Namjoon mengalihkan pandangan pada Jungkook yang terlelap di kursinya. Maknaenya itu tertidur dengan pulas sejak 30 menit mereka lepas landas. Ya, mereka kembali ke Korea hari ini. Tepat sehari setelah Taehyung. Jika kau bertanya bagaimana dengan nasib tour mereka yang baru saja dimulai, maka jawabannya adalah tour mereka dihentikan untuk sementara, entah berapa lama hal itu masih dibicarakan pihak agensinya dengan promotor. Namjoon tidak terlalu perduli dengan konser mereka sekarang, yang ia pedulikan dan khawatirkan adalah bagaimana mereka akan kembali ke panggung setelah kejadian mengerikan yang membuat mereka takut untuk berada di panggung, terutama Taehyung.
Namjoon teringat akan judul artikel yang ia baca pagi ini,
"SUPERSTAR BTS TELAH MEMBATALKAN SELURUH KONSERNYA KARENA KEJADIAN PENEMBAKAN DI LOS ANGELES"
Ia mengusap wajahnya dan menghela napas berat. Ia telah membaca banyak sekali berita tentang kejadian mereka di Los Angeles, bukan hanya berita yang ia baca, ia juga membaca tweet dari para penggemar mereka, dan ia juga membaca komentar negatif yang dialamatkan pada mereka. Meskipun banyak yang menyesalkan kejadian in tapi tetap saja ada beberapa pihak yang kontra dengan dibatalkannya konser mereka.
Namjoon berfikir keras untuk menghadapi situasi ini. Setiap hari ia habiskan untuk merenung tentang apa yang harus ia lakukan sebagai seorang leader dalam situasi seperti ini. Meskipun ia tidak sendiri, dan para member telah meyakinkan bahwa ia tidak pernah berdiri sendiri, Namjoon tetap mempunyai kewajiban untuk memikirkan hal yang akan ia lakukan setelah ini sebagai seorang leader.
***
"Honey, you still can't drink coke"
Hyeri yang sedang memasak itu berbicara dengan Taehyung yang berada di meja makan.
"Lalu ini untuk siapa?" Tanya Taehyung sedih karena ia tidak bisa meminum minuman favoritnya.
Seorang cowok tampan berumur 15 tahun datang dari arah kamar mandi hanya mengenakan handuk dan berjalan menuju meja makan
"Ini minumanku" ujar lelaki itu yang bernama Hwayong, lalu dengan santai ia membuka kaleng cola dan segera meneguknya.
"Kau minum saja ini, biar cepat sembuh" lanjutnya sambil menyodorkan segelas air putih
"Yak, kau tega sekali" ujar Taehyung dan mengambil gelas yang disodorkan oleh adiknya itu dan segera menenggaknya.
"Ah Tae, karena kau masih tidak bisa naik tangga jadi kamarmu pindah dengan kamar Hwayong. Ibu sudah memindahkan barang-barangmu tadi pagi"
Hyeri berujar sambil menyodorkan pancake ke arah Taehyung yang memandang Ibunya dengan tatapan tak percaya. Ia akan menempati kamar adiknya yang pasti sangat kotor dan bau. Andai keadaannya tidak seperti ini, ia tak akan pernah sudi menempati kamar adiknya."Tenang saja bibi Minjae sudah membersihkannya" ujar Hyeri lagi
Taehyung menghela nafas lega dan melanjutkan untuk menghabiskan makanannya. Tak bisa ia pungkiri bahwa ia merindukan masakan ibunya. Ia merindukan suasana rumah dimana mereka berkumpul bersama. Tak sampai 5 menit, pancakenya telah habis. Dia menyandarkan tubuhnya pada kursi, kemudian menguap. Kantuk mulai mengelayuti matanya. Taehyung dan kedua orangtuanya memang baru sampai rumah saat pagi buta dan ia belum sempat untuk tidur karena ibunya memaksanya untuk sarapan lebih dulu.
Dengan langkah hati-hati Taehyung menyeret kakinya untuk pergi ke kamar. Mungkin tidur akan membuatnya kembali segar. Kamar Hwayong terletak di antara ruang keluarga dan kamar kedua orangtuanya.
Taehyung membuka knop pintu berwarna cokelat didepannya. Aroma lavender menyeruak dalam hidungnya ketika pertama memasuki ruangan ini, hmm lavender, aroma kesukaannya. Taehyung tersenyum kecil, ibunya pasti sudah menyiapkan segala yang ia butuhkan disini. Kamar adiknya tidak terlalu luas seperti kamarnya, dengan nuansa biru laut kamar ini berisi tempat tidur, meja belajar, televisi, dan 1 lemari pakaian. Ditambah kamar mandi di sudut kamar. Terakhir kali ia melihat kamar adiknya ia berakhir dengan kernyitan di dahi dan rasa mual karena sungguh ia bersumpah kamar Hwayong seperti kandang ayam, berbeda sekali dengan sekarang, rapi dan bersih. Taehyung menyukainya, tapi ia khawatir akan jadi apa kamarnya nanti setelah ditempati adiknya.
Tanpa memikirkannya lebih lanjut Taehyung merebahkan tubuhnya di atas kasur, memandang langit-langit kamar yang bersih.
Aku merindukanmu hyung
Taehyung tak bisa menolak bahwa ia ingin bersama mereka saat ini. Dalam hatinya yang paling dalam Taehyung sedih dan marah, tapi entah kenapa saat ia bersama orang-orang yang ia cintai hal itu membuat amarahnya meredam. Tapi ketika ia sendiri seperti saat ini, ia jadi memikirkan banyak hal yang membuat kepalanya seakan mau pecah.
Taehyung menggelengkan kepalanya keras, berusaha menyadarkan diri dan mengingat perkataan dokter bahwa ia tidak boleh terlalu stress dengan pikirannya.
Semuanya akan berlalu
Semuanya akan berlalu seiring dengan berjalannya waktu
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL - Hurt Story Of Bts
FanfictionSejak kejadian penembakan itu, mereka tak lagi sama. Mereka terkenal, mereka kaya, mereka tampan. Siapa yang tak kenal BTS? mereka menjadi bintang yang bersinar terang sekarang. Mereka berada di puncak kesuksesan. Tapi apa yang terjadi saat masalah...