•[10]•

1.4K 230 81
                                    

"Hin, jadi perempuan jangan terlalu baik kalau nggak mau disakiti."

Daritadi pagi Hinata terus-terusan mikirin ucapan Ino. Jujur aja, Hinata kecewa sama Sasuke malam Sabtu kemarin. Bukannya merasa bersalah atau apa, tapi sekarang si pacar sudah nggak bisa dihubungi lagi.

Tadi waktu pulang sekolah Hinata langsung datengin kelas Sasuke, soalnya mereka ada janji mau beli sepatu olahraga buat Sasuke, tapi nyatanya Sasuke udah pulang duluan.

Lagi dan lagi. Sasuke nggak ngasih Hinata kabar sama sekali.

Hinata yang lagi-lagi ditinggal Sasuke akhirnya mutusin buat pulang naik bus. Bersamaan dengan anak kelas 12 yang baru selesai belajar, Hinata buru-buru lari, takut busnya penuh.

Hinata duduk di kursi depan samping supir. Kalian boleh bilang Hinata aneh karena dia pakai jaket dan menaikkan hood jaketnya sampai menutupi kepala disaat hari lagi panas-panasnya.

Selama perjalanan Hinata nyandarin tubuhnya ke kursi dan memejamkan matanya. Dia nggak punya niatan buat tidur, Hinata cuman capek.

Hinata bingung sama Sasuke sendiri, di satu sisi dia khawatir sama keadaan Sasuke sekarang, tapi di satu sisi lagi dia juga ngerasa kecewa sama Sasuke.

Dia bukan kecewa sama sikap cuek Sasuke. Tapi lebih dari itu.

Untuk pertama kalinya Hinata merasa dia telah dibohongi.

Hinata yang nyadar kalau dia lagi mikir yang macem-macem langsung gelengin kepalanya pelan sambil bergumam 'nggak mungkin'.

"Eh, itu Sasuke, kan?"

"Mana?"

"Loh kok Sasuke di sini? Arah rumahnya kan bukan lewat sini?"

Bisik-bisik di kursi belakang bikin Hinata ngelebarin mata dan telinganya. Dia melirik sekitar dan bener aja. Sasuke ada di sana. Lebih tepatnya di toko bunga dekat lampu merah ada Sasuke yang lagi duduk anteng di atas motornya.

"Eh itu cewek siapa njir?"

"Bukannya itu Sakura?"

"Anak cheers sekolah sebelah kan?"

"Itu itu itu liat si Sasuke ngasih bunga ke Sakura!"

"Anjir sih dipakein helm juga!"

Jantung Hinata berdetak kencang. Rasanya panas dan sesak. Bagaimana tidak? Di sebrang sana, ada Sasuke yang lagi makein helm buat cewek lain, ditambah lagi mereka saling melempar senyum. Apalagi bunga di tangan si rambut pink membuat mereka seperti sepasang kekasih yang kencan setelah pulang sekolah.

"Sasuke putus sama Hinata?"

"Tapi kemarin masih anteng aja kok."

"Udah gue duga sih kalau gosip mereka pacaran itu cuman bohongan aja."

"Hoax maksud lo?"

"Kalau diliat-liat, Sasuke lebih cocok sama Sakura. Lebih klop."

"Lagian apa sih yang Sasuke liat dari Hinata?"

"Yee dasar jablay, yang jelas sih Hinata lebih cerdas daripada elo."

Hinata pikir beberapa orang di belakangnya nggak tau kalau ada dia di sana. Mungkin karena terhalang kursi atau karena muka Hinata ketutupan hood jaketnya. Yang jelas, perkataan mereka mampu mempengaruhi prasangka Hinata sekarang.

Sasuke nggak mungkin main di belakangnya, kan?

Iya kan?"

Iya kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UnendingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang