FEAR

67 0 0
                                    

Lelaki itu menaiki sebuah komedi putar yang berkeliling pada satu titik dengan kecepatan penuh, Taehyung melihat sekitarnya menjadi kilasan-kilasan yang membuat perutnya mual. Ia mengernyitkan dahi, menahan perasaan ingin muntah.

'Stop'

'Berhenti'

Taehyung memejamkan matanya sambil mencengkeram tiang penyangga permaian itu dengan kuat. Menahan tubuhnya agar tak terpelanting. Putaran ini terasa begitu lama, hingga akhirnya perlahan mulai berjalan pelan. Taehyung membuka mata, melihat sekitar yang tampak sepi mencekam. Tak ada siapa-siapa di taman bermain ini. Hanya ada dia dan suara angin yang berhembus pelan. Membuat bulu kuduknya merinding.

Taehyung berjalan menuju sebuah kedai ice cream di samping bianglala. Suara tapak kakinya jelas terdengar, mata Taehyung tak henti-hentinya menatap sekitar. Mencari keberadaan manusia atau setidaknya makhluk hidup apapun. Tapi yang bisa ditangkap oleh matanya selama ini adalah gemerlap lampu taman bermain dengan suasana sepi.

Taehyung berdiri di depan kedai itu, ia pun tak tau kenapa ia menuju tempat ini.

"Kau ingin ice cream"

sebuah suara membangunkan lamunannya. Ia berbalik badan, mendapati seorang wanita paruh baya yang tiba-tiba berdiri didepannya.

"A..ah...iya" jawab Taehyung terbata

"Kau ingin rasa apa?" Tanya wanita itu, memandangnya dengan senyuman yang mengembang

"Vanilla please" balasnya

Ia selalu menyukai vanila, sejak kecil ia akan selalu membeli ice cream dengan rasa vanila. Taehyung melihat wanita itu dengan seksama, ia merasa tak asing dengan wanita di depannya ini

"Dimana semua orang?" Pertanyaan itu meluncur dari bibirnya, penasaran dengan keadaan sepi taman ini

"Mati"

Taehyung terkesiap dengan apa yang baru saja diucapkan wanita itu.

"Jangan bercanda" ujarnya tak percaya

"kau lihat ini, aku membunuh mereka semua" wanita itu mengeluarkan sebuah senjata dibalik bajunya.

"dan kau selanjutnya" ujarnya lagi

Taehyung mulai berjalan mundur, ia menatap pistol yang berada di genggaman wanita itu dengan tak percaya. Wanita itu menatap lurus kearahnya, mengembangkan senyuman yang membuat siapapun yang melihatnya akan ketakutan.

Taehyung tersentak dan menghentikan langkah mundurnya saat ia menabrak tubuh seorang dibelakangnya. Ia berbalik badan dan hampir terjengkang ketika ia melihat segerombolan orang yang berdiri memaku dengan mata yang menatap kosong

'Ini mimpi'

'Ini semua pasti mimpi' batinnya menyakinkan

Wanita penjual ice cream itu mulai melangkah mendekatinya, Taehyung kalap, ia berkali-kali menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri sebelum akhirnya terjerembab diatas lantai keras. Taehyung ketakutan, ia ingin berteriak, sungguh. Tapi kenapa lidahnya sangat keluh untuk sekedar berbicara. Pikirannya terlalu kalut, ia memicingkan matanya dan mendapati kedua pihak itu semakin dekat kearahnya. Taehyung memeluk lututnya, menundukkan kepalanya dalam-dalam tak memperdulikan betapa sekarang perutnya seakan diremas-remas oleh sesuatu, sebelum akhirnya-

"AARGHHHH...."

Teriakan itu cukup keras, Taehyung tersentak bangun, matanya terbuka lebar. Dengan nafas menderu, ia mengedarkan matanya keseluruh ruangan, yang ia dapati hanya gelap, Taehyung menarik selimutnya, merapatkan kedua kakinya, meringkuk di atas kasur dan meremas selimutnya.

'itu hanya mimpi'

Tapi kenapa ia semua itu terasa begitu nyata baginya, kenapa ia terus memimpikan hal-hal aneh seperti ini. Taehyung terkesiap ketika pintu kamarnya dibuka.

"Tae, ada apa..?" suara ibunya

Hyeri menghampiri putranya yang meringkuk, ia mengerti bahwa anaknya itu mengalami mimpi buruk. Hyeri menghembuskan nafas berat, ini sudah ketiga kalinya  dalam seminggu semenjak kepulangan mereka kerumah, Taehyung bangun malam-malam dan berteriakkarena mimpi buruknya.

Hyeri merengkuh badan putranya, membawanya kedalam dekapan hangat seorang ibu. menenangkannya dan membisikkan kata-kata yang membuat Taehyung akhirnya kembali terlelap. Hyeri baru menyadari perbedaan suhu tubuh Taehyung ketika ia menyentuh wajah anaknya itu

"ah..dia demam" ucapnya sambil menempelkan telapak tangannya ke dahi Taehyung

Sebagai seorang ibu Hyeri tidak tega melihat anaknya tersiksa seperti ini. ia ingin melihat Taehyungnya yang bahagia, ia ingin melihat Taehyungnya tidak tersiksa seperti ini.

Hyeri menumpukan kepalanya pada lengan sebagai bantal, ia  telah mengompres putranya dan memastikan ia nyaman dengan tidurnya. Hyeri menguap, ia memilih untuk menemani Taehyung malam ini. Hyeri menggenggam tangan putranya dan dengan segera memejamkan mata, berharap dia akan menyalurkan rasa aman pada anaknya dengan menggenggam tangan putra sulungnya tersebut.

------

"hyung, ada telfon untukmu"

Suara Hwayong menyadarkannya dari lamunan. Taehyung membalikkan badannya dari kursinya dan menatap adiknya yang baru pulang dari sekolah

"dari Namjoon hyung" ujarnya singkat dan segera berbalik menuju dapur

Taehyung mendekatkan telfon itu ke telinganya

"halo Namjoon hyung"

"ah Tae, bagaimana kabarmu?" balas suara di seberang sana

"baik hyung, bagaimana kabarmu dan yang lainnya?" balas Taehyung dan menyunggingkan senyum. Ia sungguh merindukan mereka.

"aku baik, semua juga baik. kau tau kami merindukanmu Tae. Jimin selalu lupa menyiapkan piring berjumlah 7. Jungkook selalu memakai Kausmu, dan aku memergoki Suga hyung tiba-tiba tidur dikamarmu kemarin malam" jelas Namjoon tentang para member, cerita Namjoon membuat Taehyung melebarkan senyumnya 

"aku sangat merindukan kalian. sumpah rasanya aku ingin ke Seoul sekarang juga" balasnya

"hei..hei jangan terlalu tergesa-gesa. kami mengerti kau lebih membutuhkan waktu dengan keluargamu" ujar Namjoon, ia dapat mendengar kekehan dari sang leader

"ehm Tae, sebenarnya aku ingin memberitahumu sesuatu" lanjut Namjoon

"apa hyung?" tanyanya penasaran dengan apa yang akan disampaikan oleh Hyungnya satu itu

"ehm,.. hari selasa minggu depan persidangan kasusmu akan dimulai. Yang kudengar dari Sejin hyung pelaku itu tidak mau mengakui perbuatannya. Aku hanya bertanya apakah kau mau menghadiri persidangan itu?" jelas Namjoon panjang lebar

Taehyung terdiam sejenak. Apakah dia akan mau bertemu dengan orang yang berusaha membunuhnya? Berbagai pikiran berkecamuk dalam otaknya.

"kau tak usah memaksakan diri Tae... kalau kau.."

"Aku akan datang" potong Taehyung

"Aku akan datang ke persidangan"

FALL - Hurt Story Of BtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang