kukira aku hanya untuk dirimu. Ingatkah kau waktu itu kau mengajaku ketempat tinggalmu, bertemu dengan ibu dan ayahmu, dan ketika aku datang ibu dan ayahmu menyambut hangat kedatanganku, dengan senyum dan tawanya yang memang tak bisa menyembunyikan bahagiaku juga. Karena, tak pernah aku merasakan senyum sehangat senyum ibu dan ayahmu. tak bisa kupungkiri aku begitu bahagia. Hingga didalam fikirku yah , aku istimewa untukmu. Ribuan pesan di handphoneku darimupun, aku tak sanggup menghapusnya. Karena semua kata-kata didalam pesanmu waktu itu membuatku bahagia, membuatku terfokus hanya untuk dirimu saja, membuat rasaku semakin dalam.
Aku gila, aku merasa jatuh kedalam rasa cintaku padamu. Ribuan kata rindu yang kuucap untukmu dank au membalasnya itu membuatku berfikir, semakin istimewa saja aku untukmu, meskipun aku tidak mengetahui apa yang akan terjadi nanti. Namun, inilah yang aku rasakan saat itu. Khayalku tentangmu terus mengajakku melambung tinggi hingga diatap tertinggi, tanpa berfikir nanti aku akan terjatuh.
Kau, yah kau . satu-satunya laki-laki yang akan selalu kubahagiakan dimasa depanku nanti, laki-laki yang akan selalu kujadikan raja dimasa depanku nanti. Ah, lagi-lagi aku gila. Sepertinya aku mulai mabuk akan dirimu, aku mulai tak sadarkan diri ketika memikirikan tentangmu dan untuk kesekian kalinya, khayalku mentertawakanku, mentertawakan rasaku. ‘hahaha , nikmati saja mabukmu saat ini sebelum nanti kau akan terjatuh disia-siakan !’ begitu katanya .
Namun, meskipun aku tahu aku akan terbuang sia-sia nantinya, aku menikmati rasa jatuhku, ‘yah, rasa jatuh cintaku padamu’seketika hatiku berkata ; aku ingin menetap, menetap dihatimu, dan menetap dihidupmu. Tapi, Apakah kau juga merasakan hal yang sama? apakah kau juga ingin menetap bersamaku ? ah , lagi-lagi rasa ragu hadir dibalik rasa sayang dan yakinku padamu. Namun, hatiku selalu saja berkata ; aku mencintaimu, dengan segenap rasa dan impian yang ada.
Aku mencintaimu,
meskipun kau tak peduli ; itu akan tetap ku lalukan
