10 [End]

6.2K 944 160
                                    

Laki-laki bersurai hitam itu menarik kedua kurvanya, tangannya perlahan meletakkan bunga di depan batu nisan orang yang dicintainya.

Kuroo [M/n].

Tangannya menyentuh nisan, suhu dingin mulai menyergap ke kulit. Jas hitamnya terkena tanah, angin berhembus pelan, menerpa wajah Kuroo Tetsuro.

"Kau tahu [M/n]."

"Aku sangat bahagia,"

"Lihatlah, aku bisa membesarkan [Name] 'kan? Maka dari itu tenanglah aku selalu bisa diandalkan."

Kuroo bermonolog sendiran di depan makam istrinya tersebut. Dadanya terasa nyeri saat menyebutkan namanya.

"Kau bilang aku terlalu bodoh untuk menjadi ayah."

"Kau bilang aku terlalu kekanak-kanakan untuk menjadi ayah."

"Tapi lihatlah sekarang, Kuroo Tetsuro--suamimu ini berhasil membesarkan anak gadisnya." Kuroo tertawa hambar, ia masih ingat saat [M/n] mengolok-oloknya saat ia mengatakan ingin menjadi ayah. Namun, hey! Lihatlah sekarang.

"Andai kau di sana [M/n], kau akan melihat malaikat kecilmu itu menangis untuk pertama kalinya,"

"Ah, kau benar kau ada di sana, pertama melihatnya dan untuk terakhir kalinya... ."

Ia tersenyum simpul, ingatan saat istrinya menghembuskan napas terakhir itu masih tertempel erat di ingatannya.

"Kau tahu apa yang gadis kecil kita sebutkan untuk pertama kalinya?"

"Itu kau 'mama'nya, bahkan dia tidak memanggilku 'ayah' atau pun 'papa' malah menyebutkan 'mama' berkali-kali."

Ah, Kuroo sungguh sangat kesakitan sekarang. Kenangan bersama istrinya itu sangat manis, tapi untuk dilihat sekarang sangat menyakitkan.

"O-oh tenanglah! Kau tahu 'kan aku adalah orang yang setia, jadi tunggulah aku di sana."

"Dan juga untuk [Name], dia bahkan lebih cantik darimu! Hahahah." Kuroo tertawa, untung saja keadaan di sana sepi.

Mata kucingnya melirik ke arah aarloji.

"Waktunya untuk berpisah,"

"Selamat tinggal, tenang saja kapan-kapan aku akan menyapamu lagi." ucap Kuroo.

Ia melangkah menjauhi pemakaman dengan kedua sudut bibir masih mengulas senyuman.

"Tenang saja [M/n], jika aku membuat [Name] menangis atau bersedih maka aku bersumpah akan tidak menemuimu sebelum ia tertawa lagi."
-Kuroo Tetsuro-

-END-

[M/n] : Mother Name

Papa [Kuroo Tetsuro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang