BENCANA DAN TAKDIR

6.7K 414 20
                                    

Setelah kejadian Itu semuanya Terasa Baik Ae tetap seperti dia Yang dulu Saat ini Kami Berniat Untuk Pergi Kesebuah Panti Asuhan

"Ae Ayo Bangun"Ku mulai Mengoncangkan Badan Ae Yang Tak Sekalipun Bergerak itu

"Ae ayolah Nanti kt sampai Kesana sudah Siang Dan mungking Anak-anak sudah Tid-"belum selesai Ku Berbicara Ae menarik tanganku Dan terjatuh tepat Di Atas Dadanya

"Kau Tau Pete Kau Sangat Berisik"bilang Ae

"Kalau Aku berisik Kenapa Kau Menikahi Ku dan kenapa kau Mencintaiku kalau Aku berisik"Tanya Ku Ke Ae sambil menahan Marah dan air mata

"Apa Kau Tau Pete Cuman Kamu Yang Bisa Membuat Seorang Ae menjadi Sangat Manja dan Sangat takut kehilanganMu" jawab Ae

Kulihat Dia Mulai Membuka Matanya Dan Menatapku dengan Sendu

"Kau Bertanya Kenapa Aku MenikahiMu dan mencintaimu?Karena Aku Ingin Kau Menjadi milikku Kau tau Kan Betapa Aku mencintaiMu dan Betapa Aku Ingin Kau Selalu Bersama Ku Menjalani Hidup Kita Pete"jawabnya Dengan Tatapan Serius

"Walaupun Tanpa Seorang Anak?"tanya Ku sambil Menunduk

Ae mulai bangkit Dan Mulai Menurunkan aku Dari perutnya Dan Duduk Menatapnya

"Pete Tanpa Seorang Anakpun Kita Tetap akan Bersama dan Akan Tetap Bahagia Pete"jawab Ae

Jdarrrrrrr

Bagai Petir disiang hari Betapa Terkejutnya Pete Dengan Penuturan Ae saat Itu

"Jadi Ae tak ingin Seorang anak?" Batin Pete

"Pete...kau tau Kan Aku Tak Mempermasalahkan Anak dalam keluarga Ini aku Hanya Membutuhkan Mu Saja Pete" jawab Ae Tulus

"Baiklah Cepat Kau mandi Ae aku Ingin sampai Kesana Tidak Siang Cepat Sana"bilangku

Tiba" Ae Menciumku Bukan Sekedar Ciuman Biasa Melaikan Lumatan yang sangat Hangat Ku Mulai Mengikuti setiap lumatan Yang Ae Berikan

"Nghhhhhh"desah Ku

Skippppppp

"Ae Apa kan Ku Bilang Karna Tadi Kita melakukan Itu Kita Sampai Siang Dan anak-sudah Akan Tidur"marahKu pada Ae

Bagaimana Tidak Kalau Melakukannya Hanya 1 Kali Tak Apa Ini sampai 5 KALI dan kami Sampai Anak-anak Sudah ingin Tidur

"Sudahlah Pete Kita Kan Masih Bisa Melihat Mereka Walaupun sudah Tidur"jawab Ae

Ae

Kulihat Mata Pete tak Pernah Lepas Dari Bayi berusia Kira-kira 4 Bulan Yang di Peluk oleh salah Satu Ibu Yang ada di Panti Tersebut Kulihat Betapa Senangnya Saat Pete menggendong Bayi Mungil Tersebut Sambil memeluk dan mengecup Pipi Bayi Itu

"Apa Aku harus menerima Tawaran Ibu dan mengorbankan Pete yang Adalah orang yang Aku cintai?" Batin Ae

"Ae Sini Kau Harus lihat Bayi Ini"panggil pete Kepadaku

Ku mulai Mendekat dan Melihat Bayi itu dan dia Membuka Mata Dan Tersenyum Melihat Ku Dan Pete

"Kalian Terlihat Seperti seorang Keluarga Tuan Dan Nyonya Tanapon"bilang Ibu Panti

"Bisakah kah Kau Menjaga dia Dengan Baik?"Tanya Pete

"Bisa Nyonya"jawabnya

"Baiklah sepertinya Kami Harus Pergi Sekarang Aku Akan Kembali Menemui diriMu Nanti Bayi Kecil"ucapku Sebelum Menyerahkannya Pada Ibu Panti

Pete

Di dalam Perjalanan Ku tak Bisa menyembunyikan Senyumman Ku Bisa Ku Bayangkan Nanti aku Akan Memeluk Bayi Yang Akan Ku Lahirkan BayiKu dan Ae 

My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang