KESADARAN

11.6K 156 0
                                    

H a p p y r e a d i n g

Pushi menantiku di depan pintu saat aku pulang. Mata bulatnya menatapku lekat. Berjingkat ia mendekatiku untuk dibelai. Kugendong macan kecilku, dan ia mendengkur di pelukanku.

"I am so happy tonight, Pushi." bisikku padanya.

Pushi meloncat turun dari pelukanku, dengan perut buncitnya berlari ke dapur sambil mengeong ribut meminta makan. Aku panaskan ketel air untuk secangkir teh dan menyiapkan makan malam untuknya. Kebahagiaan yang sederhana.

Kubuka pintu terasku untuk duduk sembari menikmati secangkir teh dan selinting rokok. Pushi pun setelah puas dengan makan malamnya dan menghampiriku. Dalam hening kuulas balik pertemuan pertamaku dengan Joe. Kuulas kembali seluruh perasaan yang membuncah, kuulas kembali semua pertanyaan dan pernyataan yang ada di kepalaku. Betapa aku sangat menikmati waktu bersamanya.

Aku tersenyum kecil mengingat betapa kakiku berasa tidak menjejak tanah setelah bercinta dengannya. Kuingat kembali permintaan konyolku agar ia mengantarkanku ke stasiun kereta api dan menungguku hingga kereta berangkat. Hal yang bahkan tidak kulakukan bersama Alex sebelumnya. Betapa aku ingin menghabiskan waktu walau sedetik lebih lama dengannya. Kuingat kembali bagaimana ia menggenggam tanganku dan menggodaku sepanjang perjalanan di tram menuju stasiun kereta api.

Ada suara notifikasi email masuk di telepon genggamku. Ternyata aku dapat email dari dia yang menanyakan apa aku sudah sampai rumah. Rasa bahagia menyusup ke relung hatiku. Tidak, aku tidak sedang jatuh cinta dan aku tau itu. Ada perasaan bahagia yang berbeda. Aku merasa utuh, dilindungi, diinginkan dan dimiliki.

Sejenak aku termangu, bertanya pada diriku sendiri. Inikah hal yang aku inginkan? Apa yang ia inginkan? Am I good enough for him? Does he want me as much as I want him? Sungguh aku tidak tau jawabannya. Kuputuskan untuk mengirimkan sebuah email padanya. Kutanyakan pada laki-laki itu apa ia menginginkanku seperti aku menginginkan dia.

Tak lama aku mendapatkan jawabannya. Ia juga menikmati waktu bersamaku dan dengan senang hati menjadikanku subnya, dengan satu syarat. Ia hanya akan menjadikanku sub dengan catatan aku benar menginginkannya. Ia menyuruhku untuk mencari tau lebih banyak tentang hubungan antara dom dengan sub dan bersedia untuk berdiskusi denganku tentang hal ini.

Aku pernah jatuh cinta yang meluluhlantakkan tiap sudut relung hatiku. Aku tau rasanya jatuh cinta. Bukan rasa itu yang aku alami saat ini, melainkan rasa aman dan nyaman untuk menjadi diriku sendiri. Aku memang belum percaya 100% pada laki-laki itu, tapi aku tau ia adalah orang yang dapat aku percaya. Dia tidak akan menyakitiku.

Sebelum tidur aku kirimkan sebuah email lagi untuk membuat janji bertemu berikutnya. Aku tak sabar untuk segera bertemu lagi dengannya. Tiga hari lagi aku akan bertemu dengannya.

***

NEXT PART 7=>

MY MASTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang