SEMBILAN BELAS -Conflict 2

391 62 3
                                    

"Nyoung , ini gue ada di halte dekat sekolah nya Eunjoo sekalian ngeliat siapa tau ada anak kecil lewat "

    Guanlin memberi tahu Jinyoung lewat telpon bahwa diri nya masih berteduh di halte bus .

Berbeda dengan Guanlin yang masih asik berteduh di halte sambil memotret suasana hujan di taman kota .

Di sekolah Eunjoo , suasana kacau sekali .

Woojin bahkan hampir menangis dibuatnya . Sudah hampir satu jam lebih dan Eunjoo belum ditemukan juga .

"Astaga " Woojin berujar lemas sambil merosot kelantai . Tidak tau lagi harus berbuat apa . Bahkan teman-teman nya sudah kembali ke koridor sekolah dan hasilnya nihil . Tidak ada yang menemukan Eunjoo diseluruh penjuru sekolah .

Telpon genggam milik Chaeyoung berbunyi , membuat ibu dua anak itu segera mengambil handphone yang disimpan nya di dalam saku baju .

"Halo ?"

"CHAE CEPETAN KESINI !"

   Itu suara Siyeon yang berteriak memanggil Chae lewat telpon . Sontak Chae langsung berlari ke arah Siyeon yang memang mencari Eunjoo disekitaran belakang sekolah bersama Samuel .

"CHAE ?!" Daehwi , Jinyoung , Seonho dan Woojin refleks langsung ikut berlari mengejar Chae .

-------
   "EUN..JOO ?" Chaeyoung langsung panik . Lutut nya melemas seketika , penglihatannya memburam ketika matanya menangkap sepasang kaki yang muncul diatas sumur yang ada dibelakang sekolah Eunjoo .

Samuel yang memang sedari tadi sudah berusaha menarik kaki milik Eunjoo itu akhirnya berhasil .

Dibawah derasnya hujan , Woojin melihat sendiri putri kesayangan nya yang tenggelam di sumur dengan tubuh pucat .

"EUNJOO !" Woojin langsung reflek menoleh kearah tiga anak kecil yang berdiri disamping Siyeon "kalian ?"

Siyeon reflek melindungi tiga anak kecil laki-laki yang meringsut ketakutan itu .

"KALIAN APAIN LAGI EUNJOO ?" Woojin berjalan mendekat sambil berteriak membuat ketiga anak kecil itu semakin ketakutan . Woojin menoleh kekanan mengambil balok kayu berniat untuk melemparkan kearah tiga anak kecil yang sudah memucat itu .

Tapi niatnya gagal ketika Chae menahan tangannya lalu kemudian

PLAK

Chae menampar pipi sebelah kanan milik Woojin . Menatap pria yang dipenuhi dengan emosi itu tajam "Masih sempat kamu marah ?"

Woojin terdiam , menatap Chae dengan nafas menggebu-gebu

"masih sempat kamu emosi disaat kaya gini ? " Chae menoleh ke arah Jinyoung yang berusaha memberikan pertolongan pertama ke arah Eunjoo yang sudah pingsan "kamu lihat , KAMU LIHAT ANAK KAMU ITU LAGI DARURAT WOOJIN ! KAMU LIHAT ! SEHARUSNYA KAMU BAWA DIA KERUMAH SAKIT BUKAN MALAH MEMPERKERUH SUASANA KAYA GINI !"

"Tap--"

"INI BUKAN WAKTU NYA MARAH JIN ! INI BUKAN WAKTUNYA KAMU TENGGELAM SAMA EMOSI KAMU SENDIRI  " Chae mendorong pelan dada Woojin kemudian berujar kembali "jadi aku mohon sama kamu tolong , tolong jaga emosi kamu "

Chae udah gak habis pikir sama suami nya itu . Sedangkan Woojin hanya bisa menghela nafas berat sambil menunduk lalu perlahan melepaskan balok kayu dari tangan nya .

Sedangkan Samuel dan Jinyoung sudah pergi berlari membawa Eunjoo menuju mobil untuk dilarikan kerumah sakit .

-----

   Hujan sudah mulai reda , Guanlin baru aja mau lanjutin perjalanan nya ke sekolah Eunjoo sebelum indera penglihatannya menangkap anak kecil pake seragam sekolah yang sama kaya Eunjoo ditaman .

Langsung deh , buru-buru Guanlin turun lagi dari motornya terus lari ke arah anak kecil itu .

"EUN --" Guanlin langsung berhentiin langkahnya sekaligus nutup mulutnya rapat-rapat . Niatnya mau teriak gak jadi pas ngeliat anak kecil itu ternyata bukan Eunjoo "anjir , gue kira Eunjoo "

"Per..misi " Guanlin terkejut ketika sebuah tangan menepuk pundak nya pelan .

Guanlin berbalik perlahan "iya ada ap--"

Guanlin menghentikan kalimat nya , tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang .






TBC
Dua Chapter terakhir bakalan di
publish besok :^




Conflict ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang