part 11

91 2 0
                                    

Siapa yang tahu  (Juli)

    Juli kala itu masih mengguratkan senyum dibibirku. Kau masih selalu menghiasi layar ponselku. Juli kala itu, kita masih saja menjajaki jalan disepanjang malam dengan senyum yang tak kian pudar, dengan tawa yang tak kunjung reda. ‘Hei, sungguh kali ini kau benar-benar sudh menjadi candu dalam hidupku’ kau membuatku semakin tak mampu untuk menjauh.

     Juli, kala itu adalah hari dimana aku dan kamu masih menggenggam erat jari jemari kita untuk tak saling melepaskan. Juli kala itu, adalah juli dimana aku menjadi perempuan yang semakin bahagia dicintai olehmu. Dan juli kala itu, kau membuatku yakin dengan segenap rasa yang akan kupertaruhkan kelak.

     Kala itu, aku dan kamu berjumpa . tepat pukul 19: 00 malam itu kau menjemputku. Dengan bahagia aku menunggumu, dengan senyum aku menyambutmu. Masih teringat jelas dimataku, kala itu kau mengguratkan senyum dibibirku dengan sejuta tawa dan canda yang memang taka da habisnya. Aku selalu tertawa setiap kali kau bertingkah, aku selalu tersenyum setiap kali kau berkata.

     Aku, yang kala itu kau buat terlena pada eloknya rasa mulai tak menyadari apa yang akn terjadi nanti. Aku, yang kau buat terpesona pada eloknya sebuah keyakinan membuatku semakin tenggelam akan keindahan fana yang pada kala itu kau membuatku terlena dengan semua yang kau lakukan. adakah kau tahu setelah ini akan menjadi seperti apa kita ?

     Tidak ada yang tahu apa yang akan terjaadi pada kita dimasa mendatang, segala hal yang telah membuat kita bersatu dimalam itu hanya mengguratkan sebuah sesal untukmu, dan luka untukku. Karena pada akhirnya setelah itu, kau menciptakan jarak. Jarak yang tak pernah ku inginkan.

Cinta, memang selalu membuat segalanya menjadi indah

Tak ada sedikitpun keburukan didalamnya

Tapi aku, melihatmu dengan hatiku

Bukan dengan mataku.

Dan perihal jarak yang kau cipta ;

aku akan menantimu di ujung senduku.

K I T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang