Aku terlahir dikeluarga yang bisa dibilang sederhana, namun berkecukupan, kenapa aku bilang berkecukupan karna semua yang aku inginkan dipenuhi, bahkan sesuatu yang tidak aku minta diberikan dengan cuma-cuma, aku tidak mengerti mengapa seperti itu. Aku memiliki 3 saudara yang terdiri dari 2 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki. Mereka semua orangnya cuek bahkan tidak peduli dengan keadaan sekitar, sesama sodara saja tidak saling menjaga nama baik. Mereka saling mementingkan ego masing-masing, mereka memperdulikan dirinya sendiri. Aku paling kecil diantara mereka akulah sibontot yang sebenernya anak tidak di inginkan, katanya aku sempat ingin digugurkan karna aku dianggap aib keluarga rentan usia aku dengan kakak berbeda jauh 17 tahun maka dari itu ibu tidak menginginkan adanya aku. Disaat mengandungku ibu sudah usia lanjut sehingga ia malu dengan adanya aku
Berbagai cara ibu untuk menggugurkan kandungannya agar aku bisa mati waktu itu, namun tuhan berkehendak lain, aku masih diberikan nyawa hingga hari ini. Meski kenyataannya aku bisa dibilang tidak normal dikalangan umum, akulah si tomboy perempuan memiliki jiwa laki-laki.
Kedua orang tuaku tidak pernah ada waktu untukku mereka selalu sibuk dengan dunianya sendiri bahkan aku jarang ketemu dengan mereka. Mereka hanya memberikan uang tidak dengan kasih sayang, bahkan dirumah sendiri aku begitu asing. Dicampakan bahkan tidak pernah dianggap ada. Sampai akhirnya ada yang ingin memintaku untuk dijadikan anak. Kedua orang tuaku mengiyakannya, semenjak hari itu aku tidak lagi mempercayai siapapun tidak menyayangi siapapun aku terus menyalahkan tuhan, tuhan tidak pernah adil dengan hidupku. Tuhan selalu merenggut kebahagiaan ku. Kenapa aku diciptakan jika hanya untuk menjadi orang yang tidak di inginkan, kenapa aku diciptakan jika hanya untuk merasakan pahitnya kehidupan, kenapa aku diciptakan hanya karna untuk menjadi lesbian itulah yang selalu jadi momok dalam pikiranku.
Kedua orang tua angkat begitu menyayangiku, mereka memiliki segalanya, mereka selalu ada kapanpun aku mau. Berbeda dengan kedua orang tua kandungku yang menganggap bahwa aku adalah aib keluarga.
Aku tidak pernah tahu apa alasan mereka ingin membesarkan ku, papah yang bekerja dipelayaran membuatnya jarang pulang ke rumah tinggallah aku bersama mamah yaitu ibu angkatku, mereka selalu memperhatikan semua yang aku lakukan, disekolah bahkan dengan siapa aku berteman mereka selalu peduli. Hingga mereka tahu jika aku ini seorang lesbian yang menyukai perempuan mereka menerimaku dengan lapang dada tanpa menghujatku sedikitpun mereka selalu mendukung apapun yang menjadi pilihanku. Disitulah aku merakan keluarga yang bener-bener nyata. Kasih sayang yang luar biasa tanpa pamrih, mereka bukanlah kedua orang tua kandungku bisa memperlakukan aku dengan baik. Kenapa kedua orangtuaku tidak sama sekali? Aku selalu berusaha menepis apa yang jadi beban dalam hidupku. Aku lalui semua dengan masabodo. Menikmati dan menyayangi orang-orang ada disekitarku dengan seperlunya.