4 || Yang Selalu Ada?

1.4K 70 2
                                    

Happy Reading ❤️

Rambut bisa rontok, bercabang, dan tumbuh lagi. Perasaan yang ditolak bisa membuat patah hati, bisa hilang, bahkan bisa tertuju pada orang yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, dan bisa tumbuh semakin dalam.

🌙

Sekolah sudah mulai sepi, tinggal beberapa siswa yang memiliki kepentingan di sekolah. Di sudut lapangan, Zilfa duduk sambil menonton tim basket kebanggaan sekolahnya yang sedang latihan.

Matanya sempat beberapa kali melirik ke arah ponsel yang nyawa nya sebentar lagi akan habis. Berharap Alvino membalas pesannya. Sebab sejak laki-laki kurus itu menyuruhnya menunggu setengah jam yang lalu, perut Zilfa sudah berontak minta diisi makanan.

Rasa lapar dan bosan kini menjadi satu. Benar-benar paduan rasa yang membuat Zilfa frustrasi sendiri.

Hampir satu jam.

Dengan perasaan dongol Zilfa membuka aplikasi pesannya dan mengetikkan sesuatu untuk Alvino.

TO : Alvino Goblok

Gue pulang duluan.

Zilfa berjalan dengan kaki menghentak-hentak, dia berada di puncak kekesalannya sekarang.

Sebelumnya Alvino tidak pernah bersikap seperti ini. Hal itu membuat Zilfa sedikit khawatir, tapi rasa kesal nya lebih mendominasi.

Zilfa memutuskan untuk menunggu taksi atau angkutan umum lainnya di halte dekat sekolahnya. Saat ini yang terpenting dia bisa pulang dengan keadaan selamat, apalagi hari sudah semakin sore.

Zilfa tidak pernah pergi sendirian. Wajar bila kini rasa takut mulai hinggap di dirinya.

Sial, hari ini tidak ada yang berpihak pada Zilfa. Kendaraan umum sejak tadi tidak tampak kehadirannya. Lengkap sudah ketakutan Zilfa. Ditambah hari menjadi semakin gelap.

Bahkan tadi Zilfa sempat melihat beberapa anak bakset telah pulang.

Anggap dia alay, namun sekarang air mata sudah berkumpul di pelupuk mata Zilfa. Dengan satu kali kedipan, air mata akan langsung mengalir.

'Tes'

Satu titik air mata jatuh ke tangan Zilfa yang sedikit memucat karena kedinginan. Untung hujan belum berniat menumpahkan dirinya, walaupun sejak tadi cuaca terlihat mendung.

Sebuah motor sport hitam melewati Zilfa. Ia tau siapa pemilik motor itu, tapi Zilfa tidak sempat memanggil..

Zilfa mencoba menghidupkan ponselnya. Tapi percuma, ponselnya hanya menampilkan layar hitam.

Zilfa mengangkat kepalanya saat mendengar motor sport hitam tadi berbalik. Perasaannya mulai tenang, tapi air mata malah mengalir semakin deras.

Dengan rasa panik, Randy segera turun dari motornya dan menghampiri Zilfa. "Lo kenapa?" tanya nya lembut.

Tangan Randy bergerak mengelus rambut Zilfa. Membiarkan tangis Zilfa reda dengan sendirinya. Gadis itu memeluk tubuhnya yang seketika menegang.

AlvinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang