–—————————
Kalau ada masalah jangan
dipendam sendiri. Aku ada 24 jam
buat dengerin kamu.
—————————–
••
•
S
udah lumayan lama Hinata duduk sambil natap jam dinding yang menggantung tepat di depannya. Masih terus sibuk dengan pikirannya tentang kejadian tadi, saat dia nggak sengaja ngeliat Sasuke sama cewek lain.
Semuanya masih terekam jelas di ingatan Hinata. Sampai-sampai dia nggak nyadar kalau ada orang lain yang masuk kamarnya.
"Hinata? Ngapain?"
"Kak Gaara? Bukannya kakak pulang dari Amerika bulan depan? Tapi kok-"
Gaara yang ngeliat Hinata kebingungan cuman senyum kecil terus duduk di samping Hinata.
"Lagi mikirin apa?"
"Nggak ada."
"Mungkin kamu bisa bohong sama orang lain, tapi nggak sama kakak."
"Emang nggak ada masalah kok kak. Lagi ngantuk aja."
"Ngantuk itu tidur, bukannya ngeliatin jam sambil terus-terusan ngecek hape. Liat tuh, jamnya sampai ketakutan gara-gara kamu liatin terus."
Dari luar orang bakal menilai Gaara sebagai orang yang dingin, jarang ngomong apalagi senyum. Padahal sebenarnya Gaara nggak sekaku itu. Dia bakal berubah jadi cerewet kalau sudah bersama orang terdekatnya. Salah satunya ya Hinata ini, temen masa kecilnya.
"Nggak usah melucu, kak. Itu tadi nggak lucu sama sekali." Bilangnya aja nggak lucu, nyatanya sekarang Hinata udah mulai ketawa lagi.
"Makanya, sini cerita sama kakak kalau kamu lagi ada masalah."
Grepp
Gaara yang awalnya kaget karena tiba-tiba dipeluk Hinata cuman bisa senyum kecil. Dia hapal sama kelakuan adiknya ini.
Hinata ngusakin wajahnya ke dada bidang Gaara. "Kakak nggak usah khawatir, Hinata baik-baik aja."
"Kak." Hinata ngangkat wajahnya, natap Gaara tepat di mata.
"Hm?"
"Selamat datang ke rumah. Hinata sayang kakak!"
Gaara yang denger itu senyum sambil tangannya ngusak rambut Hinata.
"Me too."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unending
FanfictionUn•end•ing (adj) lasting forever (13 Agustus 2018 - 13 Desember 2018)