DAY-4 (ZAHIRAH VAIZAH)

10 1 0
                                    

"The way you cry
The way you smile
Naege eolmana keun uimiin geolka
Hagopun mal neochoborin mal
Gobaekhal tejiman
Geunyang duroyo I'll sing for you
You
Sing for you"

Vaizah terlihat sangat menikmati nyanyian pagi harinya yg sebenarnya sangat menusuk hati sebelum ke dua sahabatnya datang dan mengganggu paginya.

"Suara mu itu aaahh sangat buat sakit kepala Zah" ucap Tia dengan gaya bicara tenang dan dewasanya. Dan jangan lupa jika Tia membawa piring berisi makanan dan cangkir berisi kopi di tangannya.

"Tia kau jujur sekali. Vaizah memang cocok hanua sebagai Tour Guide bukan sebagai penyanyi" kali ini Christine yg berbicara. Dan harus kalian tau bahwa tangan kanan dan kiri Christine tidak jauh berbeda seperti tangan kanan dan kiri Tia.

Vaizah menatap sahabat sahabatnya itu dengan tatapan tajam. Ingatkan Vaizah saat mereka pulang untuk mengunci kamarnya rapat rapat dan memindahkan rumah Mamanya.

"Dear ini tidak untuk mu. Ambillah sendiri di belakang"

Ya begitulah mereka. Vaizah juga tidak jauh beda dengan mereka ketika main ke rumah Christine ataupun Tia.

"Kenapa kalian tidak bilang kalau datangnya pagi ?" tanya Vaizah dingin. Sebenarnya memang beginilah Vaizah.

"Karena kalau kami datang sore pasti kau ajak kami makan keluar. Kau tau masakan Mama Raline yg terbaik di dunia. Mama ku saja kalah" ucap Christine seenak jidat.

Christine dan Tia beberda. Yaiyalah mana ada yg sama di dunia ini sekalipun mereka kembar. Christine lebih ceplas ceplos tapi baperan. Tia lebih dewasa gapi gaya bicaranya tajam. Dan Vaizah ? Vaizah tau apa yg di fikirkan sahabat sahabatnya. Dia dingin cuek tapi baik dan hanya terbuka dengan beberapa orang saja. Kedua sahabatnya itu tau akan sifat dan keistimewaan seorang Vaizah.

"Zah kami tau semalam Ramadhani melamar mu" Tia memecahkan hening dengan menambah keheningan.

Vaizah tau apa yg sahabatnya fikirkan, dan dia memilih masih menatap layar flat di depannya dan meletakkan jarinya untuk menari di keyboard demi tugas yg tertunda.

"Bukan semalam Tia tapi kemarin. Iyakan Zah ?" ucap polos Christine membenarkan kalimat salah Tia yg mendapat respon anggukan dari Vaizah.

"Zah kapan kau ke Dubai ?" tanya Christine serius

"Apa kau butuh sofenir Tin ?" ejek Vaizah membaca fikiran Christine

"Kau sudah tau isi kepala ku Zah ! Isss gak adil !" gerutu Christine kesal yg di tertawai oleh Vaizah dan Tia. Dan mereka sudah selesai makan dari tadi loh ya.

"Kenapa ? ...." ucap Tia terpotonh

"Aku bekerja demi liburan. Dan ini adalah D-4 sebelum aku ke Dubai Ti" ucap Vaizah memotong kalimat Tia. Dan Tia bersumpah ingin melempar bantal saja ke wajahnya Vaizah.

"Lemparlah" ucap Vaizah sambil tertawa jahil kepada Tia

"Vaizah berhenti mengorek kepala ku ! Tugan buat aku menjadi spesial seperti Vaizah Tuhan" ucap Tia mendramatisir keadaan. Mereka tertawa bersama.

Vaizah benar benar tidak ingin membahas Ramadhani. Karena saat ini yg ada difikiran sahabat sahabatnya itu hanya dirinya dan masalah Ramadhani. Dan dia diam untuk menghindari penyelidikan sahabat sahabatnya itu.

🌈🌈🌈

Alunan musik itu mengalun indah di setiap sudut kamar Vaizah. Vaizahbyg masih sibuk dengan kegiatan bersama dokumen dokumen customernya. Kacamat bulat yg menempel sempurna di hidungnya. Laptop hp dan mouse yg secara bergantian singgah di tangannya dan lihat rambutnya yg terikat asal di atas kepalanya sukses membuatnya canti walaupun tanpa make up.

Mari lihat ke dua sahabatnya. Di meja riasnya sedang duduk sahabatnya paling rempong. Telinganya menempel hp yg membuatnya terlihat tertawa merengut mendengar suara seorang pria di seberang sana yg di pastikan itu adalah Rei pacarnya Christine.

Dan lihat yg paling mengenaskan terletak di karpet kamar Vaizah sambil memeluk boneka Penguin kesayangannya itu adalah sahabatnya yg paling dewasa dan dia hanya memejamkan matanya itu Tia.

Vaizah tertegun ketika melihat berkas berkasnya dan menatap dingin ke arah sahabat sahabatnya sambil mengangkat dokumennya.

"Ada yg bisa menjelaskan ini apa ?" tanya Vaizaj tajam tapi lihat apa reaksi sahabat sahabatnya itu. Mereka sama sekali tidak bereaksi luar biasa bukan

"Tiaaaaaaaaa ! Christinnnnnnnn !" teriak Vaizah cukup kuat melebihi suara musik yg mengalun di kamarnya itu. Dan itu sukses membuat Christine memutus sambungan telefonnya dan Tia membuka matanya dan langsung duduk.

"Eemm Zah kami akan jelaskan. Jelaskan Ti !" ucap Chrtistine yg malah menunjuk Tia. Dan Christine mendapatkan tatapan tajam dari Tia dan Vaizah

"Kalem Zah. Kami hanya ngambil cuti bareng bareng agar bisa ikut Tour bareng kamu ke Dubai" akhirnya Tia bersuara.

"Kenapa gak ngasih tahu dari awal ha ?" tanya Vaizah kali ini dengan suara yg sudah normal tapi tatapannya tetap masih tajam

"Surprise for you Girl" kali ini Christine sudah lebih santai

"Apa sesuatu yg buruk akan terjadi pada kami Zah ? Kenapa tatapan mu bak menatap seseorang yg membunuh orang lain ?" tanya Tia takut tapi tidak menoleh ke arah Vaizah sedikitpun

"Aku merasakan hal yg tidak enak selama mengurus berkas berkas ini. Tapi aku gak tau apa yg akan terjadi. Seakan kemampuan ku menghilang" ucap Vaizah berubah jadi lesu

"Apa kau akan bertemu jodoh mu Zah ?" kali ini Christine sedikit serius

"Aku tidak mengharapkan jodoh Tin !" ucap Vaizah tegas

"Kita jangan terlalu khawatir. Kita tidak tau apa yg akan terjadi kedepannya. Kita berdo'a saja" yah ini Tia dengan pemikiran dewasanya. Yg di angguki kedua sahabatnya

"Zah EXO dan SM kan ngadain Tour Music di Dubai. Dan tanggalnya itu dekat dengan jadwal keberangkatan kita" kata Christine

"Tunggu dulu ! Jangan bilang dua orang customer yg akan aku temeni ke konser nanti itu adalah kalian ?" selidik Vaizah dan dapat anggukan dari Tia dan Christine

Vaizah merasa frustasi. Memijit kepalanya yg bahkan tidak sakit dan menghentikan musik yg sedari tadi mengalun. Dia menghela nafasnya panjang. Bukan dia tidak suka tidak bahagia. Hanya saja kedua sahabatnya itu lebih menggilai kpop dibandingkan dirinya. Dan mereka akan semakin gila ketika melihat Super Junior. Ketika melihat bias mereka maka Vaizah lah yg menjadi sasaran empuk untuk tempat memukul dan berteriak. Maka Vaizah akan sangat tersiksa.

"Ok aku akan antar kalian tapi aku tidak ikut masuk" ucap Vaizah tegas. Dan kedua sahabatnya menunjukkan ekspresi merengut

"Zah apa gunanya 2 Lighstick EXO milik mu itu ha ?" kali ini Christine benar benar serius akan ucapannya. Ya benar apa kata Christine. Apa gunanya 2 Ligshtick versi lama dan baru milik Vaizah selama ini ? Apa hanya sebagai lampu senter ketika mati lampu atau hanya sebagai pajangan yg di pajang di lemari kaca dan di photo dan di post ke sosial media untuk membuktikan dirinya EXOL sejati gitu ?

"Nanti Kyungsoo akan sedih jika kau tidak ikut melihat konser Zah" okeh Tia memulai lagi dramanya. Inilah sisi lain seorang Tia Elni Grasella. Dia adalah Drama Queen

"Kami sudah membeli 3 tiket Zah. Kalau kau gak ikut kau harus ganti 100 kali lipat" tegas Christine

"Kalian selalu memaksa ! Membuat aku tidak bisa menolak apalagi di beri gratis" ucap Vaizah sambil tertawa. Ya akhirnya Vaizah luluh.

Vaizah berfikir firasat itu akan jelas nantinya. Dan ketika sudah jelas maka akan bisa di hindari. Jadi mari tidak terlalu memikirkannya. Mari nikmati hari kerja rasa liburan bersama sahabat terbaiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nice To Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang