12

2.4K 485 80
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[Dua Belas]

"Aku peduli, karena aku menyukaimu. Aku suka padamu, Bae Suzy."

Suzy tampak shock, dia tak menyangka akan mendapatkan sebuah pernyataan seperti ini saat dia bertanya pada Myungsoo kenapa pria itu peduli.

Sebenarnya, kalau diingat-ingat lagi dia bahkan tak pernah benar-benar bicara dengan Myungsoo. Mereka tidak dekat sama sekali, hanya sesekali menyapa dengan canggung. Tentu saja ini membuat wanita itu shock, apakah Myungsoo sedang mengerjainya sekarang? Atau bahkan hanya bicara asal untuk memberikan alasan yang pas atas pertanyaan kenapa dia peduli.

"Aku tak butuh jawaban darimu, karena aku tau bahwa kau tidak menyukaiku sama sekali." Melihat bagaimana Suzy terdiam karena terkejut, Myungsoo kembali membuka suara. Dia jujur, dengan pernyataan cintanya dan juga dengan kalimatnya barusan yang berkata bahwa dia tak butuh jawaban dari Suzy.

Pria itu akhirnya melepaskan tangan Suzy, bergerak mundur dan mengambil kembali posisi duduk seperti tadi. Menjatuhkan bokongnya pada bibir ranjang, memperhatikan bagaimana Suzy terdiam dengan wajah tak percaya.

"Aku hanya ingin kau tahu, bahwa kau tak sendiri, bahwa aku peduli atau mungkin masih banyak orang yang peduli pada dirimu selain aku. Karenanya, jangan memasang wajah dingin itu terus, seakan kau menanggung semua beban masalah manusia di dunia ini." Suzy mendongak, menatap Myungsoo dengan sedikit sinis. Dia yakin seratus persen bahwa pria itu baru saja mengolok-oloknya. Setelah menyatakan cinta? Pria ini benar-benar tak bisa ditebak pikirannya.

"Kau mengerjaiku?"

Myungsoo menggeleng dengan tawa kecil yang jelas saja canggung, dia malu karena baru saja menyatakan cinta pada wanita yang jelas akan menolaknya. "Aku serius." Jawabnya jujur, menggaruk bagian belakang tengkuknya dan menuduk. "Aku benar-benar berharap kau bisa sedikit lebih ceria, melihatmu terus dingin― rasanya sakit."

Bibir Suzy kembali kelu, dia baru tahu bahwa Myungsoo bisa banyak bicara manis. Karena nyatanya pria itu lebih banyak mengomel selama ini. Berdebat dengan ibunya dan juga sang ayah, kadang dengan Sungkyu. Dia benar-benar berandalan yang keras kepala.

"Aku serius menyukaimu." Ulangnya lagi, tidak terima Suzy berfikir dia hanya bercanda dengan ungkapan cinta tersebut. Tidak tahu saja kalau pernyataannya yang kesekian kalinya itu berhasil membuat dada Suzy bergemuruh.

Alhasil wanita itu hanya diam, menyandarkan punggungnya pada kepala kursi belajar sembari memainkan jari jemarinya satu sama lain. Dia tak perlu menjawab pernyataan itu, karena Myungsoo tahu jelas bagaimana perasaannya. Lagi pula, Suzy terlalu cukup terkejut. Ini terlalu tiba-tiba dan begitu tak terduga.

Lagi pula, ini adalah ungkapan cinta kedua yang pernah Suzy terima, makanya dia belum tahu harus memberikan reaksi yang bagaimana. Dulu― dia juga pernah mendengarnya, saat itu begitu mendebarkan.

Oppa menyayangimu.

Suzy refleks menyentuh telinganya sendiri, suara itu lagi. Dia memancingnya keluar dan itu sungguh sebuah kesalahan besar. Dia seharusnya tidak memikirkan tentang itu, masa lalu.

Oppa akan menjagamu.

Apa sekarang kita pacaran oppa?

Tidak, sebelum kau dewasa.

Love Me, Please [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang