•[8]•

1.3K 217 26
                                    

"Turnamen basketnya kapan?" Tanya Hinata tanpa ngeliat ke arah Sasuke sama sekali.

Sekarang mereka berdua lagi jalan buat ke taman tempat biasanya. Mau makan siang.

"Minggu depan. Kenapa?"

Hinata gelengin kepalanya, "Gak papa, sih. Aku lupa aja."

Sasuke ngangguk, terus mereka diem lagi.

"Oh. Tunggu!"

Hinata yang kaget langsung noleh ke arah Sasuke, sedikit dongakin kepalanya buat liat mata si pacar.

"Kenapa?"

"Jangan-jangan kamu lupa juga kalau nanti sore kita kencan."

Ini harinya yang terlalu panas atau Hinata tiba-tiba demam, sih? Kok muka dia merah plus panas gitu?

Hinata yang malu cuman nundukin kepalanya, "I-itu.. ka-kalau yang itu sih..."

Hinata makin nundukin kepalanya, "..... inget," cicitnya. Untungnya sih Sasuke punya telinga yang tajem, jadi dia masih denger gumaman Hinata di akhir.

Baru aja Sasuke mau ngusak poni Hinata, Hinatanya udah kabur duluan dengan alasan mau ke kamar mandi. Sasuke yang ngeliat itu cuman senyum dikit. Dia udah hapal diluar kepala gimana tingkah laku Hinata kalo lagi salting.

Hinata sendiri masih jalan sambil nutupin mukanya yang udah merah sampai akhirnya dia masuk ke WC.

Dia natap pantulan dirinya sendiri di cermin deket wastafel, "Harusnya tadi aku ke UKS aja, minta obat." Gumamnya, tangannya masih megangin kening.

"Hin?"

Hinata langsung ngadep belakang, ngeliat Ino yang lagi berdiri di depan dia.

"I-ino. Kenapa?"

Ino nyilangin tangan di depan dada, "udah tanya alasan kenapa Sasuke gak bisa dihubungin kemarin?"

Hinata gelengin kepalanya, "Mungkin kemarin dia sibuk. Soalnya turnamen tinggal seminggu lagi."

Ino natap Hinata tepat di mata sebelum akhirnya dia ngehela nafas.
































































"Hin, jadi perempuan jangan terlalu baik kalau nggak mau disakiti."




"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UnendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang