Butler

440 72 15
                                    

Daniel merasakan tepukan di bahunya. Ia menggeliat di kasurnya, menenggelamkan kepala makin dalam ke bantalnya.

"Daniel, wake up."

"Later..."

Daniel menyamankan posisinya di bawah selimutnya.

Tiba-tiba cahaya menyerang matanya, membuatnya mengernyit, lalu kehangatan dari selimutnya seketika menghilang, membuat tubuhnya bergidik.

"Aahhh, Viaaannn!!"

Daniel menggeliat melindungi matanya dari cahaya matahari yang masuk dari jendela kamarnya.

"Call me Hyung, you little brat. Oh, tambahan, karena sekarang di korea, panggilah Minhyun Hyung."
Minhyun merapikan gorden yang baru saja ia buka.

"BRUUKKK!!"

"AWW!! Hiks..."

Minhyun berbalik mengarahkan pandangannya ke kasur yang kini tidak ada yang menempati.

"Daniel?"

"Hyung..."

Minhyun berjalan cepat menuju pinggir kasur Daniel, terlihat anak itu tengkurap dengan tangan menutupi wajahnya.

"Astaga..."

.

.

.

.

.

"Kamu jadi anak jangan clumsy gitu coba. Bangun tidur aja, udah jatuh. Bibir kamu sampe berdarah gini. Susah ngomong tahu rasa."
Minhyun membubuhi luka Daniel dengan alkohol sambil mengomel panjang lebar.

"Ah, aw! Vian, stop! It's hurts!"

"Stay still, kiddo. Don't become whiny brat. Dasar cengeng. Apa yang aku bilang soal panggilan?"
Minhyun meletakkan kapasnya di sampingnya, mengambil plaster di kotak p3k.

"Should I really call you Hyung?" Daniel bertanya, diakhiri dengan ringisan ketika Minhyun menyentuh lukanya ketika memasang plaster luka transparan.

"Of course, puppy. It's been two years, you should adapt to call me like that." Minhyun menatap bibir Daniel yang sudah terpasang plaster, mengangguk kecil.

"Aku bukan anjing."

"Tapi kau mirip anjing. Suka menyalak, merengek, harus terus dipethatikan manja-"

"Ya! Berhenti, Vian!"

"-tapi manis dan penurut."

Blush

"Fuck you, Alviaaann!"

Daniel memukulkan bantalnya yang ia ambil dari belakang tubuhnya.

"Berhenti Daniel! Kau harus segera mandi!" Minhyun melindungi dirinya dengan tangannya dari pukulan-pukulan Minhyun.

"No, not before i wreck you under me!"

"That sounds sexy."

Wajah Daniel tambah memerah.

"Hwang Minhyuunnn!!!"

.

.

.

.

.

Minhyun Alvian Hwang, 23 tahun, baru saja lulus undergrad dari Yonsei University jurusan Hukum. Visual check, intellegent check, personality check. Oh jangan lupakan kemampuan hapkido juga kemampuan menembaknya. Kemampuan fisiknya tidak berbeda jauh dengan detektif di kepolisian.

Apakah kalian bertanya, mengapa Minhyun menguasai itu semua?

Tuntutan pekerjaan.

Atau... tuntutan hidup?

Yang jelas dia adalah pelayan keluarga Kang yang menjadi pemilik Kang Enterprise. Tepatnya dia adalah pelayan pribadi Daniel Sean Kang.

Sebagai pelayan slash bodyguard slash supir slash housekeeper dari anak bungsu keluarga Kang itu, ia diharuskan mempelajari ilmu bela diri untuk melindungi Tuan Mudanya. Sebagai gantinya ia dibiayai kebutuhan hidupnya, termasuk biaya kuliahnya di universitas ternama. Meskipun ia akhirnya pasti akan bekerja untuk Kang Enterprise itu tidak apa-apa. Yang penting ia bisa menggapai impiannya.

Menjadi pengacara hebat, yang bisa membela orang lemah. Mengikuti banyak pengadilan setiap harinya. Berurusan dengan berkas-berkas klien.

Semua itu, impiannya sejak kecil. Semenjak kedua orangtuanya diambil darinya dengan cara tidak adil.

.

.

.

.

.

TBC

Ehheeyy, update nih!

Beneran lho ini, sekarang😂

So, what do you think?

Continue

or

Stop?

Undeniably FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang