Sepuluh

1.7K 194 14
                                    

Tiga tahun kemudian......

Sudah tiga tahun lamanya Allea menjalani kehidupan seperti semula. Awalnya memang rasa bersalah akan sikapnya terhadap Mingyu. Namun menurutnya, itu sia-sia. Apapun yang dilakukannya sekarang sudah terlambat. Mingyu benar-benar pergi ke luar negeri yang semua orang bahkan ayahnya pun tidak tau negara mana yang ia pilih untuk melanjutkan pendidikannya. Ingin sekali Lea memaki dirinya sendiri. Tapi apa gunanya? Itu semua tidak akan membuat semuanya kembali seperti semula.

Kabar baiknya adalah Jun dan Stella telah melakukan acara pernikahan mereka dua setengah. tahun lalu. Dan sekarang, mereka sudah di karuniai seorang anak kecil tampan bernama Azriel Bagaskara. Kehadiran Azriel membuat kehidupan sunyi yang dirasakan Lea menghilang. Lea sangat menyayangi keponakan satu-satunya itu. Setiap pulang bekerja di rumah sakit, Lea selalu mampir kerumah Jun untuk membawakan mainan kesukaan Azriel.

"Onty, Jiel tadi pelgi sama mama teyus beli mainan banyak" cerita Azriel dengan nada bicara khas anak berusia satu setengah tahun.

"Oh ya? Onty dibeliin apa?" tanya Lea.

Azriel menggeleng. "Jiel lupa"

"Yaaahh. Lain kali, beliin onty ya" kata Lea yang diangguki olehnya.

"Kamu nginep aja disini de. Besok biar pergi bareng sama kak Jun" kata Stella.

"Ngga usah kak. Aku besok berangkat pagi banget. Kalo bareng kak Jun kelamaan. Dia kan berangkatnya siang"

"Iyalah. Dokter senior itu datengnya boleh seenaknya" kata Jun yang tiba-tiba muncul dari kamar.

Lea menatapnya kesal. "Nyebelin" ucapnya. "Yaudah aku pulang kalo gitu ya kak. Udah sore banget soalnya" lanjut Stella.

"Kakak anter ya?"

"Ngga usah kak. Aku udah pesen grab tadi" jawab Lea.

"Hati-hati ya de. Salam buat mama sama papa" kata Stella.

"Iya kak" sahut Lea. "Jiel, onty pulang ya. Besok onty kesini lagi" kata Lea berpamitan dengan Azriel.

Ia mengangguk lucu. Ia bangkit dan memeluk Lea. "Jiel sayang sama onty Lea"

Lea tersenyum dan membalas pelukannya. "Onty juga sayang sama Jiel"

Azriel melepas pelukannya dan melambaikan tangannya. "Bye bye onty"

                                   ......

Kebiasaan buruk Lea belakangan ini adalah selalu bangun terlambat. Alasannya adalah karena di malam hari, Lea tidak bisa tidur. Lea mempunyai kebiasaan yang bisa dibilang cukup aneh yaitu saat malam hari, ia tidak akan tidur jika ia belum memegang tangan seseorang di sampingnya. Biasanya seseorang itu adalah Jun. Dengan telaten, Jun menunggu Lea hingga tertidur. Tapi semenjak Jun menikah, tidak ada yang bisa menggantikan posisinya.

"Mah, pah. Aku pergi dulu" pamit Lea tergesa-gesa.

"Lho nak. Makan dulu ini" kata mamanya.

"Ngga sempet mah. Entar di rumah sakit aja" Lea berlari secepat kilat. Untung saja tadi ia sempat memesan ojek online.

Sesampainya di rumah sakit, Lea langsung berlari menuju tempat prakteknya. Kali ini Lea sudah mempunyai ruangan kerja sendiri disini.

Saat tengah berlari, Lea terjatuh karena terselengkat oleh kaki seseorang.

"Oh. Maafkan saya. Saya tidak sengaja" kata Lea.

Orang itu mengulurkan tangannya dan membantu Lea berdiri.

[EBOOK & CETAK SUDAH TERSEDIA] My Enemy My Husband → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang