"wah, ketos bolos nih?"
seungmin melihat kearah pintu rooftop sekolahnya. menatap remaja wanita yang ia kenal berjalan kearahnya lalu duduk disampingnya.
"ga nyangka gua, ketos kayak lo bisa bolos juga." sambung wanita itu sambil mendengus lucu. seungmin terkekeh kecil.
"ga selamanya kan orang akan bertahan ngadepin pelajaran?" ucap seungmin tersenyum menatap langit biru yang masih cerah. "lagian, urusan osis yang kaga kelar-kelar bikin gua pusing, (y/n)."
kamu tertawa, "udah resiko, sih. siapa suruh anak-anak pada milih lo jadi ketua kelas? auto jadi ketos kan tahun ini."
seungmin mendengus, mengusap surai legam kamu lalu memukulnya pelan yang bikin kamu meringis, "lo juga milih gua kali."
"aw── sakit anjir!" kamu mengelus kepalamu dan memukul lengan seungmin, sesekali mencubitnya.
"lo sendiri?" tanya seungmin sambil mengusap lengannya akibat pukulan dan cubitan kamu.
"apa?" tanya kamu balik dengan raut muka bingung. seungmin memutar bola matanya jengah.
masih lemot juga ni anak, batin seungmin.
"kenapa bolos?" ulang seungmin.
"belum siap pr nya pak Sungjin." jawab kamu dengan cengiran dan dapat pukulan sayang dikepala dari seungmin. lagi-lagi kamu meringis.
"udah berapa kali gua bilang, kalo ada yang ga lo ngerti, tanya ke gua." ujar seungmin.
kamu tersenyum miris, "kita kan lagi diem-dieman?"
seungmin terdiam, kemudian tersadar.
"terus ini emangnya lagi diem-dieman?" tanya seungmin balik.
kamu tampak berpikir, "lo sendiri yang bilang, kalo disekolah bersikaplah layaknya teman biasa." kamu mendengus kecil, "lupa kan lo."
seungmin lagi-lagi terdiam. kicep ia mendengar ucapan kamu. seungmin menatap kosong pandangan didepannya.
kamu yang melihat itu hanya menghela nafas kemudian mengelus punggung tangan seungmin; mengusapnya perlahan, "udah, ga usah dipikirin."
kemudian suasana hening menyelimuti kalian. seungmin menundukkan kepalanya kebawah. lalu mendongakkannya kembali kearah kamu disampingnya.
seungmin mengambil tangan kecil kamu yang tadi mengelus punggung tangannya. kemudian, menggenggamnya erat.
"ayo balikan." ucap seungmin.
kamu mengerjapkan mata berkali-kali. terkejut dengan apa yang seungmin ucapkan.
"seung──"
"gua serius. ayo balikan. backstreet ga enak. gua kangen sama lo." seungmin berujar jujur. mencurahkan isi hatinya selama ini yang ditahannya sendiri.
"to be honest, gua cemburu lo akhir-akhir ini lebih dekat sama felix dibanding gua." sambungnya.
"seriously, seungmin? gua sama felix udah sahabatan dari kecil, and he has a girlfriend." kamu membalas ucapan seungmin dengan tatapan tak percaya lalu terkekeh kecil.
"ya gua mana tau, lo sama dia udah kayak pacaran gitu dimata orang-orang, deket banget." seungmin mengendikkan bahunya. sejenak lega mendengar bahwa kamu dan felix hanya sebatas sahabat terlebih lagi pemuda dari aussie itu sudah memiliki kekasih.
"jadi?" tanya seungmin.
"jadi apa?" kamu balik bertanya.
"udah ga ada kata backstreet lagi, kan?" tanya seungmin dengan tatapan berharap. menatap manik mata kamu yang indah.
kamu mengangguk perlahan kemudian tersenyum manis. membuat seungmin senang. reflek meluk kamu dengan erat.
"a-anjir! s-sesak, min! jangan kekencangan elahh!" teriak kamu berusaha melepaskan pelukan erat seungmin.
"hehe, maaf reflek. kesenengan gua." seungmin menyengir sambil merenggangkan pelukannya.
"bolos ada manfaatnya, ya." ujar kamu.
seungmin yang mengerti lalu mengangguk membenarkan ucapan kamu.
"bisa satuin kita lagi." sambung kamu.
"jangan pernah minta buat ngejalanin backstreet lagi ya, (y/n)." ujar seungmin berharap.
"ga enak. gua ga kuat kalo lama-lama jauh sama lo. kangeeeennn banget rasanya." sambungnya.
"ah, lebay." kamu terkekeh kecil, "dasar bucin."
"gapapa, kan yang dibucinin lo, bukan mantan gua." seungmin kembali menyengir.
"mATI LO KIM SEUNGMIN!"
"ampun hehhh! bercandaaaa!"
end.
°•°•°•°•°•°
maaf mengecewakan dan pendek.
ide ku sedang mentoq :')
vomment yaw 💘
who's next?∆ maaf kalo banyakan oneshoot yang sedih, karena sesungguhnya aku menyukai sad ending :)
∆ aku yang jadi pacarnya felix. jangan protes uwu! >3