Mungkin aku terlalu berharap untuk bisa menjadi prioritasmu.Sepulang sekolah Aqila langsung menuju ke kamarnya. Entah mengapa Aqila dibalut oleh perasaan yang sulit untuk diucapkan. Memang benar saat ini perasaan Aqila menjadi lebih lega daripada sebelum dia mengungkapkan perasaannya.
"Gue kalo ketemu Genta jadi malu nih gara-gara kejadian tadi. Kenapa gue cepet banget sih nyatain perasaan gue ke dia. Duh,jadi agak nyesel kan bingung ah gue,tau ah bodo amat" gerutu Aqila yang sambil mengganti baju seragamnya.
---
"Dek" panggil seorang laki-laki yang sedang bersandar di pinggir pintu kamar Aqila.
"Ha" jawab Aqila malas
"Heh! Kamu ini dipanggil kok jawabannya ga sopan sih?"
" Ya ampun kak iya iya,ada apa sih?" jawab Aqila malas.
"Ikut kak Tama yuk beli makan" ajak seorang laki-laki itu yang tak lain adalah Tama,kakak Aqila.
"Enggak ah,kakak beli sendiri aja sana" tolak Aqila.
"Beneran nih? Padahal kakak mau nraktir kamu makan sepuasnya" goda Tama sambil berjalan menuruni tangga rumahnya.
"IYA KAK, TUNGGU AKU GANTI BAJU DULU" teriak Aqila dari dalam kamarnya.
Tama tertawa mendengarkan teriakan adiknya itu.
"Ayo kak" ajak Aqila yang sudah siap untuk menerima traktiran kakaknya.
"Giliran makan aja semangat kamu,tadi aja ogah-ogah an" kata Tama.
"Bawel. Udah, ayo kak keburu kemaleman" ajak Aqila sambil menarik tangan kakaknya itu menuju motor sport milik Tama.
---
"Nad ke kantin yuk"
"Buset. Masih pagi ini,Qil lagian juga kantin belum pada buka"
"Udah gapapa ayo, kita nongkrong aja disana" ajak Aqila kepada Nadine yang sedang bingung dengan mood Aqila hari ini yang sedang tidak baik-baik saja.
"Yaudah,ayo" jawab Nadine yang mengerti keadaan mood Aqila.
Suasana dikantin memang masih sepi karna ini masih pagi dan belum waktunya untuk istirahat dan itu kenapa Aqila mengajak Nadine untuk kesini agar Aqila bisa merasakan ketenangan. Ya,walaupun hanya sebentar.
"Lo mau cerita apa? Kenapa pagi-pagi udah ngajak ke kantin?" tanya Nadine yang memulai pembicaraan.
"Gatau kenapa dari kemarin perasaan gue ga jelas setelah ngungkapin kalo gue suk...Genta?!" kaget Aqila.
"Kenapa,Qil?" tanya Nadine yang ikutan kaget tapi tak se kaget Aqila.
"Pantesan tadi dia ga ada di kelas ternyata dia ada di sana" kata Aqila pelan sambil tertawa hambar.
"Kenapa si.. Wah gila itu Genta?!" sekarang Nadine sama terkejutnya seperti Aqila tadi yang melihat Genta. "Qil,lo gapapa?"
"Ayo Nad kita ke kelas" Aqila menarik tangan Nadine untuk segera meninggalkan tempat itu.
Aduh genta-genta malah nambah mood Aqila makin anjlok nih. Batin Nadine
Dari jauh Genta melihat Aqila yang pergi meninggalkan kantin itu dan ia,merasakan perasaan yang tidak enak.
"Eh,Qil kok malah belok kesini? Bukannya tadi mau ke kelas? Ini udah bel masuk loh." tanya Nadine yang bingung karena Aqila membawanya ke taman belakang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN HEART
RomanceAku sangat mencintainya,dan aku berusaha untuk selalu membuat dia bahagia. Aku dan dia sempat untuk bersama tetapi,itu sementara dan berujung sia-sia. Aku selalu berjuang untuknya tetapi dia berjuang hanya sementara.