Salah satu solusi melepas penat setelah seharian bekerja adalah ngisi TTS, itu tips ampuh bagi seorang Catur Winda Listyawati, sarjana lulusan universitas negeri yang kini berprofesi sebagai sales di salah satu dealer motor ternama di kotanya. Dimanapun dia berada, selalu ada buku berisi kolom-kolom kosong dengan berbagai pola berikut daftar pertanyaannya. Buku Teka Teki Silang atau yang biasa disingkat TTS."Panas banget yaa Allah," keluh seorang gadis yang duduk selonjor di bawah pohon mangga tanpa mempedulikan celana jeans hitamnya yang bersinggungan langsung dengan tanah. Dengan cepat ia mengibas-ngibaskan tangan kanannya yang memegang brosur. Sambil masih terus mengipasi wajahnya yang mulai memerah karena kepanasan gadis itu memberengut kesal. Gadis itu adalah Catur Winda Listyawati.
Tak lama kemudian dia disusul tiga orang temannya sesama sales yang sudah senior. "Cepet banget deh kamu jalannya," tegur salah satu diantara ketiga seniornya.
"Nggak sanggup panas-panasan, mbak," jawab Listy cemberut, yang hanya ditertawai oleh ketiga seniornya. Dia benar-benar kepanasan.
Diantara mereka berempat Listy lah yang berusia paling tua, tapi karena dia anak baru, dia memposisikan diri sebagai junior dan memanggil ketiganya dengan awalan 'mbak'.
"Eh, aku mau tanya. Kamu beneran sarjana?" tanya mbak Kania, senior yang paling cerewet dan memiliki tingkat penasaran akut. Listy hanya mengangguk mengiyakan, dirinya masih belum terbiasa dengan pekerjaan yang mengharuskannya bekerja di luar ruangan, nggak kuat panas.
"Kenapa nggak pilih kerja kantoran aja, tuh gelar kan susah nyarinya. Nggak sayang?" giliran mbak Tata yang bertanya, senior yang berponi tebal. Tau deh ya poni modelan Fitri Tropica.
"Maunya sih juga gitu mbak-mbaknya, tapi yang di mauin enggak ada, gimana dong?" Listy hanya menjawab sekenanya, tangan kanannya masih sibuk mengipasi wajahnya. "Enggak di marahin gitu sama ortu atau sodara?" Mbak Alit ikut-ikutan bertanya.
"Ngapain juga dimarahin mbak? Yang ada aku diomelin terus kalau nggak kerja-kerja! Jadi saat tau aku udah mulai kerja mereka langsung sujud syukur." jawaban ajaib yang terucap dari bibir Listy membuat ketiganya melongo. "Serius?" Tanya ketiganya kompak, lagi-lagi hanya diangguki oleh Listy.
"Serius sujud syukur cuma karna kamu kerja?" kejar Kania yang tiba-tiba radar penasarannya menguat.
"Iya. Memang. Ortuku kan lebay mbak. Drama banget, apalagi ibuku. Yang dipikirin cuma omongan tetangga aja, isi hati anaknya malah dicuekin." Penjelasan Listy yang merupakan curahan hatinya menjadi awal keakraban diantara mereka berempat.
Bukan maksud Listy mengatakan bahwa ortunya itu lebay, apalagi ibunya, bukan. Tidak bermaksud demikian. Hanya saja sang ibu terkadang agak berlebihan dalam menanggapi gosip tetangga. Sang ibu lebih memikirkan apa kata tetangga daripada apa kata anak sendiri, terlebih lagi Listy. Bagi ibunya, Listy adalah anak kecil, dan selamanya akan terus menjadi anak kecil, menjadi nomer dua yang suaranya tidak pernah di dengar, meski kini dia sudah berusia 21 tahun dan sudah lulus kuliah.
~~~~~
Listy adalah bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya sudah berkeluarga, tinggal dirinya yang masih berstatus single dan selalu menjadi sasaran empuk untuk dijadikan guyonan.
Lita Hasna Widiawati, kakak pertama Listy yang berusia 42 tahun, berprofesi sebagai guru SMA, suaminya -Rosyid- juga seorang guru SMA, anaknya dua. Amanda Shifa Maheswari, mahasiswa tingkat akhir yang lahir empat bulan sebelum Listy, dan Andika Sakti Prayoga yang kini masih SMA kelas XI.
Haris Rahmat, kakak keduanya kini bekerja di salah satu bank ternama di Semarang dan menetap disana, anaknya juga dua. Kedua anaknya masih SMP, Farrel Rahmat Saputra dan Ferdy Rahmat Saputra.
Sedangkan kakak ketiganya bernama Arifin Nurdiansyah, seorang manager hotel bintang empat di kota Solo. Anaknya sudah tiga, Alif Maulana Hakim kelas 5 SD, Annisa Putri Kusuma kelas 2 SD dan si bungsu Kirani Putri Pamungkas yang kini baru berusia 4 tahun.
Perbedaan usia yang jauh antara Listy dengan mbak Hasna -nama panggilan kakak pertamanya- menjadikan keduanya berjarak, tidak seperti kakak-adik. Bagaimana tidak, saat mengandung Shifa, bu Santi, ibu mereka juga tengah mengandung Listy. Shifa dan Listy hanya selisih empat bulan.
Hubungan antara tante dan keponakan itu tidaklah harmonis. Hampir seluruh perhatian keluarga tercurah kepada Shifa, cucu pertama keluarga bu Santi dan pak Rahmat. Mungkin saat masih kecil Listy tentu tak akan paham dengan perbedaan kasih sayang antara dia dengan Shifa. Maklum dulu mereka masih tinggal menjadi satu.
Listy kecil sering mendapat perlakuan tidak adil, bahkan dari kedua orang tuanya. Dulu, sebelum memiliki rumah sendiri mbak Hasna menitipkan Shifa kecil pada neneknya, alias bu Santi, karena mertua mbak Hasna sudah tiada. Padahal bu Santi juga masih memiliki Listy kecil yang bahkan usianya lebih muda dibanding Shifa.
Listy kecil yang selalu di nomer duakan, yang sering mendapat bentakan dan selalu di bohongi, bahkan oleh kedua orang tuanya sendiri. Sejak saat itu, dia selalu menyendiri, tumbuh menjadi pribadi yang pendiam. Selalu menurut agar dia tidak mendapat bentakan. Karena Shifa yang terbaik sedangkan dia yang tak pernah dianggap ada.
~~~~~
Masih ada yang on?
Segini dulu ya, nanti lanjut lagi..Jangan lupa tinggalkan jejak, kritik, saran dan bintangnya..
Makasih sudah mampir..
Selamat malam..Salam wkwkwk_

KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Muda
Roman d'amourMenikah memang salah satu impian semua orang, termasuk bagi Catur Winda Listyawati. Seorang guru honorer di salah satu SMP swasta di kota Solo. Guru cantik berhijab dan berkacamata, pengampu mata pelajaran matematika, yang punya hobi nonton kartun d...