Breathe

87 1 0
                                    


Semua orang menanti dengan cemas, menunggu kepastian apa yang akan dikatakan dokter dengan raut wajah yang tak dapat ditebak.

"Operasinya berjalan lancar" ujarnya mengawali pembicaraan. Terdapat raut gelisah dalam matanya

Jimin akhirnya dapat menghembuskan nafas yang ia tahan selama beberapa saat.

"Kapan kira-kira dia akan sadar?" Balas Yoongi bertanya

Dokter itu menghembuskan nafas dalam

"Saya tidak tahu, terjadi pendarahan kecil selama operasi tadi. Tapi kami berhasil menanganinya. Akan tetapi dia jatuh dalam keadaan koma dan kami tidak bisa memprediksi kapan dia akan sadar" ujar dokter itu menjelaskan

"Tapi dia akan sadar kan dok?" Tanya Jungkook dengan mata yang terlihat sembab

Dokter itu menghela napas berat
"Pasti. V-ssi orang yang kuat" jawab dokter keturunan korea yang bernama Park Hyo Sin itu dengan menunjukkan simpul senyum di ujung bibirnya

"Saya permisi dulu" ujarnya lalu membuka pintu dan keluar dari ruangan

Tak ada yang berkata apapun setelah dokter itu keluar, sebelum Namjoon mengisyaratkan untuk membentuk suatu lingkaran di sebelah meja

"Aku tau aku tidak bisa memperbaiki masalah ini" ucapnya mengawali ketika semua member sudah membentuk sebuah lingkaran

"Aku tidak tau apa yang harus kulakukan tanpa kalian. Kita harus percaya pada Taehyung, kita harus percaya bahwa dia akan bangun secepatnya. Tanpa Tae, kita bukan Bangtan. Aku memang tidak bisa memperbaiki keadaan, tapi aku mohon kita harus tetap bersama dan saling menguatkan untuk menghadapi ini semua"

Tanpa sadar airmata Namjoon kembali mengalir. Kata-kata tadi sungguh berasal dari hatinya. Ia terluka begitu pula dengan member yang lain.

***

Jungkook mengusap kedua matanya, ia mengangkat kepalanya yang bertumpu pada lengannya sebagai bantal untuk tidur. Wajah lelaki itu terlihat lelah, mata itu tidak berbinar seperti biasanya. Jungkook lalu memandang seseorang yang masih setia lelap dalam tidurnya. Yah Taehyung, dia belum sadar, ini sudah hari ketiga sejak kejadian mengerikan itu. Jungkook berada di rumah sakit semenjak kemarin malam. Para member bergantian untuk menjaga Taehyung. Sementara manajer mereka masih mengurus seauatu yg perlu ia luruskan terkait dengan kejadian ini. Orangtua Taehyung sudah datang semenjak hari pertama Taehyung dipindahkan ke ruang rawat, mereka menangis keras melihat putranya terbaring lemah diatas bankar. Ibu Taehyung terus berada disisi putranya. Hingga tadi siang ia dengan terpaksa harus meninggalkan putranya untuk beristirahat di hotel karena ia hampir tidak tidur selama 2 hari.

"Jungkook aku membawa makanan"

Suara Hobi yang baru saja menutup pintu dan membawa 2 kotak makan serta 2 kaleng soda. Jungkook menolehkan kepala dan beranjak dari kursi, dia memang belum makan sejak siang dan perutnya memprotes untuk diberi makan. Jungkook duduk di sofa ruangan, berseberangan dengan Hobi. Ia membuka kotak makanan itu, ah bulgogi. Taehyung suka bulgogi. Ia ingat Taehyung pernah mengajaknya ke sebuah restoran di kampung halamannya yang katanya memiliki menu bulgogi paling enak di seluruh Korea.
Jungkook tersenyum kecil, hyungnya yang satu ini sangat dekat dengannya. Ia merindukan suaranya, tawanya. Tiga hari ia habiskan waktunya untuk menunggu. Ia tidak akan lelah, tidak. Ia akan sabar.

*
03.16 a.m

Jungkook terbangun entah kenapa. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menyesuaikan cahaya dari lampu dengan matanya. Ia menyipitkan mata, lalu menoleh ke samping, Hobi tertidur lelap dengan selimut berwarna hijau yang menyelimuti hampir seluruh tubuhnya. Matanya beralih pada Taehyung, ia memastikan dadanya naik turun dengan teratur.
Lalu dengan perlahan, ia beranjak dari sofa dan menuju kamar mandi. Ia membasuh wajahnya, manatap pada pantulan kaca di hadapannya. Ia menghembuskan napas berat sebelum akhirnya berbalik, dengan langkah yang berat ia menguap, ia ingin segera tidur lagi tapi sebuah suara terdengar di telinganya.

"Nghh.."

Jungkok menghentikan langkahnya, menoleh pada sumber suara. Ia mendekati bankar. Melihat Taehyung benar-benar menggumamkan sesuatu dibalik masker oksigen yang ia gunakan, lalu kelopak mata itu bergetar dan perlahan terbuka, Taehyung mengernyit saat cahaya masuk kedalam matanya membuatnya menutup kelopak matanya lagi,
"H..hyung" panggilan itu ditangkap oleh telinga Taehyung, ia berusaha membuka matanya kembali, tidak membiarkan rasa lelah dan kantuk mengelayuti matanya.
Jungkook menahan nafas saat melihat hyungnya itu akhirnya membuka mata.
"Kookie.." suara Taehyung yang parau terdengar. Jungkook mengulas senyum dan matanya mulai terasa panas.
"A..akan ku panggilkan dokter" ujarnya cepat dan segera berlari keluar kamar.

Taehyung melihat sekeliling. Ia yakin sedang berada di rumah sakit. Taehyung berusaha mengingat apa yg terjadi padanya sebelum akhirnya ingatan akan suara tembakan itu memenuhi indra pendengarannya. Ia menyentuh area sekitar perutnya dan mendapati perban yang dibebatkan didaerah sana. Tangan Taehyung bergetar, ia kembali mengingat rasa sakit itu. Teriakan- teriakan yang memekakkan telinganya, suara Kebisingan, lalu keheningan.
Ia tak sadar dokter telah berada di depan wajahnya, lalu wajah jungkook dan Hobi. Ia merasakan sesuatu yang dingin di lengannya, kemudian rasa kantuk mengelayutinya dalam sekejap dan

gelap

FALL - Hurt Story Of BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang