kesal

8.9K 581 18
                                    

Bibi Milly sangat terkejut saat tuan muda kembali ke istana dalam keadaan mabuk dan membawa seorang wanita dengan pakaian sangat sexy.

"Tuan muda, apa yang terjadi? Bukankah Anda sudah berjanji pada nona Grisella, tak akan membawa wanita malam ini?" Tegur bibi Milly.

"Tak apa bibi, malam ini aku butuh teman supaya tidak kesepian." Sahut tuan muda.

"Tuan, lebih baik anda kembali ke kamar anda saja, nona ini biar saya yang antar ke kamarnya. Ini sudah hampir tengah malam tuan." Ucap bibi Milly sedikit panik.

Tuan muda sejenak menatap pada wanita yang bergelayut di lengannya.

"Baiklah bibi, lagipula kepalaku sangat sakit." Sahut tuan muda dan langsung melesat naik ke atas menuju kamarnya.

Wanita itupun terheran melihat pergerakan tuan muda yang melesat sangat cepat ke atas.

"Apakah dia terbang? Cepat sekali larinya." Tanya wanita sexy itu.

"Anda hanya mabuk nona, tuan tadi hanya berjalan biasa." Sahut bibi Milly menutupi.

"Ah iya, aku pasti sangat mabuk. Tuanmu itu tadi mengajakku bertaruh minum, karena aku kalah jadi aku ikut bersamanya." Ucap wanita itu dalam mabuknya.

"Mari nona, saya antar anda ke kamar tamu." Ajak bibi Milly.

Bibi Milly menghela napas lega, kini dia harus mengunci kamar tuan muda, lalu menghubungi Grisella dan Otista.

🌷🌷🌷🌷

"Ck! merepotkan saja!" Rutuk Grisella saat tiba di istana.

Grisella segera menuju kamar tuan muda dan menemuinya. Tuan muda telah berubah wujud menjadi singa namun dia hanya duduk diam menatap Grisella.

Grisella duduk di lantai dan menatap singa itu.

"Kenapa anda membawa wanita lagi?! Untung saja anda tiba di istana sebelum tengah malam! Apa jadinya jika anda berubah saat dalam perjalanan pulang tadi?!" Omel Grisella marah pada singa dihadapannya.

Singa itu hanya menggeliat saja seolah malas berinteraksi dengan Grisella.

"Apa sebenarnya yang tuan inginkan?! Apa salahnya mencoba berhubungan dengan Celine?! Dia gadis yang baik!" Omel Grisella lagi.

Singa itu justru memejamkan matanya dan terlihat tertidur, Grisella pun hanya bisa menghela napas besar dan berat.

Seolah tak ingin membuat Grisella semakin kesal, singa itupun bangun dan berjalan mendekati Grisella lalu sengaja tidur dengan kepala bersandar di atas pangkuan Grisella.

"Kami semua sangat menyayangi anda tuan, kami tak akan mungkin menjebak anda pada wanita yang akan mencelakai anda. Kumohon cobalah sekali ajak Celine kencan." Ucap Grisella mulai lembut membelai Surai kepala singa itu.

Singa itu hanya diam tak bergeming, Grisella pun akhirnya memilih untuk tertidur dengan posisi duduk di lantai dan bersandar pada tembok di belakangnya

🌷🌷🌷🌷

Pagi hari.

Tuan muda telah kembali pada wujud manusia, dia melihat Grisella yang tertidur di lantai di dekatnya, lalu tuan muda mengangkat Grisella dan merebahkannya di atas tempat tidurnya.

"Terima kasih, kamu selalu sabar dengan diriku. Terima kasih selalu menjadi kakak sekaligus sahabat di setiap hariku." Ucap tuan muda sambil menatap Grisella, lalu mengecup punggung tangannya.

Tuan muda pun segera keluar dari kamarnya dan menuju ke kamar tamu, dimana dengan pasti dia tahu bahwa bibi Milly pasti meletakkan wanita yang semalam disana.

When Beast Doesn't Love Beauty (Pindah Ke Dreame)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang