2

4.2K 628 96
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[Dua]

Myungsoo turun dari lantai dua menuju dapur yang berada di lantai satu. Suara bising-bising ayah dan ibunya yang sedang berbincang dapat ia tangkap dengan jelas dari arah meja makan. Dengan menggenakan seragam lengkap, ia menenteng tas sandangnya santai.

Sesampainya ia di meja makan, ketiga orang yang memang sudah terlebih dulu duduk di sana melihat ke arahnya. Ketiga orang itu adalah ayahnya, ibunya dan juga Suzy. Wanita muda yang sempat mengurusinya makan tadi malam langsung membuang muka ketika Myungsoo membalas tatapannya, wanita itu menggenakan seragam yang sama dengan yang Myungsoo pakai. Rambut panjangnya di kucir dengan poni rapi yang jatuh menutupi dahi.

"Kau tidak mau duduk?" suara tegas nan berwibawa milik tuan Kim membuat Myungsoo tersadar, ia berdehem kaku kemudian menarik kursi ―duduk di samping Suzy, tepat di depan ayah dan ibunya.

"Jam berapa kau pulang tadi malam Myung?" nyonya Kim ikut bertanya sembari menyendokkan nasi goreng ke dalam piring yang langsung ia berikan pada anak lelakinya tersebut.

"Tidak terlalu malam," jawab Myungsoo samar-samar, tak ingin mengatakan angka tepatnya ia pulang tadi malam. Suzy yang duduk di sampingnya hanya diam tak ikut campur, terlalu sibuk dengan sepiring nasi goreng di hadapannya.

"Jam berapa tepatnya?" tuan Kim kembali membuka suara, mendesak Myungsoo agar menjawab lebih detail, "jangan bilang bahwa kau mabuk lagi tadi malam," nada tegas nan dingin yang tuan Kim keluarkan sukses membuat suasana meja makan menjadi kaku dan tegang.

Suzy terbatuk lalu meraih gelas minumnya, "aku melihatnya pulang tadi malam ayah, dia pulang sekitar jam sembilan, dan tidak mabuk." Jawab Suzy dengan wajah datar setelah meneguk seperempat isi gelas airnya.

Tuan dan nyonya Kim langsung menatap Suzy, "benarkah?" tuan Kim bertanya pada wanita itu untuk sekedar memastikan kebenaran, Suzy mengangguk pelan dengan kepala yang tertunduk. Jelas apa yang ia katakan tadi adalah kebohongan, karena pada kenyataannya Myungsoo memang pulang larut malam dengan bau alkohol yang menyeruak dari tubuhnya. Dia pulang terlambat dan mabuk.

"Suzy tidak mungkin berbohong sayang," nyonya Kim mengelus lengan suaminya perlahan, mencoba untuk menenangkan. Myungsoo yang menjadi pokok permasalahan hanya diam, menyuap sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya tanpa membuka suara sedikitpun.

"Baguslah kalau begitu. Tapi ingat, kau jangan pernah main-main ke club lagi. Kau itu sudah berada di tingkat akhir, harusnya kau fokus dengan sekolahmu. Kau harus bisa masuk universitas yang bagus."

"Aku selesai." Potong Myungso cepat. Ia lelah mendengar ayahnya mengomel tentang segala larangan, tidak boleh ini, tidak boleh itu dan tidak boleh ini dan itu. Menyebalkan dan memuakkan.

"Astaga! Anak itu benar-benar." tuan Kim menggengam sendoknya dengan kuat ketika ia melihat Myungsoo langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan nasehatnya.

"Sudahlah sayang, kau tau dia kan? Dia memang seperti itu, semakin kau melarangnya, semakin dia akan melakukannya." nyonya Kim kembali mencoba menenangkan suaminya, tidak ada pagi tenang setiap harinya. Selalu saja ada pertengkaran seperti ini antara anak dan ayah tersebut.

"Suzy, ayo kita pergi." tuan Kim meneguk air minumnya, lalu mengambil jas yang terlampir di kepala kursi. Suzy mengangguk dalam diam, lalu ikut berdiri mengikuti tuan Kim.

Love Me, Please [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang