cerita51.

6.8K 288 3
                                    

Disclaimar:
Naruto©Masashi kishimoto.

Sudah dua minggu dengan hari yang selalu  berganti menjadi hari baru.
Dimalam harinya Naruto dengan terpaksa harus kembali menyamar sebagai Menma lagi karna tadi Hinatanya sangat menginginkan untuk bertemu dengan sosok Menma dimalam hari seperti dulu lagi.

"Menma san masuklah,lama kau dimalam hari seperti ini tidak pernah mengunjungiku lagi ataupun membawakanku makanan."ucap Hinata dengan senang serta dengan nada bercandanya  dan segera menarik Menma atau Naruto itu untuk masuk kedalam flat.

"Bagaimana bisa ada dimalam hari jika aku saja jadi Naruto yang selalu berada disampingmu."batin Naruto yang tertawa kecil melihat sikap Hinata itu.

"Meski kau itu sama tapi entah kenapa,bayi kita ingin melihat sosok Menma yang kau pakai untuk menyamar itu menemaniku malam ini."batin Hinata dan tertawa merasakan keinginan lucu anaknya.

"Maaf Hinata chan,aku sibuk."ucap Naruto dengan kebohongan dan senyum palsunya.

"Ya,ya,Aku tau itu."

"Oh ya lihat ini aku membawa takoyaki untukmu."ucap Naruto dan memberikan sebungkus takoyaki itu ke Hinata.

"Wah,senangnya."ucap Hinata dengan semangat dan mengambilnya,memakannya dengan nikmat serta mengabaikan Naruto.

"Ya ampun,aku sampai lupa ini coba enak sekali."ucap Hinata dan menyodorkan satu bulatan takoyaki itu didepan mulut Naruto.

Tapi tiba-tiba saja Hinata segera menjatuhkan garpu berisi takoyaki itu dan mengerang kesakitan akan perutnya.

"Auh,sakit sekali."ucap Hinata dengan meracau sakit sedangkan Naruto ia langsung berubah panik.

"Kenapa Hinata chan,apa yang sakit?."tanya Naruto dengan nada khawatir dan panik.

"Perutku."ucap Hinata dan dengan kesakitan.

"Apa kau akan melahirkan?."tanya Naruto lagi dengan berusaha menenangkan istrinya,sungguh ia sangat bingung harus melakukan apa jika Hinata memang akan melahirkan.

"Sepertinya,sakit sekali...."ringis Hinata kesakitan dan dengan cepat Naruto segera menggendong Hinata untuk keluar dan membawanya kerumah sakit lalu ia terlihat memegang handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Kaa chan datanglah ke tokyo hospital,Hinata akan segera melahirkan."ucap Naruto saat telephon itu tersambung dan terdengar suara kaa channya tapi saat itu juga ia langsung mematikan telephonya karna ia harus lebih fokus menyetir dengan cepat.

Sedangkan diposisi Khusina ia langsung pergi keruang kerja suaminya dan mengajaknya pergi kerumah sakit meski ia sendiri tidak nyakin itu Naruto atau bukan karna nomer telephonnya berbeda tapi saat mendengar kata Hinata akan melahirkan ia sudah tidak peduli itu benar atau tidak.

Didalam mobil Naruto sudah menyetir bagai orang kesetan dengan kecepatan penuh meski begitu ia tetap begitu hati-hati karna ia tidak ingin membahayakan dua nyawa yang ia cintai terluka karnanya.

"Sakit sekali,lebih cepat....."racau Hinata dengan tangan satunya memegangi perut dan satu lagi mencengkram erat lengan Naruto yang sedang menyetir.

"Sabar sayang sebentar lagi akan sampai."ucap Naruto tanpa sadar bahwa ia sedang memerankan diri sebagai Menma sedangkan Hinata sendiri ia tidak peduli karna fokusnya adalah menahan rasa sakitnya.

Dan beruntung jalanan yang sepi karna malam membuatnya sampai lebih cepat.
Naruto pun segera keluar dari dalam mobil dan menggendong Hinata bahkan ia tanpa sadar kerumah sakit tanpa menggunakan alas kaki apapun,memasuki lantai dingin rumah sakit dengan kaki telanjangnya.

Status RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang