4

7.1K 1.1K 81
                                    

--;Saat [Name] bertanya soal ibunya.

"Pa," Suara halus menyapa indra telinga sang surai hitam, ia langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Ada apa?" Kuroo menghentikan aktivitasnya tadi sebentar.

"Jadi, benar papa bisa hamil?"

Kuroo terdiam. Jadi gadisnya ini masih mengungkit perihal yang kemarin? Dan dengan polosnya itu dia mempercayainya? Kuroo menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Tentu saja bukan." Jawabnya, ia mendekati anak tunggalnya yang duduk di sofa. Tangan besarnya mengelus puncak kepala si surai [H/c]. Manik hazel sang gadis hanya memerhatikan sang papa tersebut. Jika jujur maka ia nyaman, sangat nyaman.

"Kau tahu [Name]," Kuroo memeluk [Name] dari samping.

"Saat pertama kali papa melihatmu, selalu saja teringat ibumu." Ia menghela napas, tangannya masih bermain dengan surai [Name].

"Kau sangat mirip dengannya, terutama rambutmu itu."

"Jadi, papa hanya mencintai ibu? Bukan [Name]?" Pertanyaan keluar dari mulut mungil sang gadis, Kuroo terkekeh pelan. Ia menghentikan aktivitasnya dan sedikit bergeser untuk memberi [Name] ruang.

"Tentu saja tidak!"

"Putriku ini bahkan lebih cantik daripada ibunya!" Ucapnya tangannya mengacak-acak surai sang gadis dengan liar. [Name] mengerucutkan bibir. Banginya, sangat lama untuk menata rambutnya ini, terutama bad hair.

Argh! Sungguh papanya ini tak mengerti nasib seorang gadis! Berjam-jam menata rambut dan sekarang malah diacak-acak.


-=-

#PaparasaPacar
#IngetKeluarga

Papa [Kuroo Tetsuro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang