SUATU HARI DI MUSIM SEMI

42.4K 309 1
                                    

H a p p y r e a d i n g

Aku duduk termenung di depan laptopku. Lelah rasanya berkejaran dengan tumpukan literatur. Kucingku, Pushi, menghampiri kakiku minta dielus. Aku mengulurkan tangan untuk membelai lembut bulu halusnya. Pushi loncat ke meja dan menjajah laptopku seolah memberi isyarat bahwa aku butuh rehat sejenak.
Setelah puas dibelai, Pushi turun dari laptopku dan mengeong meminta cemilan. Aku pun beranjak menuju tempat persediaan makanannya dan menyiapkan segelas teh jeruk kesukaanku.

"Pushi mau ayam atau salmon?" tanyaku pada Pushi yang hanya dia jawab dengan dengkuran lembut dan ekor yang digoyangkan.

Pushi menikmati pate salmon kesukaannya sambil terus menggoyangkan ekornya dan aku menikmati tehku dengan beberapa potong praline isi caramel kesukaanku.

"Aku butuh mengaktifkan adrenalinku. Enaknya ngapain ya?" pikirku dalam hati.

Sejenak kemudian, aku mendapat pesan elektronik dari salah satu teman lamaku. Kuputuskan untuk meneleponnya dan kami pun ngobrol sambil tergelak mengingat kenakalan kami dulu.

"Kamu masih jadi perempuan dengan hati yang besar hingga bisa menampung banyak lelaki di hatimu?" tanyanya sambil tergelak.

"Aku bahkan ngga sempat lirik kanan-kiri saat ini. Dan kamu? Kamu masih jadi perawan suci nan lugu di atas kertas?" tanyaku balik.

Obrolan singkat dengannya di telepon membuatku tersenyum. Aku pun kembali ke laptopku, kali ini dengan niat yang berbeda. Aku tidak lagi berniat untuk browsing jurnal, tetapi untuk membuat alamat email baru dan sign up di salah satu situs dewasa.

"So, let's see, apa yang akan terjadi." pikirku dalam hati.

Sebenarnya aku sudah kenal lama dengan situs social ini. Sudah lama pula aku tidak membuka akun lamaku. Aku bahkan sudah tidak ingat nama akun dan passwordnya, karena itu aku putuskan untuk membuat yang baru.

Aku selalu jujur tentang identitasku di social media. Aku tidak membuka informasi pribadiku terlalu jauh, tapi aku tidak tertarik untuk menjadi orang lain. Aku tuliskan apa adanya. Straight to the point, kalau aku hanya menginginkan seks tanpa drama.

Dalam hitungan menit aku mendapatkan berbagai pesan masuk dan mulai menyortir.

"Geez, makin banyak freaks di situs ini.", batinku dalam hati.

Di antara banyak pesan elektronik yang masuk ada beberapa yang membuatku tertarik untuk komunikasi lebih lanjut dan bertemu di dunia nyata.

***

NEXT PART 2=>

MY MASTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang