Dinda Part 1

184 6 2
                                    

BAB 1

Namaku Andreas Chris Nugraha. Nugraha adalah nama belakang ayahku. Atau lebih tepatnya almarhum ayahku. Ayah meninggal sejak aku masih duduk di bangku SD.

Ayah adalah seorang buruh. Walau begitu ia memiliki tekad yang besar agar anak-anaknya menjadi orang sukses. Tapi sayang ia sudah berpulang sebelum ia sempat melihat apa yang dicita-citakan.

Kami bukan dari keluarga berada tapi tak juga berkekurangan. Dengan campur tangan Yang Kuasa semua tercukupkan.

Setelah kepergian ayah, ibu bekerja banting tulang seorang diri untuk menghidupi kedua anaknya. Ditambah seorang lansia yang mulai renta di usianya. Ya, ia adalah nenekku dari ibu.

Sebelum menikah dengan ayahku ibuku adalah seorang penyanyi yang cukup terkenal di kotaku. Tak jarang banyak panggilan untuk manggung dari acara ke acara. Selain suaranya yang merdu paras cantiknya menjadi alasan para produser kerap meliriknya.

Menurutku suara ibu memang patut diacungi jempol. Entah mengapa semangatku tak pernah padam bila menceritakan tentang ibu.

Ia masih sering bernyanyi di rumah tapi sudah tidak manggung seperti dulu lagi.

"Andaikanku dapat mengungkapkan perasaanku. Hingga membuat kau percaya."

"Judulnya Selamanya Cinta dibawakan oleh Yana Julio."

"Oh ya!?"

"Iya dulu waktu ibu masih muda lagu ini sangat booming. Penyanyinya adalah dosen muda. Menantu idaman kalau kata orang." Ibu terkekeh.

Seni memang melekat di darah ibu. Sayangnya ia tak mau untuk diorbitkan menjadi penyanyi ibu kota. Ia memilih melakoni hal yang sudah biasa ia kerjakan.

"Susah. Banyak godaannya."

Alasan ibu setiap kali ditanya mengapa menolak produser yang menawarinya.

--ooo--

Romansa anak muda jaman dulu memang berbeda bila diceritakan. Sederhana namun cukup berkelas.

Bukan seperti cerita cinta anak jaman sekarang yang terlalu norak.

Saat itu ibu duduk di kursi tengah ruang tamu. Aku dan Shinta, adik kecilku, duduk mengapit ibu di tengah.

Tak pernah bosan mendengar setiap cerita ibu. Ketika beliau bercerita tentang pengalaman menanyanyinya di acara kondangan, bagaimana susahnya sekolah jaman dulu dengan sabak, dan yang paling menarik adalah kisah cintanya dengan ayah.

Meski hubungan mereka tidak selalu berjalan mulus tapi akhirnya berakhir dengan cerita manis.

Ibu bertemu dengan ayah di rumah sakit. Ibu mengantar ayahnya sedangkan ayahku mengantar saudaranya. Sikap ibu yang lembut membuat ayah jatuh hati padanya. Mereka berbincang di sela-sela waktu menjaga. Karena kakekku tegas dan galak membuat nyali ayah ciut untuk mendekati ibu.

Di lain waktu mereka dipertemukan kembali. Seperti sudah diskenario untuk berkenalan di sebuah cafe. Ibu bernyanyi di sana.

Ayahku pandai bermain gitar. Karena pemain musik belum juga datang akhirnya ayah mengiringi ibu menyanyi.

Berangkat dari sana mereka mulai saling mengenal. Kemudian ayah mengantarkan ibu pulang dengan honda miliknya. Dulu masih belum banyak orang mengendarai motor.

Ketika hendak meminang ibu ayah sempat mendapat penolakan dari kakek dan nenek. Karena ayah bukan dari keluarga yang berada dan belum mapan. Kala itu ada seorang pula yang hendak meminang ibuku, pengusaha batu-bara.

DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang