Bina POV
Hari ini begitu sangat melelehkan, Mama sudah mengedropku di rumah. Sebenarnya Mama sudah ijin tadi ke kampus agar bisa menemaniku di rumah. Tapi ada kecelakaan yang mengharuskan di adakan operasi dadakan. Mama yang seorang dokter ahli bedah dan dia harus operasi.
Aku mengiyakan, Mama tadi memilih naik gojek karena tidak mungkin lagi terjebak di kemacetan. Ah nanti aku akan menjemputnya sepulang dari pesta Kak Aksa.
Teringat tentang acara nanti malam, kado yang kemarin ku beli belum sempat dibungkus. Aku hampir lupa, aku mengambil kertas menuliskan sederet doa untuknya. Aku sengaja tidak membalas pesannya. Agar nanti menjadi surprise.
Anehnya tidak ada pesan lagi darinya setelah mengucapkan selamat pagi tadi. Apa rotiku belum sampai, sepertinya sudah. Aku tadi juga mengecek ulang pada drivernya. Sudah di terima oleh pembantu di rumahnya.
Tidak begitu masalah, aku kembali menuliskan sesuatu. Lebih tepatnya kode akan perasaan di hatiku.
Aku belum bertekad untuk jujur akan perasaanku. Mungkin saat perpisahan sekolah nanti aku akan jujur padanya. Setelah itu bagaimana nantinya biarlah menjadi keputusannya. Toh aku hanya ingin dia tahu yang aku rasakan.
Untuk memilikinya aku juga cukup sadar diri, Mama Kak Aksa jelas tidak menyukaiku entah karena apa hal. Sungguh ini yang membuatku bingung, ditambah lagi Beby sudah tahu kedekatan kami.
Akhirnya surat cinta untuk Aksa jadi hehehe
Padahal hanya sekedar ucapan ulang tahun untuknya
Teruntuk Kak Aksa
Selamat ulang tahun Kak
Semoga di tahun yang sekarang apa yang kamu cita-citakan tercapai
Terimakasih selama ini sudah menjadi teman untuk berbagi rasa
Terimakasih untuk waktu yang sangat berharga
Tetaplah melangkah mengejar asa yang ingin kau gapai
Aku memang tidak selalu bisa menemanimu melangkah
Tapi dengan ini,
Dia akan selalu menemanimu melangkah
Ditengah hujan
Ditengah panas
Di keadaan suka
Di keadaan duka
Kak Aksa
Terimakasih sudah menyakinkanku bahwa bermimpi itu indah
Terimakasih sudah menyakinkanku bahwa akan ada pelangi setelah hujan
Terimakasih sudah menyakinkanku untuk tidak takut lagi melangkah maju
Terimakasih karena kamu semua jadi nyata
Biarkanlah mereka menemani mu berproses
Menjadi yang lebih dewasa
Selamat ulang tahun
Sabina
Aku baru saja sampai di hotel acara Kak Aksa. Setelah drama macet malam Minggu di daerah Lippo membuatku geram. Mama bilang operasinya akan selesai pukul delapan. Aku berjanji untuk menjemputnya nanti.
Aku memasuki lobby utama, bertanya tempat dimana. Setelah menemukannya aku langsung melangkah. Di sana ada meja kado. Aku meletakkan disana, Mama tadi juga sempat menitipkan kado untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
Teen Fiction"Bin ? Kamu pernah jatuh cinta? " "Pernah" "Kok aku ngak tau? " "Karna cinta itu ngak harus diungkapkan. Cukup aku dan hatiku yang merasakan. Karna untuk tau kenyataan terkadang menyakitkan" Savanya Sabina gadis pendiam yang harus mengalami masa p...