Sesuatu yang tumbuh diam-diam ( februari )

196 8 0
                                    

Setelah pertemuan kita waktu itu, aku berharap segalanya akan kembali biasa saja. Kau kembali ke langit, dan aku kembali kebumi. Hidupku selama ini sudah sangat tenang, hingga aku tidaak ingin ada secuil adegan petemuan denganmu menjadi efek udara yang merusak banyak rencanaku dimasa mendatang. Peercayalah, aku sudah pernah berteman dengan asmara , dan patah hati yang ditimbulkanya tidak berdampak baik. Aku tidak membutuhkan drama untuk saat ini.

Namun nahasnya, seorang aku selalu ingin mengetahui kabarmu, dan kau yang selalu membalas sapaku setiap kali aku memulai untuk menyapamu. Yah, balasanmu yang selalu membuyarkan fokusku.
Mati-matian aku bercermin dan berkata bahwa perasaanmu hanyalah euphoria sesaat, yang akan hilang dalam hitungan menit, detik, jam dan hari. Semudah itu kau menyeretku menjadi budakmu. Dan bayangan dicermin tertawa geli mengejekku, "makan tu cinta ! " katanya puas.

Cinta memang selalu diam ditempat, waktu, dan situasi yang tak terduga. Ia laksana mentari yang tengah temaram; teduh diantara gersang. Cinta tidak pernah datang tiba-tiba; ia akan mengendap-endap menyusup kedalam urat nadimu, meledakkan jantungmu, lalu meninggalkanmu terbakar habisbersama bayang-bayangnya.

Dan, aku hanya mampu menjadi korban dari keganasan rindu yang mencekik, yang bahagia dengan pipi merah merona ketika kau kembali menyapaku. Bagai anak perempuan kecil yang menemukan boneka yng diidamkanya, memimpikanmu terasa menyenangkan. Meski kau hanya dapat kulihat dari luar dinding kaca. Kau terlalu mahal untuk kutebus. Atau, apakah aku harus menjadi pencuri saja? yang membawamu hanya karena aku tak rela orang lain menikmati indahmu?

Kupukul tubuhku sendiri.
Tidak ! aku bukan anak perempuan kecil dan kau bukan boneka. Hatimu bukan untuk kucuri, melainkan untuk kupinta baik-baik.

Satu sapaan baik darimu mampu membuat seseorang tak mampu beranjak. Aku mulai sering berbincang denganmu. Setelah sapaan-sapaan kecil serta perhatian-perhatian kecil yang selalu kau utarakan padaku. Dan disetiap obrolan, aku selalu mati-matian untuk fokus pada kata- katamu . sulit bagiku untuk mendengarkanmu jika wajahmu selalu membayangiku lagi dan lagi.

Aku tidak bisa mengelak. Aku mulai yakin bahwa hatiku sudah ada dalam genggamanmu; menjadi hak milik untuk kau rawat, atau mungkin kau hancurkan. Namun, yang harus kita lakukan saat ini adalah mengatur siasat agar posisi kita berimbang. Akupun harus bisa menggenggam hatimu. Karena entah kau sedekat langit, atau sejauh langit-langit, bagiku kau semesta yang kupuja setengah mati.

Tidak ada rencana untuk jatuh cinta denganmu sebelumnya.

Namun setelah semua ini kita jalani,

diam-diam aku mulai merencakan hidup denganmu

di masa depan nanti.

K I T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang