Tak perlu memintaku mengerti 2 ( maret 3 )

107 4 0
                                    

      Dan aku masih menunggumu. Menunggu pesanmu masuk kedalam ponselku. Pagi itu entah apa yang sedang terjadi pada diriku hingga aku sangat ingin sekali kau mengirim pesan untukku. Namun nyatanya ‘Ah, sudahlah’ tidak ada pesan darimu. Entah karna kau yang memang terlalu sibuk, Atau memang kau yang tak ingin mengabariku.

      Namun, aku tetap yakin, bahwa kau yang datar ini adalah laki-laki yang saat ini sedang berjuang juga untuku. Aku tetap yakin, bahwa laki-laki yang sangat keras ini juga sedang menungguku. Aku pun tetap meyakini satu keyakinan bahwa kau akan datang.

       Entah, keyakinan yang ku yakini padamu ini salah atau benar, tapi setidaknya aku akan berusaha untuk tetap menjadi yag terbaik untukmu.     
     
        Ya, benar saja aku merasa apa yang aku yakini adalah benar. Karna hampir setiap malam kau menelponku setiap kau selesai mengerjakan kepadatan rutinitasmu. Kau menelpon ku dengan alasan ‘aku suka mengantuk’ kalau tak ada yang menemani berbicara dalam perjalananmu menuju rumah.

       Waktu itu aku merasa senang. Aku merasa akulah yang akan menjadi tempat pulangmu nanti, akulah yang akan menjadi rumahmu kelak, dan akulah yang akan menjadi bahu untukmu bersandar setiap kau pulang nanti.

       Semenjak itu, hampir setiap malam aku menunggumu. menunggumu menelponku, menunggumu mengabariku, menunggu waktu untuk berbincang denganmu. Yah, untuk mengimbangimu hanya itu yang bisa aku lakukan untukmu Saat ini.

Aku memilihmu meskipun ada yang lebih baik

Aku memilihmu diantara jutaan laki-laki yang ada dimuka bumi

Aku memilihmu menjadi pendampingku

Aku akan tetap memilihmu

K I T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang