Second -2.

606 48 8
                                    

Yato Kamui tau semuanya.

Bahwa adiknya telah gila.

Dan sahabatnya telah dibutakan oleh cinta.

Kamui menganggap bahwa Sougo tak waras. Mengorbankan perasaannya sendiri demi orang yang ia cintai. Atau lebih tepatnya gila karena tak dicintai.

Tapi Kamui cukup tau diri untuk tidak mengatakan pendapatnya itu. Karena apa kau tanya?

Karena Kamui tak kalah gilanya sebab selama ini mengabaikan mental adiknya yang ia pikir baik-baik saja.

Perasaan Kamui hancur ketika mendengar Kagura ber- delusi tentang mantan kekasihnya. Salah satu tanda bahwa Kagura sudah bukan orang normal lagi.

Tapi Kamui sadar, Sougo lebih hancur dibanding dirinya.

Setelah kejadian Sougo menjadikan dirinya orang kedua. Semua orang ikut melakukan skenario aneh yang Kamui anggap konyol. Terlalu konyol hingga ia ikut berperan didalamnya.

Ikut menganggap Sougo adalah Hisashi agar senyuman di wajah Kagura tak pernah luntur.

Walaupun Kamui tau, Sougo hancur perlahan-lahan.

°°°

"Aku tidak keberatan menjadi orang kedua."

Kamui berdecih, Sougo yang malang.

"Aku tidak keberatan berpacaran dengan orang gila, selama dia Kagura."

Kamui kembali berdecih, bodohnya Sougo yang takluk pada cinta.

"Saat aku tak ada, tolong bilang padanya bahwa aku akan selalu menjaganya, dengan perantara mu, Kamui."

Sial, Kamui bukan tempat penitipan janji.

Dan lagi, Kagura itu adiknya. Sudah kewajibannya untuk menjaga adiknya

°°°

Kamui pernah mendengar Kagura ber- delusi.

"Hisashi."

"Hisashi, aku mencintaimu."

"Hisashi, jangan tinggalkan aku."

"Hisashi, aku tak perlu siapapun selain dirimu."

Kamui melihat dan mendengarnya dengan mata telinganya sendiri. Kagura ber- delusi didepan Sougo yang sedang tersenyum lembut pada Kagura. Secara perlahan, mengusap surai vermillion gadis itu.

Entahlah, hanya dengan melihatnya. Membuat Kamui meringis kesakitan membayangkan ia diposisi Sougo saat ini.

°°°

Pernah suatu saat Kamui lihat senyuman terlukis di wajah Sougo ketika membaca sebuah kertas yang beberapa menit yang lalu ia tulis. Membuat Kamui merasa ada yang janggal disana.

Tapi Kamui mengabaikannya. Hingga ia sadar, itu kesalahan fatal.

°°°

Okita Sougo.
16th.
Meninggal akibat menghirup senyawa *Hidrogen Sulfida

Kamui benar-benar menyesal tak menyadarinya saat itu.

Bahwa sahabatnya benar-benar sudah tak waras dan hatinya benar-benar sudah rapuh bahkan melebur.

°°°

Di hari pemakaman Okita Sougo, Kamui melihat adiknya menangis. Terkadang ia mendengar adiknya memanggil "Hisashi." dan beberapa kata tak rela lainnya. Ck, bahkan disaat terakhir pun adiknya ini masih saja berdelusi.

"Sougo...."

Kamui melebarkan matanya saat nama sahabatnya itu keluar dari mulut adiknya. Benar-benar tak terduga.

"Kau kembali'? Kau memanggil nama Sougo?" Kamui sedikit ragu awalnya untuk bertanya, namun ia menelan seluruh rasa ragunya itu.

"A-Aniki....Hisashi meninggalkanku... Sekarang Sougo meninggalkanku juga...." Kagura kembali menangis kencang.

Kamui benar-benar tak menyangka. Ia bahkan tak tau harus bereaksi seperti apa.

Sedih kah'?

Senang kah'?

Karena kematian Sougo benar-benar memulihkan keadaan Kagura entah dengan bagaimana caranya. Hanya kuasa Tuhan yang tau.

Sougo benar-benar ingin Kagura bahagia. Apapun untuk Kagura.

Tapi, haruskah dengan kematian'?

°°°

Aku akan menghirup Hidrogen Sulfida sebagai bukti bahwa aku bisa menyembuhkanmu dari segala kegilaan ini.

Kenapa aku melakukan ini?

Apapun untukmu, Kagura.


-Okita Sougo.

Kamui meremas kertas yang ditulis Sougo dulu. Ia benar-benar kesal. Kesal melihat kegilaan serta sikap sinting adik dan sahabatnya. Terlalu ekstrim bagi Kamui. Sebagai penonton utama, dia hanya bisa menghela nafas. Berjanji bahwa ia akan menjaga Kagura selamanya.

°°°

Tamat. Ini dadakan dibuat karena saya ngantuk banget ini :v

*Hidrogen Sulfida :
Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.

Potensi Bahaya : Menghirup bahan ini dapat menyebabkan pingsan, melumpuhkan sistem pernapasan, dan mematikan dalam beberapa menit (kematian).

Sumber : Wikipedia.

Udah, sekian. Terima tengkyu :"v

*Saya tau ini gak memuaskan :v

Our PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang