Who Is He?

1.7K 48 2
                                    

“Ku tak tau seperti apa dirimu yang sesungguhnya tapi aku percaya Allah berikan aku kamu karna Allah ingin aku tau bagaimana kamu sebenarnya”

 “dia siapa aul?”

Tanyaku pada aul yang benar saja masa iya dia sok kenal sama aku,aku aja gak kenal akupun juga gak punya riwayat penyakit lupa ko.

“dia itu Pras nama panjangnya Prasetyo Hamzah anak-anak biasanya manggil dia ‘pras’ masa kamu gak kenal pizh? Dia yang pernah menjuarai olimpiade biologi se Ibukota”ucap aul menjelaskan dengan panjang lebar khas dengan cengiranya.

“kamu kenapa senyum-senyum gitu?”

Akupun bingung dengan tingkah aul yang berubah setelah menceritakan pras. "apa jangan jangan kamu suka dia ya”godaku dan tidak lama kulihat pipi aul berubah seperti kepiting reebus.

“ah aul mah jatuh cinta beneran sama pras nih.. iyakan “sambil ku menggodanya sedikit menyenggol bahunya.

“apaansih pizh ihh”

Dia lari tanpa menungguku yang masih setia berjalan membawa beberapa buku ditanganku ‘Berat’  huft...

--------------------

Setelah kami capek untuk berjalan kami mampir di kedai kota dekat taman kota aku merenung masih mengingat – ingat siapa prasetyo itu.Sungguh hari ini sangat menguras tenaga aku lihat senja akan datang masih banyak orang-orang diluar sana beraktivitas

“pizh pesen apa?”saat saat enaknya menikmati jalan yang padat aul datang membawa daftar makanan dan minum

“es coklat”

“oke”

Saat  aul beranjak pergi untuk memesan aku kembali dengan aktivitasku mengamati sederetan orang-orang dijalan yang menunggu bus kota saat sedang asyiknya entah yang kulihat seseorang diujung jalan sana dengan earphone yang disumpatkan ke telinganya bukannya diaaa...

“lagi liatin apa sih”aul datang dengan nampan berisi pesanan ku dia mulai ikut melihat kearah tatapanku

“bukanya itu orang yang kamu tabrak ya pizh?”

“iya aul”ku seruput es coklat itu sampai lengkang habis dan aku buru-buru keluar untuk menaiki bus kota.aul?dia sama dengan ku karna kita tau bus kota terakhir kali hanya sampai jam 4 saja maka dari itu saat bus kota datang aku dan aul lari memasuki bus itu kulihat juga pria itu menaikinya.

Kau tau bagaimana aul?lihatlah dia mencari sesosok pria yang aku tabrak entah kenapa dia mencarinya,aku?hanya berdiri dengan beberapa orang

“mbak turun mana?”ucap pria disampingku

“di halte cendaka”ucapku cuek tapi kalian tahu hati ku merasa deg degan

“ko sama mbak,mbak rumahnya mana?”tanyanya lagi

“kenapa?ko tanya rumah?”tak suka dengan pertanyaanya dan aku takut dia bakal nglantur kemana mana kuputuskan untuk pindah tempat tapi apalah daya bus ini padet coy  -_-

“sini-sini sama saya mba”ucapnya sambil menarik tanganku

“apaan sih”ku hempaskan dan aku bersyukur aku sudah sampai di halte cendaka ku lihat pria jahat tadi juga ikut turun aku takut benar benar taku ‘ya Allah lindungi hamba jauhkanlah hamba dari orang orang yang ingin mencelakakan hamba jauhkan hamba dari mala bahaya ya allah’tak henti hentinya ku merapal doa aul melihat wajahku dengan memicingkan matanya.

“wajah mu kenapa pucat gitu?”

“gapapa”aku bergelut dengan pikiranku akankah aku bilang ke aul bahwa kita diikuti orang jahat? Tiba tiba saja saat aku bergelut dengan pikiranku pria jahat itu menjambret tas aul aku bingung aku membantu aul dengan sekuat tenaga ku aku membantu merebut tas aul pria itu mengeluarkan senjata nya benda tajam itu aku tak bisa apa apa saat benda tajam itu mengenai tubuhku kulihat cairan merah keluar dari perutku

“’pizhaaaaa?” jerit aul

semua buram terlihat banyak orang yang membantu menolong aul dari perampok bersyukurnya perampok itu bisa ditangkap masih bisa ku dengar orang orang bicara

“telpon rumah sakit “

“ambulance”

Tapi siapa itu siapa yang datang sepertinya aku mengenalnya tapi gelap dan saat itulah aku berfikir hidupku berakhir.

Ya Allah jika hidupku berakhir hari ini ku harap semua orang mengiklhaskanku.

----------------

Assalamualaikum hay hay ukhty aku kembali lagii maaf jika ngarettt banget
Maaf jika belum daprt feelnya maafkan
 

 jangan lupa vote+comment
Syukron jazzakallahu khoiron khatsir ;)

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang