37. MASALALU

720 54 1
                                    

Bahagia itu berdua, bukan berkorban demi dia yang bahagia dengan dia yang  lain.

"Acara apa?"

"Acara kantor yang disini."

"Ya tapi dalam rangka apa, ayah." Jawab Salsha yang sedikit geram karna jawabannya tidak sama sekali membuatnya puas.

"Kamu tinggal dateng apa susahnya. Kamu dateng aja ke acara itu. Kamu juga bakal suka sama acaranya, ayah yakin." Ucap Vernan memberi pengertian pada anaknya. Membuat suasana menjadi lebih misterius.

"Jam berapa?"

"Jam makan malam. Ayah tunggu kamu gak sendirian. Terserah kamu mau sama siapa, kalo bisa jangan sama Aldi."

"Lah, kalo bukan sama Aldi sama siapa lagi. Pacar aku cuma dia?"

"Kamu dateng sama yang lain lah." Sambungan telefon terputus sepihak. Vernan yang memutuskan sambungan itu.

"Ini ayah lagi ada apaan. Tumben juga sok misterius gini. Gak boleh dateng sama Aldi, aku dateng sama siapa. Tanya Aldi pasti udah bakal kena amuk dia." Ucap Salsha bermonolog. Membuat keputusan sendiri memang sedikit memusingkan.

***

"Aku gak mau dateng kalo gak sama Salsha. Titik!"

"Jangan egois. Kalo papa suruh gak sama dia ya jangan sama dia. Susah banget si dipisahin. Mentang mentang kamu udah balikan. Jangan sama dia, sama yang lain aja."

Aldi hanya bisa menghela nafasnya kasar. Tamatlah sudah hidupnya, menyangkal keinginan papanya sama saja mengibarkan bendera perang menantang pada papanya.

"Aku dateng sendiri aja. Gak ajak Salsha yang penting dateng."

Nicolas memutuskan sambungan telefon. Bukannya menjawab justru papanya lebih milih mematikan sambungan telfonnya. Benar benar papa yang hebat dalam masalah memarahi.

Sekarang Nicolas sudah sering dinilai menyebalkan oleh kedua anaknya. Dari mulai selalu memerintah dan tidak mau digugat. Itu sangat membuat Alda dan juga Aldi merasa sedikit agak was was.

Aldi tidak sama sekali mau jika hubungannya akan rusak karna melanggar wewenang papanya juga sama saja membuat Aldi dalam posisi bahaya.

***

Gedung tinggi bernuansa biru dan berlapiskan kaca terlihat sangat megah dari bagian depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gedung tinggi bernuansa biru dan berlapiskan kaca terlihat sangat megah dari bagian depan.

Pintu utama kantor milik keluarga Lee, memperlihatkan jika hanya orang orang tertentu yang dapat keluar masuk di jam kerja seperti biasanya.

Aldi tengah sibuk dengan berkas berkasnya diruangannya. Ia melirik singkat arloji yang ia kenakan ditangan kiri. Dengan balutan putih, hitam dan emas. Aldi selalu menggunakannya, ini jam tangan dia beli saat Aldi memutuskan untuk terjun pada dunia papanya. Dan benar saja, ia menjadi sangat ketagihan.

AGAINST THE FATE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang