"kamu tau apa yang
lebih kejam dari kami?""apa?"
"manusia."
💥💥💥
perkenalkan, namaku y/n. aku tinggal sendirian di rumah kuno ini. jauh dari orang tua dan keluarga. setelah berapa hari tinggal dirumah ini, aku nyesal. orang yang gak kenal aku suka manggil dengan sebutan 'si gila'.
salahku kalau bisa lihat apa yang gak bisa orang lihat? siapa juga yang mau dilahirkan begini.
mereka itu seram, menakutkan, suka mengganggu, dan aku benci itu.
tapi, ada yang berbeda dari teman-temanku. mereka malah bilang yang sebaliknya, bahwa manusia lebih kejam dari pada yang tak terlihat.
malam itu kami berkumpul di ruang tamu. aku ngajak mereka buat main 'ceritakan kisahmu'. bukan karna apa aku ngajak mereka main ini, aku cuma penasaran kenapa mereka sampai seperti ini?
dimulai dari yang pertama kali aku temuin dirumah ini, namanya kim seungmin.
dari penglihatanku sih, seungmin yang paling banyak tidak mengganggu daripada yang lain.
"ceritaku...
dulu aku tinggal disini, sama orang tua. aku anak tunggal. orang tua ku nuntut aku jadi ranking satu. tiap hari aku selalu dikasih pelajaran. kayak ga ada waktu istirahatnya. sampai lembur sampai aku jatuh sakit, tetep aja disuguhin banyak pelajaran.
dulu tetanggaku ada yang anaknya seumuran denganku. orangnya baik, kami temenan. tapi nggak dengan kedua orang tua kami. mereka saingan. gak tau saingan apa.
tapi menurut yang aku lihat, orang tua temanku yang mulai. dia banggain anaknya didepan orang tuaku. bilang kalau anaknya tuh pinterlah, dapat beasiswa lah, dapat penghargaan olimpiade lah, dan lain-lain.
itu semua ngebuat orang tuaku semakin gencar menyuruhku belajar. aku di daftarkan les disana sini. fisik aku capek. otakku juga lelah. tapi nggak ada yang peduli.
aku dan temanku itu satu sekolah, ada hari dimana sekolah buat kompetisi olimpiade. disitu semua murid wajib ikut test buat dimasukkan ke kompetisi itu. dan aku masuk, di peringkat sembilan dari sesekolah. dan temanku masuk diperingkat lima.
orang tuaku tau. aku langsung disiksa. dipukul pake pipa sama ayah. disiram air panas sama bunda. nggak ada ampun. abis disiksa langsung disuruh belajar lagi. benar-benar gak punya hati.
pernah sekali, aku coba buat kabur dari rumah. tapi gagal, aku ketahuan sama ayah. dia langsung narik aku ke gudang. dipukul lagi pakai kayu, terus dikunci. tapi pintunya terbuka lagi, bundaku, datang ngebawa buku pelajaran. lalu aku dikunci lagi.
disitu aku lemas. karna belum ada makan. paginya ayah bukain pintu dan nyuruh aku keluar. disuruh makan sama bunda, karna liat mukaku pucat. tapi, gak seperti yang aku bayangkan. setelah makan, aku disuguhin kertas-kertas masuk olimpiade ternama.
disitu aku nangis, benar-benar gak ada jeda ya? pikir aku. ayah pukul aku lagi, katanya "laki-laki kok nangis? dasar cengeng."
aku ngikutin salah satu kompetisi olimpiade ternama itu, aku sengaja buat jawaban yang salah. biar keluar dari olimpiade itu. orang tuaku lihat hasil testnya. mereka marah besar.
aku disiksa habis-habisan. dikatain anak gak guna, anak bodoh, anak yang gak tau diuntung, dan lainnya.
fisikku udah gak kuat disitu, makan cuma dikasih tiga sampai empat suapan sama bunda. kata bunda, "kamu itu gendut! bunda gak mau ya punya anak gendut kayak kamu. mulai sekarang kamu harus diet."
aku langsung tersungkur karena pukulan dari besi panjangnya ayah. lemas, banget. disiksa mati-matian. belum lagi kata-katanya yang nyelekit, "anak gak tau diri! malu-maluin nama keluarga aja kamu! gak bisa ya bikin orang tua bangga sesekali? nyusahin!"
aku gak bohong, memang itu kata ayahku. aku di tinju sama ayah sampai beberapa kali, didorongkan kepalaku ke dinding. sampai ngeluarin darah yang banyak. ayah serem, serem banget.
abis itu aku dimasukin ke dalam lemari tua di gudang. lalu dikunci sama ayah dari luar. nafasku gak kuat nahan baunya lemari tua itu.
hampir dua hari aku dikurung disitu, mungkin orang tuaku lupa kalau aku masih dikurung disini. ya bagus, aku harus keluar. tapi gak bisa.
oksigenku gak sebanyak yang dikira, aku meninggal kehabisan nafas. darah kering juga disekitarku. serta badanku yang remuk.
mungkin itu aja yang bisa aku ceritain. seperti yang kalian dengar tadi, ambisi orang tuaku buat pintar ngebunuh diriku sendiri. gimana? gak serem sih, yakan? hehe." seungmin berada diakhir cerita.
"min..." aku melihat seungmin yang lalu menatapku balik.
"kenapa?"
"aku merinding..." dan seungmin tertawa.
💣💣💣
hello! mungkin ini mirip dengan ghost teller dari webtoon. dan memang aku terinspirasi dari situ hehe. aku berencana buat lanjutin ini, ngebuat semua member ceritain kisah mereka, setuju ga?