6

2.3K 521 46
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[Enam]

Sore itu Kim Sungkyu datang ke rumah orangtuanya, tentu saja setelah di telepon dan disuruh mampir untuk makan malam bersama serta ada yang ingin dibicarakan. Tanpa bisa mengelak, sang pria memutuskan untuk datang tanpa banyak bertanya. Masih dengan baju kantornya, pria itu memasuki kamar Myungsoo. Mendapati sang adik satu-satunya itu sedang berbaring di atas ranjang lengkap dengan seragam, tampaknya dia baru pulang dari sekolah.

"Setidaknya lepaskan dulu seragammu dasar bocah!" Sungkyu langsung memukul bokong sang pria dengan tangan kanannya, kebetulan sekali Myungsoo berbaring dengan posisi tengkurap, membuat sang pria semakin mudah untuk memukul serta menggagetkan Myungsoo.

"Hyung!" Myungsoo yang tidak tahu akan kedatangan Sungkyu tentu saja terkejut, langsung melompat dari ranjangnya sembari mengelus bokong yang baru saja terkena pukulan dari Sungkyu. Rasanya perih, kakak lelakinya itu memukul terlalu keras.

"Nada bicaramu itu harus diperbaiki, bagaimana bisa kau meneriaki kakak lelakimu sendiri seperti itu hah?" Myungsoo mendengkus saat mendengar Sungkyu berkata demikian, beginilah Sungkyu kalau sudah di rumah orangtuanya, akan berlagak penuh kuasa dengan bersikap seakan dia yang paling tua di muka bumi ini. Menyebalkan sekali, Myungsoo hanya bisa mendumel dalam hati.

"Akukan terkejut hyung." Ucap Myungsoo memberikan alasan. Kini giliran Sungkyu yang mendengkus saat melihat Myungsoo cengegesan seperti bocah yang kedapatan memungut kembali permennya yang telah jatuh mencium tanah.

Sungkyu tidak berucap setelah itu, beralih menangalkan jas kerjanya dan melempar benda itu ke arah ranjang kusut Myungsoo. Sang pria menarik kursi dan menyalakan komputer sang adik, sudah dapat ditebak apa yang akan dia lakukan di sana sampai makan malam datang. Tentu saja bermain game.

Saat Sungkyu melakukan itu, Myungsoo menutup rapat pintu kamar kemudian menanggal seragamnya dan menarik handuk dari gantungan. Memutuskan untuk segera mandi selagi Sungkyu tidak mengganggunya.

***

Myungsoo telah selesai mandi bahkan berpakaian, sekarang pria itu menyandar di kepala ranjang dan bermain ponsel. Sedangkan Sungkyu masih khusuk bermain game lewat komputer sang adik, diabaikan saja oleh Myungsoo yang memang tidak ingin mengganggu pria tua itu.

"Kau― jujurlah padaku." Tiba-tiba Sungkyu berucap demikian disela-sela kegiatannya bermain game, Myungsoo berpaling, jadi memandang kakak lelakinya tersebut. Tak berucap.

"Apa kau masih sering pergi ke club Chang Wook?" tanya sang pria penuh selidik. Ji Chang Wook adalah temannya semasa sekolah menengah atas dulu, sekarang pria itu menggelola sebuah club yang cukup elit di Seoul setelah memutuskan untuk tidak kuliah. Mereka masih dekat sampai sekarang. Salahkan Sungkyu yang mengenalkan Myungsoo pada Chang Wook, sehingga keduanya jadi dekat layaknya kakak dan adik.

"Aku tidak." Jawab Myungsoo, jelas saja berbohong karena nyatanya pria itu baru saja dari club Chang Wook beberapa minggu yang lalu.

"Bocah sialan, memangnya siapa yang ingin kau bohongi?" masih fokus dengan permainannya, Sungkyu melayangkan tendangan dengan posisi duduk. Tentu saja tidak akan kena karena posisi ranjang dan meja komputer yang cukup jauh, walaupun demikian Myungsoo tetap beringsut menjauh karena refleks.

Love Me, Please [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang