"Mah.. Mamah harusnya tau Sabda ini masih mau bebas masih mau kesana kemari sama temen" ucap Sabda
"Tapi Da mamah kan sudah tua, kamu juga sudah cukup umur.. Umur kamu sudah 32 tahun, apalagi yang kamu tunggu? Mapan? Kamu sudah mapan? Kaya? Kamu sudah berkecukupan? Umur pun sudah cukup."
"Mah, Sabda ingin menikah dengan pilihan Sabda sendiri bukan jodoh jodohan kayak gini"
"Mamah gak jodohin, Allah yang jodohin kalian. Mamah hanya memperkenalkan saja Da"
"Tapi itu sama saja dengan membuat Sabda terbebani sama harapan mamah"
"Seorang orang tua pasti selalu berharap kepada anak nya"
"Sabda ada kelas pagi ini, Sabda mau pamit takut nya telat. Assalammuallaikum" pamit Sabda sambil mencium tangan ibunda nya
"Waalaikumsalam"
******
Sabda memasuki kelas dengan sedikit emosi, baginya jodoh tak bisa dipaksakan. Sabda ingin hatinya sendiri yang memilih calon pasangan nya kelak, ia tak mau terjerumus pada hal yang sama sebanyak dua kali.
"Assalammualaikum"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu"
"Oke, kali ini kita akan membahas tentang Puisi.. Puisi adal,-"
Tok tok tok..
"Assalammualaikum Pak, maaf saya terlambat" ucap mahasiswi cantik tanpa hijab
"Waalaikumsalam.. Kamu tau kan aturan main nya seperti apa?"
"....."
"Kamu bisa keluar sekarang, kelas saya tidak bisa menerima murid yang datang nya telat"
"Tapi pak.."
"Kamu tetap mau masuk? Jika iya kamu saya anggap absen, tapi kamu bisa mengikuti kelas saya"
"Saya kira islam memboleh setiap umat nya menuntut ilmu"
"Ohh.. Dan saya kira sudah jelas islam mewajibkan kita menghargai waktu, sedangkan apakah terlambat artinya menghargai waktu?"
"Saya hanya terlambat beberapa detik saja Pak"
"Tadi anda membawa hukum islam, dan sekarang anda mengelak. Saya rasa anda tak bisa berada dikelas saya"
"Pak meski saya bukan muslimah sejati tapi saya tau islam menganjurkan umat nya untuk saling memaafkan"
Sabda menghela nafas lelah, tak habis masalah nya dirumah kini mahasiswi nya cari masalah.
"Pilihan nya cuman 2, masuk tapi dianggap absen atau keluar dan sudah pasti anda absen"
"Saya keluar, seperti nya bapak kurang pantas untuk mengajar"
"Silahkan, itu lebih baik"
Perempuan itu pergi dengan wajah nya yang kesal
"Baik, kita kembali kepada pelajaran kita.."
******
"Saya janji Pak Budi saya bisa lunasi semua hutang saya, tinggal 5 juta bukan pak" mohon seorang laki laki dan wanita paruh baya
"Saya sudah bilang Pak Bu, batas waktu kalian cuman tinggal 1 minggu ini. Dan lewat batas waktu mungkin sawah kalian saya sita termasuk rumah ini sesuai perjanjian"
"Saya mohon Pak Budi, jika begitu bagaimana nasib anak dan istri saya?" tanya Bapak paruh baya
"Pak Abdullah ini bagaimana?? Saya sudah cukup sabar menghadapi bapak 15 tahun ini.. Dari jumlah hutang bapak 8 juta bapak hanya bisa membayar 3 juta pak" sahut Pak Budi kesal
"Saya mohon Pak Budi" lirih seorang wanita paruh baya sambil bersujud dikaki Pak Budi
Tiba tiba seorang wanita berhijab cantik dengan pakaian berkebun nya datang dan menarik ibunya itu untuk berdiri
"Ibu sudah, ibu tak pantas untuk bersujud selain kepadanya" ucap wanita itu lirih
Mata Pak Budi memandang wanita cantik itu dengan tatapan kagum
"Wow, jadi selama ini kalian menyembunyikan wanita secantik dia?" tanya Pak Budi
"Astagfirullah pak, jaga tatapan Bapak. Saya sudah menjaga aurat saya, saya minta bapak jaga pandangan bapak"
"Nama mu Nak?" tanya Pak Budi
"Balqishya"
"Cantik.. Nama yang cantik, gimna kalo dia saya jadikan istri??" tanya Pak Budi
"Apa?? Pak lebih baik baik saya kehilangan harta benda saya daripada putri saya satu satu nya, saya tak akan menikahkan putri saya dengan Bapak" ucap Pak Abdullah dengan nada yang tinggi
"Hahahaha... Saya masih mencintai istri saya Pak Abdullah, saya ingin menikahkan putri Bapak dengan Putra saya dengan begitu hutang kalian akan lunas"
"Apa!? Maksud Bapak apa? Jangan libatkan putri kami dalam masalah ini" ucap Ibu Balqis
"Waktu kalian satu minggu lagi, pikirkan dengan baik keputusan kalian. Balqishya saya tunggu kamu jadi menantu saya, dan ngomong ngomong baju berkebun mu dan topi kebun mu itu tak pantas dengan wajah mu" ucap Pak Budi kemudian pergi dari rumah Pak Abdullah
"Bapak sudah bilang jangan datang kemari disaat para lintah darat itu kemari!!"
"Bapak Balqis tak bisa tinggal diam disaat harga diri ibu direndahkan"
"Shya ibu hanya memohon, merendah untuk kita. Tak ada salah nya merendahkan Nak"
"Baiklah, sekarang Balqis tanya Bapak dan Ibu sudah punya uang nya?"
Tak ada satu suara pun dari dua orang paruh baya tersebut.
"Balqis sudah memutuskan Balqis bisa menikah dengan putra nya Pak Budi"
"Kamu gila!!! Bapak bilang Bapak tak akan mengorbankan kamu Balqis!!" teriak Pak Budi marah
"Kalian punya pilihan lain?" tanya Balqis lembut tanpa air mata
"Tak ada salahnya Pak Bu, Balqis sudah cukup umur untuk menikah. Balqis juga tak mau terus membebani kalian""Cukup umur? Umur mu baru 21 tahun kamu bilang cukup umur?" tanya Ibu Balqis lirih
Balqis tersenyum kemudian mengangguk
"Katakan pada Pak Budi, Balqis siap dijodohkan dengan putra nya" balqis pun memasuki kamar nya tanpa memperdulikan panggilan Bapak nyaBalqis menutup kamarnya kemudian terduduk, membenamkan wajahnya kebantal nya untuk menyembunyikan air matanya.
Hamba yakin, takdir hamba tak pernah buruk. Mungkin dari sini kebahagiaan hamba akan dimulai.... Batin Balqishya
*******
Assalammualaikum... Selamat Malam minggu... Man teman jangan lupa like dan comment yah!!😱👻
KAMU SEDANG MEMBACA
pacaran islami?? (Complete)
Spiritual#2 sabda (12-03-2019) #8 fatimah (12-04-2019) #13 cinta islami (13-04-2019) "Pacaran islami??" "Iya, bahkan jika aku memegang mu seperti ini, ini pahala bukan dosa" jelas Sabda sambil memegang tangan Balqishya "Jika aku mencubit pipi mu seperti ini...