The Drawback

650 56 2
                                    

Pertama Sougo mengenalnya, Sougo hanya menganggapnya sebagai boneka. Dikarenakan kulitnya yang putih dan berkilau bak porselen, dan surai indahnya yang mengalahkan warna senja yang hangat.

Sougo tak tau apapun tentang gadis itu, lagipula mereka hanya bertemu dijembatan tua dipelosok kota. Awalnya Sougo kira ia hanya akan bertemu gadis itu sekali saja, namun ternyata gadis itu tetap disana. Memandang aliran sungai yang tenang dan warna jingga dari senja dari balik kacamata hitam yang tak pernah ia lepaskan. Gadis itu, benar-benar misterius.

Tanpa Sougo sadar, kakinya melangkah membawanya ke jembatan tua setiap sore, berharap hal yang sama setiap harinya. Bahwa gadis itu akan tetap disana.

Hanya dengan memikirkannya saja, membuat Sougo merasa beribu kupu-kupu berterbangan didalam perutnya.

Sougo paham, sangat paham.

Bahwa ia telah jatuh dalam pesona misterius gadis 'senja' itu.

.

Pernah Sougo mendengar suara gadis itu. Suara cempreng dengan kata-kata kasar terkandung didalamnya karena kepalanya terentuk dahan pohon ketika berjalan menuju jembatan tua. Membuat Sougo mendapat satu fakta,

Bahwa gadis 'senja' bukan gadis yang lembut dan anggun.

Sougo terkekeh dalam hati ketika menyadari itu,

Benar-benar gadis yang apa adanya.

°°°

Lelah dengan keheningan, Sougo bertekad mengajak gadis itu berbicara.

Mulai dengan berbasa-basi seperti,

"Sore ini cukup dingin,"

"Kau benar."

Hingga berlanjut saling memperkenalkan diri.

"Namaku Sougo, kau?"

"Aku? Aku Kagura."

Dan tanpa terasa, sudah ribuan untaian kata terucap dari bibir mereka, mengisi sore hari dijembatan tua dipelosok kota itu setiap surya sudah mulai lelah menampakkan sinarnya.

Tapi ada yang aneh,

Kenapa gadis dengan nama Kagura itu tak pernah berbalik menghadapnya?

°°°

Pernah suatu saat Kagura terlihat tak mengenakan kacamata hitamnya.

Dan yang Sougo lihat disana adalah wajah indah bak malaikat, dan manik safir setenang lautan. Benar-benar membuat tubuh Sougo menghangat di sore hari yang dingin itu.

Dan sekali lagi, sesuatu yang aneh mengganggu pikiran Sougo.

Manik Kagura indah.

Tapi tak menampakkan binar sekalipun. Hanya kekosongan yang terlihat disana.

°°°

Sougo kembali disadarkan satu hal, tentang fakta bahwa manik Kagura yang kehilangan binarnya.

Bahkan fakta itu ditegaskan dengan keberadaan tongkat bercorak hitam putih yang ia letakkan disampingnya.

Our PageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang