"Bro! liatin apaan? serius amat,"
seorang pria nepuk bahu sahabatnya yang lagi melihat seorang wanita manis yang sedang berjalan dengan hati-hati menggunakan tongkatnya.
pria yang diketahui namanya Lee Minho tersebut, mengarahkan pandangannya kearah pandangan sahabatnya itu.
lalu, Minho tersenyum tipis.
"Cantik ya, Chan?"
"iya, manis lagi. tapi─"
"tapi sayang dia ga bisa ngeliat kaya orang normal biasanya," ucap Minho memotong ucapan Chan yang hanya tersenyum getir dengan pandangan mereka masih memandangi wanita tersebut.
"samperin gih," Minho nyuruh Chan buat nyamperin wanita itu.
"nanti aja. masih mandangin makhluk Tuhan yang paling indah," ujar Chan yang membuat Minho terkekeh kecil.
"elah bahasa lo, Chan."
kedua pemuda itu ketawa, lalu hening. mereka tidak melepaskan pandangan mereka dari wanita cantik itu.
Minho merasakan rintihan air dari atas membasahi rambutnya.
"Chan, gerimis nih," Minho meletakkan telapak tangannya untuk menghindari gerimis hujan yang mengenainya.
"eh, iya. gua samperin dia ya. duluan bro," ujar Chan lalu meninggalkan sahabatnya itu untuk membantu wanita itu yang sedang terlihat panik.
"sukses bro!" Minho sedikit berteriak dengan senyuman tipis yang dibalas acungan jempol dari Chan.
Minho pun meninggalkan tempatnya untuk mencari tempat berteduh.
"sini gua bantu," ujar Chan tulus ke wanita yang daritadi menjadi pemandangan indahnya.
"e- eh siapa?!" kaget wanita itu.
"Chan," jawab Chan.
"eh, Kak Chan. gapapa kak, aku bisa sendiri kok," ujar kamu.
iya, wanita yang sedari-tadi Chan dan Minho perhatiin adalah kamu.
"udah, nurut aja,"
Kamu pun diam menurut apa yang Chan perlakukan.
sampai kalian berada di sebuah rumah yang terbilang cukup luas, rumahnya kamu.
"makasih, kak."
"santai, udah biasa,"
"m-maaf udah ngerepotin kakak,"
"gak kok, gua senang." ucap Chan tersenyum tulus walau kamu tidak tahu.
kamu terkekeh kecil.
"ohiya kak,"
"hm?"
"Kak Minho mana? biasanya selalu ama kakak?" tanya kamu sambil mengerutkan kening.
"oh, tadi dia pulang. karna gerimis otewe hujan," jawab Chan yang hanya mendapatkan anggukan kecil dari kamu.
"kakak lapar gak? mau aku ambilin makanan? tadi aku sama Mama masak ayam goreng," tawar kamu sedikit antusias.
kamu walaupun dengan keterbatasan melihat yang kamu miliki, kamu tetap bisa membantu ibu kamu memasak.