tungu aku menyelesaikan pekerjaanku dulu."

"Gwaenchana. Tidak usah kawatir, selesaikan pekerjaanmu saja. Aku tidak apa-apa, nanti juga sembuh."

"Arraseo, geundae jika masih sakit, kau harus memberitahuku pak tua. Aku tidak ingin jika salah satu karyawanku ada yang sakit apalagi dengan kejadian seperti tadi."

"Aigoo, nde panjangnim. Gamsahamnida"

pak tua merasa terkesima dengan perlakuan sang mandor. Setidaknya masih ada orang baik didunia ini, pikirnya.

❄❄❄

Note-1 :

Bujangnim : Manager
Panjangnim : Mandor

❄❄❄

❤❤❤
😘Thank you for your voment😘
❤❤❤

Criminal Mind [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang