TIGA

3 0 0
                                    

Dua orang berdiri sama tegak di depan pintu rumah Galang membuat dua orang yang bersiap keluar terkaget penuh ketakutan melihat dua orang sedang berdiri berlawanan arah dengan mereka. Kakek Listya tak bisa menyembunyikan raut wajah khawatir di mukanya ia sungguh ketakutan dan berpikir bahwa yang dihadapanya adalah salah satu antek dari Batara.

Disisi lain Galang justru melihat dengan tajam dan penuh kesiapan sampai memegang erat kalung yang tergantung di dadanya. Nafas panjang masih ia hirup dalam ketegangan sampai akhirnya dua suara keluar dari bibir dua orang yang berdiri tegak di depan pintu tersebut.

"Selamat ulang tahun!" teriak dua orang itu bahagia.

"Setya! Keira!" kaget Galang dengan kejutan sahabatnya.

"Haha kau tahu kemarin setelah kau pulang kami pergi ke supermarket cuma untuk membuat kue ini Lang!" senyum Setya dengan mengangkat kue di tanganya.

"Iya Lang kami begitu susah payah membuatnya, Setya bahkan hampir jadi badut mukanya penuh adonan kue!" girang Keira tak kalah dari Setya.

"Aha ya terimakasih teman-teman aku... Eh aku eh aku bahagia sekali" Galang tergagap.

"Kakek Tya ini coba kue kami kek enak sekali" tawar Setya pada kakek Listya yang mengelus dadanya karena masih terlalu kaget.

"Maaf nak Setya tapi ini bukan saat yang tepat" sedih kakek.

"Lho kenapa?" Setya dan Keira berbarengan menyaut ucapan kakek Listya.

"Ceritanya panjang! Aku tak punya waktu lagi aku harus segera pergi" jelas Galang.

"Pergi?" kaget Keira dan Setya bagai tersambar ujung petir dari ujung langit.

"Galang kenapa kau membawa koper?" Keira sangat terkejut melihat sebuah koper di samping Galang.

Berbeda sekali dengan Setya dan Keira yang memakai baju seragam sekolah seperti biasa. Ya mereka masih sesuai dengan rencana mereka untuk segera pergi ke sekolah seusai memberikan kejutan untuk Galang. Namun sepertinya rencana dan kenyataan tak akan bisa menemukan titik temu kali ini semua sangat jauh berbeda dari pemikiran dan perencanaan mereka.

"Aku harus segera pergi" sedih Galang.

"Pergi kemana Lang?" ucap tegang Setya.

"Kalian tak perlu tahu. Terima kasih untuk semuanya sahabatku semoga hari kalian indah" senyum Galang.

"Hei hei hei kami perlu tahu!" sewot Setya.

"Dengar kalian ini bukan permainan! Galang harus segera pergi dari sini secepatnya. Kalian jalanilah hidup normal kalian dengan bahagia Galangpun tak menginginkan hal ini untuk terjadi padanya" sesal kakek Listya.

"Oh ini karena Batara itu?" tebak Keira.

"Bagaimana kau bisa tahu?" gumam kakek Listya.

"Galang memberitahu kami kemarin itulah mengapa kami juga harus tahu kenapa ia harus pergi dari sini" mantap Setya.

"Maaf kek aku memberitahu mereka tapi Set, Kei kalian tidak perlu tahu soal yang ini kalian harus segera pergi ke sekolah nanti kalian telat!" saran Galang.

"Sekolah? Sejak kapan sekolah penting?" ketus Setya.

"Mungkin bagimu tidak tapi bagi Keira?" berkata kakek sembari melirik Keira.

"Kek kami harus tahu tentang ini!" jawab Keira.

"Baik kalau kalian memaksa, Galang diincar oleh Batara maka dari itu dia harus segera pergi dari sini" balas kakek.

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang