LINGKARAN CAHAYA

12 0 0
                                    

Seorang anak lelaki berseragam SMA berlari dan berteriak lantang pada seorang gadis yang berjalan santai dengan membaca buku tipis ditanganya. Walau susah payah menjaga nafasnya yang kembang kempis akibat berlari dia terus saja berlari dan masih memberikan teriakan lantang yang sukses besar menarik perhatian orang-orang yang lewat sehingga mereka langsung menatap aneh padanya.

"Kei tunggu Kei..." teriaknya pada sang gadis.

"Huuh huuh huuuh tunggu aku sebentar" ucapnya lagi saat gadis itu akhirnya bersedia berhenti dan mengalihkan pandanganya dari buku.

"Kenapa kau harus berlari-lari Set?" tanya Keira pada bocah pelari itu.

"Hehe kau tahulah" tawanya penuh harap.

"Aku tidak akan menunjukanya padamu!" ketus Keira.

"Kenapa? Ini hampir masuk Kei ayolah kemarin-kemarin saja juga boleh!" pinta Setya.

"Kalau terus mencontek kau tidak akan berkembang! Mau jadi apa kau nanti!" bentak Keira garang.

"Ya aku mau jadi temanmu saja atau suamimu" godanya.

"Aku tidak mau seorang suami yang tidak mau belajar!" ejek Keira.

"Aku cuma bercanda jangan marah. Tapi ini serius aku benar-benar butuh! Coba kau bayangkan apa yang akan dilakukan pak Didik padaku kalau aku tidak mengerjakan PR matematika" Setya masih menembakan alasan mautnya.

"Itu bukan urusanku! Lagipula aku akan senang melihat kau dihukum lari lapangan dengan kaki telanjang".

"Maksudmu aku dihukum lari tanpa pakaian?" tanya Setya menggoda.

"Maksudku kau berjalan di depan para banci dan memberi mereka uang supaya kau dipanggil ganteng hahaha" Keirapun ganti menertawakan Setya.

"Maksudmu aku ganteng? Yapp terimakasih!" cetus Setya penuh percaya diri.

"Kau tampan kalau kau pakai celana dalamu di luar seperti Superman dan lari di jalanan lempar jeruk sambil bernyanyi maju tak gentar" ejek Keira lagi.

"Ya bagus kalau saja kau mau ikut mendampingiku akan sangat sensasional. Orang akan bilang hei itu mereka serasi sekali berilah mereka baju baru, dan kita akan mendapat baju putih gratis, dan juga tumpangan gratis menuju rumah sakit jiwa" jelas Setya dengan muka nyinyir.

"Ya sungguh luar biasa lagipula apa kau tidak mencoba mengerjakan PR-mu?" interogasi Keira.

"Ya aku sudah mencoba membuka buku dan membuka internet dan mencari rumus yang tepat namun aku cuma dapat cara cepat cari uang." jawab Setya.

"Wow apa caranya?" tanya Keira tertarik.

"Impor babi ngepet yang sudah di cap halal, cari tuyul dan beri dia popok yang besar buat nyimpen duit curian dan ampas yang ketinggalan, impor om om yang mau mati, pakai baju bekas duduk di perempatan jalan dan bilang manteranya "Kami belum makan", jual baju oranye bertulis TAHANAN KPK walau itu baju kw tapi aku rasa tetap akan mahal cuma koruptor yang bisa memakai" jelas Setya panjang lebar.

"Wow benar-benar suatu pencerahan! Aku hampir saja mau berinvestasi untuk idemu!" sinis Keira.

"Kei aku benar-benar mohon Kei aku harus kumpulkan tugas matematika itu! Please! Walau kau mau aku bayar tugasmu dengan bersihkan gurun Sahara dengan sapu juga akan aku lakukan!" mohon Setya dengan muka memelas.

"Kenapa kalian tidak mau berubah? Hampir tiga tahun kerjaan kalian cuma mencontek! Kalau kau tidak mau belajar Set, kau juga akan bisa kehilangan harta yang kau miliki sebanyak apapun itu!" nasihat Keira lembut.

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang