ECCEDENTESIAST - LAY | END ✔️

Part 1 : Umpan dan Ikan

🐤🐥🐤🐥

.

.

.

.

7 Oktober 1991-2018

.

.

.

.

[Eccedentesiast]

Kamu yang selalu tersenyum meski sebenarnya menangis bisa-bisa sebenarnya terkena gangguan psikologis ini! Anehnya, seorang Eccedentesiast adalah penghibur yang sangat baik. Dia cenderung bisa menyelesaikan masalah kecil orang lain tapi justru tidak bisa mencari jalan keluar untuk masalahnya sendiri.

.

.

.

.

***

Zhang Lay atau lebih banyak orang mengenalnya dengan sebutan Lay saja. Orang-orang kampus menyebutnya si gelas pecah. Karena di setiap ada sosok Lay di sana suasana mencair begitu saja.

Tawa.

Lawakan.

Tingkah jahil.

Semua yang Lay bawa adalah sebuah kekonyolan. Dan teman-teman sekelasnya selalu bercanda dengannya. Tak elak kadang cara bercanda mereka ada yang sedikit berlebihan. Namun Lay tetap saja menganggap hal mudah akan itu.

Lay, dia pacarku.

Entah apa yang membuat kami bisa menjalin hubungan seperti ini?

Sangat konyol.

Aku ingat saat dirinya tak sengaja lewat di parkiran kampus. Ketika itulah kami pertama kali bertemu.

Dengan gaya konyolnya ia menyapa setiap orang. Aku juga melihat hal itu dengan senyuman.

Ada juga ya orang seperti ini? Luar biasa.

Berdiri di samping motor matikku, aku baru ingat kalau aku harus mengembalikan buku perpustakaan hari ini. Bodohnya aku sudah terlambat untuk mengembalikannya 2 hari yang lalu. Harusnya kemarin langsung aku kembalikan, tapi kampus tutup hari minggu.

"Lea! Kau masih di sini?" teriak salah seorang teman sekelasku yang memergokiku masih berdiri di parkiran.

"Bukannya kelas sudah selesai?" ujarnya lagi. Ia mendekatiku dan melihat aku membawa beberapa tumpukkan buku di tanganku.

"Apa yang kau bawa?" tanyanya langsung mengambil dengan paksa buku yang berada paling tengah di antara buku-buku yang kubawa.

Sial!

"Hati-hati dengan bukunya!" gerutuku sambil memunguti buku lain yang terjatuh. Seila sangat kasar saat mengambil bukuku hingga semua yang aku bawa jatuh kecuali buku yang ia ambil.